Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FAKTOR PEMBENTUK INDEKS KEPUASAN PELAYANAN MAHASISWA DI UNIT KERJA BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIPA SURABAYA ika damayanti
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 7 No 1 (2015): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.984 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol7.no1.a188

Abstract

Salah satu cara untuk mengetahui kepuasan mahasiswa adalah dengan cara perhitungan Indeks Kepuasan Mahasiswa dalam unit-unit kerja pelayanan administrasi. Dalam penelitian Pramesti dan Damayanti (2014) yang menghitung Indeks Kepuasan Pelayanan Mahasiswa di tujuh unit kerja UNIPA, terdapat satu unit kerja yang mendapatkan nilai Indeks Cukup yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dengan nilai mutu 2.4675 sedangkan untuk unit kerja yang lainnya mendapatkan nilai indeks dengan mutu Baik. Melanjutkan penelitian sebelumnya, penelitian iniditujukan untuk mengetahui variabel unsur pembentuk Indeks Kepuasan Pelayanan pada unit kerja yang mempunyai nilai mutu kurang yakni unit kerja BAU.Analisa yang digunakan adalah analisa faktor.Penelitian mengenai pelayanan di bidang pendidikan dengan metode analisis faktor antara lain dilakukan oleh Khoydairi, F., dan Khoydairi, B., (2011) yang menganalisa antara persepsi dan ekspektasi mahasiswa. Singh &Kumar, M., (2014) juga melakukan analisis untuk mengetahui kualitas pelayanan dengan analisis faktor.Dalam penelitian ini data yang digunakan untuk sebanyak empat belas unsur pembentuk Indeks Kepuasan Pelayanan. Dari empat belas unsur pelayanan akan di analisis menjadi faktor utama yang dapat mewakili keempat belas unsure tersebut, sehingga memudahkan identifikasi peningkatan pelayanan. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua faktor pembentuk indeks kepuasan pelayanan yaitu faktor Prosedur Pelayanan dan Profesionalisme Pelayanan serta Waktu Pelayanan dan Kepastian Pelayanan.Faktor 1 dengan nama Prosedur Pelayanan dan Profesionalisme Pelayanan mewakili sebelas unsure yaitu Prosedur Pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan Petugas Pelayanan, Kedisiplinan Petugas Pelayanan, Tanggung Jawab Petugas Pelayanan, Kemampuan Petugas Pelayanan, Keadilan Mendapatkan Pelayanan, Kesopanan dan Keramahan Petugas, Kewajaran biaya perkuliahan, Keamanan Lingkungan, Keamanan Pelayanan. Faktor 2 adalah Waktu Pelayanan dan Kepastian Pelayanan mewakili Kecepatan Pelayanan, Kepastian biaya perkuliahan, Kepastian Jadwal Pelayanan.
Prediksi Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia dengan Menggunakan Metode ARIMA Box-Jenkins dan Jaringan Syaraf Tiruan artanti indrasetianingsih; ika damayanti
J STATISTIKA: Jurnal Imiah Teori dan Aplikasi Statistika Vol 10 No 2 (2017): J Statistika: Jurnal Imiah dan Aplikasi Statistika
Publisher : Faculty of Science and Technology, Univ. PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.392 KB) | DOI: 10.36456/jstat.vol10.no2.a1219

Abstract

Salah satu bidang yang banyak diperebutkan di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) adalah bidang pariwisata. Indonesia sebagai bagian dari Negara-negara ASEAN (Association of South East Asian Nations), merupakan negara yang kaya akan budaya dan memiliki banyak destinasi wisata yang patut diperhitungkan baik di tingkat regional maupun internasional. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tersebut ternyata masih menempatkan Indonesia di posisi ke empat di negara-negara ASEAN pada tahun 2012 dan 2014. Pada tahun 2019, Kementrian Pariwisata (Kemenpar) menargetkan jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sebesar 20 juta. Perlu adanya sinergi dari pemerintah dan masyarakat, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Selain itu juga diperlukan adanya perencanaan dan strategi promosi yang tepat. Salah satu cara untuk memperoleh gambaran tentang jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret runtun waktu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh prediksi jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia tahun 2017 s.d tahun 2019 dengan menggunakan metode ARIMA Box-Jenkins dan Jaringan Syaraf Tiruan, serta membandingkan hasil prediksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hasil menggunakan ARIMA Box-Jenkins dengan Jaringan Syaraf Tiruan. Data yang digunakan adalah data bulanan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mulai bulan Januari 2010 sampai bulan Juni 2017. Hasil yang diperoleh dari analisis ARIMA Box Jenkins adalah model ARIMA (0,1,1)(0,0,2)12 , sedangkan hasil analisis menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan algoritma backpropagation yang digunakan adalah dengan hidden layer 3. Hasil perhitungan nilai kesalahan peramalan dengan MAPE, MAD dan MSE didapatkan bahwa metode ARIMA mempunyai nilai MAD = 8.069,81 dan MSE = 9.134.981.806,98 yang lebih rendah dibanding metode Jaringan Syaraf Tiruan, maka metode yang lebih baik digunakan untuk meramalkan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia adalah ARIMA (0,1,1)(0,0,2)12.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KETERAMPILAN MEDIA KOLASE DENGAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A DI TK BUDI LUHUR KEDUNGPENGARON, MODO, LAMONGAN Ika Damayanti; Isabella Hasiana
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 3 (2024): Volume 7 No 3 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i3.29219

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa kurang berkembangnya motorik halus anak di kelompok A TK Budi Luhur Kedungpengaron, Modo, Lamongan. Selama ini guru sering mengembangkan motorik halus anak dengan kegiatan mewarnai, menggambar, melipat, dan menulis dan jarang melakukan kegiatan kolase. Padahal kolase menuntut kreativitas dan ide yang lebih sulit dibanding dengan pembuatan karya seni rupa yang lain, karena di dalam pembuatan kolase dituntut untuk memiliki, mencari, dan menemukan bahan yang khusus dan cocok untuk membuat kolase, kemudian bagaimana cara memadukan antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya. Bahan yang digunakan bisa berupa bahan alam, bahan buatan, bahan setengah jadi, bahan jadi dan bahan sisa. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 15 anak di kelompok A TK Budi Luhur Kedungpengaron, Modo, Lamongan. Hasil penelitian didapatkan adanya pengaruh dalam meningkatkan perkembangan motorik halus melalui keterampilan media kolase dengan bahan bekas pada anak kelompok A TK Budi Luhur Kedungpengaron, Modo, Lamongan.