Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak etil asetat jamur endofit yang diisolasi dari daun matoa (Pometia pinnata). Isolasi jamur endofit menggunakan metode tuang dengan media Sabouraud Dextrose Agar (SDA). Hasil isolasi didapatkan 3 isolat jamur endofit dengan kode PpD1, PpD2, dan PpD3. Isolat jamur endofit tersebut dikultivasi dengan medium beras selama 4 minggu dan diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak etil asetat kemudian diuji aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Candida albicans dengan menggunakan metode difusi agar. Ekstrak etil asetat jamur endofit PpD3 memiliki diameter paling besar dengan rata-rata diameter hambat 13,378 mm pada bakteri Staphylococcus aureus, ekstrak etil asetat jamur endofit PpD3 9,396 mm pada bakteri Pseudomonas aeruginosa dan pada ekstrak etil asetat jamur endofit PpD2 9,048 mm pada jamur Candida albicans. Pengujian aktivitas antimikroba menunjukkan semua esktrak etil asetat jamur endofit daun matoa memiliki aktivitas antimikroba terhadap Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Candida albicans. Hasil uji fitokima menunjukkan ekstrak etil asetat jamur endofit daun matoa mengandung senyawa flavonoid, fenol dan tanin.