Zainal - Abidin
Balai Bahasa Provinsi Riau

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEKUASAAN PADA WACANA NEGOSIASI DALAM NOVEL CANTIK ITU LUKA KARYA EKA KURNIAWAN POWER IN THE NEGOTIATION DISCOURSE IN A NOVEL ENTITLED CANTIK ITU LUKA WRITTEN BY EKA KURNIAWAN Zainal - Abidin
Kelasa Vol 15, No 2 (2020): Kelasa
Publisher : Kantor Bahasa Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/kelasa.v15i2.116

Abstract

AbstrakPenelitian tentang Kekuasaan pada Wacana Negosiasi dalam Novel Cantik Itu Luka (CIL) Karya Eka Kurniawan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kekuasaan dalam novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan permasalahan (1) siapakah pihak yang dominan dan yang dimarjinalkan dalam wacana negosiasi pada novel CIL karya Eka Kurniawan, (2)  ideologi apa yang ingin disampaikan pengarang, dan (3) bagaimana cara menyampaikan ideologi tersebut. Data berupa kata, gabungan kata, dan kalimat di dalam novel tersebut dikumpulkan metode pustaka atau dokumentasi dengan teknik simak dan catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dominansi budaya feodal terhadap budaya komunis, penguasa terhadap feodal, komunis terhadap penguasa, feodal terhadap kekerasan, kekerasan terhadap penguasa sehingga secara terbalik budaya-budaya dominan tersebut memarjinalkan budaya yang termarjinalkan. Ideologi yang ingin disampaikan adalah budaya Indonesia akan mati bersama generasi muda Indonesia jika meneruskan budaya feodal, keras, komunis, dan penguasa/kapitalis. Ideologi ini disampaikan melalui hegemoni wacana negosiasi kolaborasi (win-win), dominasi (win-lose), akomodasi (lose-win), dan menghindari konflik (lose-lose). AbstractThis study regarding power in the negotiation discourse in a novel entitled Cantik Itu Luka (CIL) written by Eka Kurniawan aimed to describe power in the novel. This research is a qualitative research with the problems (1) who are the dominant and marginalized parties in the negotiation discourse in Eka Kurniawan's novel CIL, (2) what ideology the author wants to convey, and (3) how to convey the ideology. Data consisting of words, combinations of words, and sentences in the novel were collected through observation and note-taking technique. The research findings revealed that dominance of feudalism against communism, rulers against feudalism, communism against rulers, feudalism against violence, violence against rulers were found in the novel. In addition, these dominant systems marginalized the marginalized systems. The ideology to be conveyed is that Indonesian culture would disappear if the Indonesian applied feudalism, violence, communism, and capitalism. This ideology was conveyed through the hegemony of the discourse of negotiation on collaboration (win-win), domination (win-lose), accommodation (lose-win), and conflict avoidance (lose-lose).