Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERAN MODAL INTELEKTUAL DALAM PRAKTEK AKUNTANSI MANAJEMEN untung lasiyono
Majalah Ekonomi Vol 16 No 2 (2012): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.54 KB)

Abstract

Intellectual Capital (Modal Intelektual) merupakan aset berbasis pengetahuan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing. Intellectual Capital merupakan sumber daya perusahaan yang memegang peranan penting dalam penciptaan nilai tambah (value added), sama halnya seperti physical capital dan financial capital. Berdasarkan konteks tersebut, dapat dijelaskan bahwa performance dan sustainable suatu perusahaan didasarkan pada Intellectual Capital.Pengakuan terhadap modal intelektual sebagai penggerak nilai perusahaan dan keunggulan kompetitif makin meningkat, meskipun demikian pengukuran yang tepat atas modal intelektual masih terus dicari dan dikembangkan. Metode-metode pengukuran yang ada dapat memunculkan hasil di mana suatu organisasi atau masyarakat berada pada kondisi modal intelektual yang tinggi ataupun rendah. Secara eksplisit konsep pengukuran yang sering diangkat dan diukur justru konsep atau kondisi pengabaian (ignorance), yakni kondisi kurangnya pengetahuan, pendidikan, dan informasi tentang sesuatu atau ketidaksadaran (unawareness) akan sesuatu keadaan.Beberapa penelitian di dalam dan di luar negeri membuktikan hubungan positif antara rata - rata pertumbuhan Intellectual Capital (VAIC) dengan kinerja perusahaan berdasarkan jenis industrinya. Produk akuntansi manajemen berupa Informasi Akuntansi Manajemen (IAM) dan Teknik Akuntansi Manajemen (TAM) memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan. Intellectual Capital sangat diperlukan karena perusahaan selalu menghadapi perubahan lingkungan bisnis dengan ketidakpastian tinggi. Para ahli di bidang strategic management accounting telah melakukan berbagai studi mengenai target costing (cost design), quality costing,acticity-based costing, product life cycle costing dan value chain costing termasuk benchmarking dalam mendukung implementasi strategi agar perusahaan mampu meraih keunggulan bersaing.
PENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK STAD SMKN 1 SINGOSARI Ririn Trijanawaty; Untung Lasiyono
WAHANA Vol 69 No 2 (2017)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.605 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v69i2.1069

Abstract

Research on improving entrepreneurship learning achievement through cooperative learning methodof stad technique is done with research population Student of SMK Negeri 1 Singosari, while the sampleof the research is Student of Class XII AB 2 in 2016-2016. In this research, the data were collected intwo stages before the experiment (pre test) and after the experiment (post test). For the respondent stilluse one class that is, the students of class XII AB 2 SMK Negeri 1 Singosari in 2015-2016 with the samebasic competence of preparing business establishment. The result of the research shows that there areincreasing of students 'learning responses and the increase of learners' activity in learning withcontextual approach in the form of group cooperation both in cycle I, II and III. Likewise, learners'responses to learning with a contextual approach also increased both in cycles I, II and III. Alsofollowed with increased learning results consumer protection law. Thus (1) STAD cooperative learningapproach problem posing approach aims to develop students' reasoning and creativity in expressingideas or ideas to integrate the real life of learners. (2) In the first cycle learning is done by conventionallearning method, achievement of student of class XII AB 2 does not have significant difference in resultof pre test and post test. (3) Students' achievement after doing the exercises in the second and thirdcycles using learning approach with problem posing teish shows a significant difference, it is provedand the achievement of pre test result and post test of the participant is known to difference significantly.
Pelatihan Penyusunan Laporan Keuangan untuk Keberlanjutan UMKM Keripik Pisang Desa Kalikatir Apri Irianto; M. Nushron Ali Mukhtar; Untung Lasiyono; Aristha Purwanthari Sawitri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 4 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Literasi keuangan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tingkat literasi keuangan di Indonesia masih tergolong rendah, hal ini didukung dengan hasil survey yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2019 yang menunjukkan tingkat literasi keuangan pelaku UMKM di Indonesia sebesar 38,03 %. Perilaku pengelolaan keuangan pelaku UMKM dipengaruhi oleh pemahaman pelaku usaha mengenai literasi keuangan. Pelaku usaha yang memiliki tingkat literasi keuangan yang baik akan memiliki kendali atas kondisi keuangannya dan memahami cara pengelolaan pendapatan dan pengeluaran untuk menjamin keberlangsungan usahanya saat ini dan masa mendatang. Rendahnya pemahaman literasi keuangan ini menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh pelaku usaha keripik pisang di Desa Kalikatir Kecamatan Gondang Mojokerto. Berdasarkan pada permasalahan ini mendorong tim untuk melakukan pelatihan dan pendampingan mengenai penyusunan laporan keuangan. Tujuan kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat peningkatkan keterampilan pelaku usaha mengenai literasi keuangan dan pelaporan keuangan UMKM yang sesuai dengan standar akuntansi untuk mendukung keberlangsungan usaha keripik pisang.
Menumbuhkan Nilai Kewirausahaan Dan Daya Saing Pelaku Usaha Mikro Kecil Di Desa Pengulu, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik Sutama Wisnu Dyatmika; Tony Susilo Wibowo; Subakir; Untung Lasiyono
Ekobis Abdimas Vol 1 No 1 (2020): Juni
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/ekobisabdimas.1.1.2342

Abstract

Kewirausahaan dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran. Saat ini semua negara terus memperhatikan perkembangan dunia wirausaha mulai dari sektor agraris hingga sektor financial technology. Semua berupaya agar segala sektor yang ada dapat saling berkaitan dan membentuk sebuah pola ekosistem kuat guna menopang perekonomian negara. Demikian halnya yang terjadi di Desa Pengulu Kabupaten Gresik, di desa ini usia produktif lebih memilih untuk bekerja di kota besar terdekatnya yaitu Surabaya. Maka yang terjadi adalah tidak ada penggerak kewirausahaan yang potensial di desa ini. Padahal desa memiliki potensi olahan ikan yang sangat baik mengingat lokasi desa ini relatif dekat dengan pesisir. Untuk itu dilakukanlah program pengabdian masyarakat di Desa Pengulu, Sidayu, Gresik. Program ini dilakukan dengan rangkaian proses: Penyampaian Materi Mindset Kewirausahaan, Pemberian Contoh Sederhana, Nyata, dan Bisa Diduplikasi, dan Konsultasi Teknis dan Optimalisasi Aktivitas. Setelah dilakukan kegiatan ini, masyarakat menjadi sadar dan mnegrti pentingnya kewirausahaan. Bagi masyarakat yang telah melakukan aktivitas kewirausahaan ditemukan beberapa kendala yang akan dicari solusinya agar kedepannya mendapatkan hasil yang lebih baik
Keberlanjutan UMKM Desa Morowudi Melalui Pelatihan Manajemen Keuangan Aristha Purwanthari sawitri; M. Afrizal Miradji; Noerchoidah; Untung Lasiyono
Ekobis Abdimas Vol 3 No 2 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/ekobisabdimas.3.2.6622

Abstract

The business owner is fully responsible for the business being run. Decisions made by business owners must be right to overcome and resolve problems that occur. Financial knowledge helps business owners to produce good financial management and business development behavior. The main factor for MSME snacks in Cerme District, Gresik Regency not being able to develop is the lack of knowledge about financial knowledge and financial management. Therefore, training and assistance is needed regarding financial knowledge and financial management for snack food MSME in Cerme District, Gresik Regency so that business owners are able to plan, analyze, supervise business finances. Service activities can encourage business owners to better understand current financial conditions so that business owners can minimize the risk of financial difficulties caused by environmental changes.
Pelatihan Penyusunan Business Model Canvas Untuk Pengembangan UMKM Di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo Ferry Hariawan; Aristha Purwanthari Sawitri; Noerchoidah; Untung Lasiyono
Ekobis Abdimas Vol 4 No 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Ekonomi, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan usaha rumahan yang sebagian besar warga kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo mengelolanya. Dalam mengelola UMKM tersebut sudah cukup akan tetapi masing bisa dimaksimalkan dan masih bisa ditingkatkan. Mengelola UMKM tidak hanya dibutuhkan keuletan juga kejelian, akan tetapi diperlukan juga strategi dalam pengembangannya. Business Model Canvas (BMC) adalah salah satu alat manajemen strategis untuk mendefinisikan serta mengkomunikasikan ide atau konsep bisnis dengan cepat dan mudah. BMC ini juga dapat diterapkan pada UMKM warga di kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Dengan menggunakan Business Model Canvas (BMC), maka para pelaku UMKM memperoleh 9 aspek tentang gambaran model bisnis. 9 aspek tersebut diantaranya adalah Customer Segments, Value Propositions, Channels, Customer Relationships, Revenue Stream, Key Resources, Key Activities, Key Partnerships dan Cost Structure. Para pelaku UMKM dapat melakukan analisis bisnisnya dengan mengevaluasi 9 (sembilan) aspek yang telah di jelaskan sehingga dapat menyusun strategi pengembangan UMKMnya. Dengan dibantu oleh mahasiswa Universitas PGRI Adi buana Surabaya dan Tim Pengabdian Pada Masyarakat Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Adi buana Surabaya.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BENTUK AKUNTABILITAS ALOKASI DANA DESA DI DESA TEMUIRENG KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO Wira Yudha Alam; Untung Lasiyono; Moh Afrizal Miradji
CAPITAL: Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/capital.v8i1.19390

Abstract

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa adalah rencana keuangan tahunan pemerintah desa untuk desa dalam memajukan desa.  Dengan diberikannya kewenangan pengelolaan keuangan desa dan adanya dana desa, seharusnya desa semakin terbuka dan responsibilitas terhadap proses pengelolaan keuangan. Upaya pengelolaan dana desa dalam pemberdayaan masyarakat seringkali mengalami berbagai kendala yang mengakibatkan buruknya kinerja pengelolaan desa. Alokasi Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar desa untuk mendanai kebutuhan desa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat, yang disalurkan dari Kabupaten melalui Kas Desa. Berdasarkan laporan keuangan desa Temuireng tahun 2022, penerimaan dana dari desa dinilai cukup besar, yaitu persentase pemberdayaan masyarakat desa adalah sekitar Rp. 206.361.800,- atau sebesar 1,4% dari total dana desa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menganalisis bentuk akuntabilitas penggunaan anggaran dana desa berupa pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa Temuireng Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Sebagai alat ukur atas pelaksanaan Anggaran Dana Desa adalah Penatausahaan, Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan konsep triangulasi yang di sebut juga gabungan dari observasi partsipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif.