M Sari
UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sejarah Lisan Eksistensi Buya Dimyati dan Ajarannya di Banten M Sari; Muhamad Shoheh; Mohammad Shofin Sugito; Aliyah Hidayati Hidayati
Tsaqofah Vol 14 No 1 (2016): June 2016
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v14i1.3384

Abstract

Tulisan ini dibuat untuk membantah pandangan sebagian orang yang mengatakan bahwa keberadaan tokoh Islam masa lalu itu dapat diyakini, bila hanya didasarkan pada karya tulis belaka. Mengingat orang-orang yang menafikan eksisitensi Walisongo berpandangan bahwa keberadaan karya tulis merupakan satu-satunya bukti sejarah yang dapat dipercaya untuk menunjukkan eksistensi tokoh masa lampau. Hingga kini masih jarang kita temukan kajian tentang biografi dan ajaran seorang tokoh ulama yang didasarkan pada sejarah lisan. Sejarah lisan (oral history) adalah sumber sejarah yang dilisankan oleh manusia pengikut atau yang menjadi saksi akan adanya peristiwa sejarah pada zamannya. Dengan demikian, sejarah lisan dimaksudkan sebagai usaha untuk merekam, menyusun, dan menyimpan pengetahuan demi pengajaran dan pewarisannya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pada sisi lain, Sejarah lisan merupakan sebuah metode untuk menggali, terus-menerus menyelidiki pengalaman seseorang, demi mengatasi keterbatasan keterangan dari dokumen tertulis yang tidak banyak dan sering tidak terawat.Buya Dimyati dan ajarannya merupakan identitas keislaman warga Banten. Eksistensinya masih banyak didasarkan pada sejarah lisan yang tersebar. Penelitian ini dimaksud untuk membuktikan bahwa sejarah lisan diakui secara ilmiah dan dapat diyakini sebagai ‘dokumentasi’ penting akan eksistensi ulama dan ajarannya. Di samping itu, hal ini menjadi jawaban bagi orang-orang yang menafikan ajaran-ajaran ulama yang direngkuh dan diimani, yang pada prinsipnya didasarkan pada katanya dan katanya.