ABD KIROM
SMA Negeri Blega Bangkalan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLENTASI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLAVOLI PADA MATAPELAJARAN PJOK DI SMA NEGERI BLEGA BANGKALAN ABD KIROM
Buana Pendidikan Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.972 KB) | DOI: 10.36456/bp.vol13.no24.a761

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keterampilan bermain permainan bolavoli siswapada matapelajaran PJOK SMAN Blega Bangkalan. Penelitian ini dilakukan di SMAN Blega Bangkalan, kelas X-MIA-1 yang berjumlah 30 siswa. Model discovery learning, digunakan sebagai upaya untuk peningkatan keterampilan bermain permainan bolavoli yang dilakukan melalui enam tahapan yakni (1) tahap stimulasi (stimulation), (2) tahap identifikasi masalah (problem statement), (3) tahap pengumpulan data (data collection), (4) tahap pengolahan data (data processing), (5) tahap pembuktian (verification), dan (6) tahap menarik simpulan (generalization). Penelitian tindakan kelas ada empat tahapan yakni perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi dalam dua siklus. Model discovery learning dengan enam tahap masuk dalam tahap perencanaan yang kemudian diaplikasikan, diamati dan dilanjutkan refleksi. Hasil penelitian pada siklus 1 adalah keterampilan servis bawah sudah tuntas (62%), keterampilan servis atas belum tuntas (48%), sedangkan keterampilanpasing bawah dan pasing atas sudah tuntas yakni 65%. Kemudian siklus II dilanjutkan pada keterampilan servis atassudah tuntas sebesar 68%. Simpulan dari hasil penelitian adalah hasil praktik servis khususnya keterampilan servis atas secara klasikal pada siklus I belum memenuhi kriteria yang mengukur ketuntasan, sedangkan pasing bawah dan pasing atas sudah terpenuhi. Hasil praktik pasing bawah dan pasing atas secara klasikal di siklus I sudah mampu mencapai ketuntatasan di atas 50 %.