Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TINJAUAN KUAT ACUAN KAYU LOKAL BERDASARKAN ATAS PEMILAHAN SECARA MEKANIK: Review of Reference Wood Strong Local Sorting Based on the Mechanical Aryani Rofaida; I Wayan Sugiartha; Pathurahman Pathurahman; Buan Anshari
Spektrum Sipil Vol 1 No 2 (2014): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecenderungan pemakaian kayu akan terus meningkat, baik untuk keperluan struktural maupun industri. Hal ini perlu diimbangi dengan pengetahuan jenis kayu, sifat dan cara pengolahan kayu agar kayu dapat digunakan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan kayu yang semakin meningkat dimasa yang akan datang dan untuk memperoleh nilai manfaat kayu yang sebesar-besarnya dari hutan saat ini tidak dapat lagi dipisahkan dari perhatian terhadap pemanfaatan jenis kayu dari jenis pohon kurang dikenal. Namun sebelum menggunakan kayu dari jenis pohon kurang dikenal untuk tujuan tertentu, terlebih dulu perlu dilakukan penelitian mengenai sifat dasar dan kemungkinan pemanfaatan kayu dari jenis pohon tersebut. Kayu merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak dijumpai, sering dipakai dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Berat jenis kayu lebih ringan bila dibanding baja ataupun beton, selain itu kayu juga mudah dalam pengerjaannya. Ketepatan pemilihan jenis kayu untuk sesuatu pemakaian memerlukan pengetahuan tentang sifat dasarnya. Sifat dasar tersebut, diantaranya berat jenis, kekuatan dan stabilitas dimensi. Faktor ini dipengaruhi oleh sifat anatomi kayu. Eksperimen pengujian kayu adalah digunakan kayu kayu lokal dari Nusa Tenggara Barat yaitu Kayu Menggaris, Rajumas dan Meranti. Untuk mengetahui mutu kayu dilakukan pengujian sifat fisik diantaranya pengujian kadar air dan berat jenis, sedangkan pengujian sifat mekanis antara lain pengujian Kuat Acuan Tarik, Tekan, Lentur, Geser dan Modulus Elastisitas, masing masing dibuat 6 benda uji dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dari hasil pengujian sifat fisik kayu, kayu Menggaris, Rajumas dan Meranti termasuk ke dalam golongan Kayu dengan berat sedang, bila berat jenis kayu 0,36 – 0,56, dan sifat mekanik kayu dapat dikatakan bahwa Kayu Menggaris ditinjau dari Kuat Acuan Tarik, Tekan dan Lentur termasuk Kode Mutu E23 dan Kuat Acuan Geser termasuk Kode Mutu E12. Kayu Rajumas ditinjau dari Kuat Acuan Tarik dan Tekan masuk ke dalam Kode Mutu E21, untuk Kuat Acuan lentur E10 dan Kuat Acuan Geser E20 dan Kayu Meranti Kuat Acuan Tarik, Tekan dan Lentur dengan Kode Mutu E22- E25, dan Kuat Acuan Geser E26. Dapat dikatakan bahwa perbedaan tersebut diakibatkan tinjauan yang berbeda berdasarkan pengambilan sampel benda uji kayu yang tidak seragam dan dapat dismpulkan juga bahwa apabila mutu kayu E20-E26, maka kayu kayu lokal tersebut cukup kuat dan kaku sebagai bahan struktur bangunan.
PENATAAN HALAMAN DI LINGKUNGAN LABORATORIUM MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MATARAM hendry sakke tira; Pathurahman Pathurahman; Fahrurroz Fahrurroz
JURNAL KARYA PENGABDIAN Vol 3, No 2 (2021): Oktober, Jurnal Karya Pengabdian
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3770.131 KB)

Abstract

Green campus didefinisikan sebagai kampus yang berwawasan lingkungan, yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan lingkungan ke dalam kebijakan, manajemen, dan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Green campus juga harus menjadi contoh implementasi pengintegrasian ilmu lingkungan dalam semua aspek manajemen dan praktek pembangunan berkelanjutan. Permasalahan yang dihadapi oleh Universitas Mataram dalam hal ini adalah kurangnya penataan lingkungan dan pengelolahan lingkungan, perawatan taman dan sampah serta penataan pendestrian pada arena laboratorium MIPA dan perpustakaan. Untuk mengatasi persoalan tersebut maka tujuan dalam penataan halaman laboratorim MIPA dan perpustakaan ini agar memiliki fleksibilitas dan kemampuan adaptasi yang dapat mewadahi perubahan dan tantangan di masa mendatang dan terciptanya ruang-ruang hijau terbuka di kawasan kampus di desain sedemikian rupa dengan berbagai fungsi dan varian agar mampu mewadahi berbagai kehidupan sosial kampus, sekaligus bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Metode yang digunakan yaitu perancangan gambar kerja 2 dimensi dan animasi 3 dimensi guna memberikan gambaran visual fisik site plan yang direncanakan seperti penataan taman, penataan pedestrian dan tempat parkir serta konsep drainase. Penataan halaman di lingkungan laboratorium matematika dan ilmu pengetahuan alam dan perpustakaan termasuk dalam paket pekerjaan rehabilitasi 11 gedung Universitas Mataram pasca gempa antara lain: gedung laboratorium fisika, laboratorium analitik, laboratorium biologi, laboratorium kimia, gedung sekretariat MIPA, gedung kuliah MIPA, perpustakaan, laboratorium dasar bersama, gedung A fakultas teknik, gedung B fakultas teknik, gedung C fakultas ekonomi dan bisnis, dan landscape penataan halaman di lingkungan MIPA dan perpustakaan. Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan untuk penataan halaman di lingkungan laboratorium MIPA dan perpustakaan adalah Rp 3.170.898.500.00,- (Tiga Milyar Seratus Tujuh Puluh Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah), sedangkan untuk pekerjaan rehabilitasi 11 gedung Universitas Mataram sebesar Rp 50.629.182.500.00,- (Lima Puluh Milyar Enam Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Seratus Delapan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah) yang dalam hal ini telah diajukan pada kementerian terkait tahun anggaran 2021.