Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI DAN STAD TERHADAP PRESTASI SISWA DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MATEMATIK Ratna - Amalia; Sulistyo - Saputro; Ashadi - -
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 3, No 2 (2014): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v3i2.9700

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teams Assisted Individualization (TAI) dan Student Teams Achievement Division (STAD), kemampuan awal, kemampuan matematik, dan interaksinya terhadap prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dilakukan di SMA Negeri 1 Karangdowo tahun pelajaran 2012/2013, sampel diambil dengan teknik cluster random sampling, sampel pada penelitian ini adalah kelas XG menggunakan model pembelajaran TAI dan kelas XH menggunakan model pembelajaran STAD. Uji hipotesis menggunakan uji ANAVA. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran TAI dan STAD terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 2) terdapat pengaruh kemampuan awal tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 3) terdapat pengaruh kemampuan matematik tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 4) tidak ada interaksi antara model pembelajaran TAI dan STAD serta tinggi rendahnya kemampuan awal terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 5) tidak ada interaksi antara model pembelajaran TAI dan STAD serta tinggi rendahnya kemampuan matematik terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 6) tidak ada interaksi antara tinggi rendahnya kemampuan awal serta tinggi rendahnya kemampuan matematik terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif; 7) tidak ada interaksi antara model pembelajaran TAI dan STAD, tinggi rendahnya kemampuan awal dan tinggi rendahnya kemampuan matematik terhadap prestasi belajar baik kognitif maupun afektif.
PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE LEARNING CYCLE 7E DAN GUIDED INQUIRY DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIVITAS SISWA Sri - Rusmiati; ashadi - -; Sulistyo - Saputro
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA Vol 2, No 03 (2013): INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA
Publisher : Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/inkuiri.v2i03.9814

Abstract

Pembelajaran learning cycle 7E (LC 7E) dan guided inquiry adalah pembelajaran berparadigma konstruktivisme yang berpusat pada siswa. Pembelajaran LC 7Emerupakan rangkaian tahap-tahap pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa. Sedangkan guided inquiry memberi kesempatan pada siswa mengumpulkan dan verifikasi data melalui eksperimen, mengolah data dan menganalisis proses inkuiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran LC 7E, guided inquiry, kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan interaksinya terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilaksanakan  bulan Mei 2012-Juli 2013. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Magetan tahun Pelajaran 2012/2013. Sampel diperoleh dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas X-2 yang diberi pembelajaran LC 7E dan kelas X-1 diberi pembelajaran guided inquiry. Data dikumpulkan dengan metode tes untuk prestasi belajar kognitif, kemampuan berpikir kritis dan kreativitas, angket untuk prestasi belajar afektif dan lembar observasi untuk psikomotor siswa. Hipotesis diuji dengan Anava (Analisis Varian) 2x2x2. Dari hasil analisis data disimpulkan: 1) ada pengaruh pembelajaran LC 7E dan guided inquiry terhadap prestasi belajar kognitif tetapi tidak pada afektif dan psikomotor, 2) tidak ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif tetapi ada pengaruh terhadap afektif dan psikomotor, 3) tidak ada pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan afektif tetapi ada pengaruh terhadap psikomotor, 4) tidak ada interaksi antara pembelajaran LC 7E dan guided inquiry dengan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 5) tidak ada interaksi antara pembelajaran LC 7E dan guided inquiry dengan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor, 6) ada interaksi antara kemampuan berpikir kritis dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar kognitif dan psikomotor tapi tidak pada afektif, 7) tidak ada interaksi antara pembelajaran LC 7E dan guided inquiry, kemampuan berpikir kritis, kreativitas terhadap prestasi belajar kognitif, afektif, dan psikomotor siswa.