Asalil Mustain
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EVALUASI EFISIENSI HEAT EXCHANGER (HE - 4000) DENGAN METODE KERN Muhammad Rais Zain; Asalil Mustain
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.133

Abstract

Proses perpindahan panas merupakan salah satu bentuk transfer energi yang mempunyai peranan penting dalam suatu proses produksi atau operasi seperti halnya industri perminyakan. Salah satu tipe alat penukar panas yang sering dipakai adalah shell and tube heat exchanger. Pada Central Processing Area (CPA) di PT Pertamina Tuban, heat exchanger (HE – 4000) digunakan untuk memanaskan atau meningkatkan suhu minyak yang akan menuju ke FSO (Floating Storage Offloading). Hal ini dilakukan karena minyak yang terproduksi berjenis Parafinix (Wax) yang dapat membeku pada suhu 80°F. Akan tetapi, kinerja heat exchanger di CPA saat ini mengalami penurunan yang disebabkan oleh terbentuknya kerak. Hal tersebut menyebabkan koefisien perpindahan panas (Ud) menurun dan mencapai jenuh. Berdasarkan hasil evaluasi dari perhitungan menggunakan metode Kern, nilai fouling factor (Rd) secara aktual didapat sebesar 0,069018  yang dimana melebihi nilai Rd yang ditetapkan yaitu sebesar 0,002  . Oleh karena itu, pembersihan perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga kinerja heat exchanger agar tetap beroperasi dengan baik.
STUDI PENGARUH PRESSURE DROP TERHADAP EFISIENSI HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR#1.2 BERBASIS SIMULASI CHEMCAD Inayatul Maula; Asalil Mustain; Ade Sonya Suryandari; Akhmad Hariadi
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i1.184

Abstract

PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) adalah instalasi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga gas dan uap untuk menghasilkan listrik. Bahan bakar yang digunakan pada PLTG berupa gas alam yang dibakar pada ruang bakar dengan udara dari atmosfer yang telah dikompres. Hasil dari pembakaran gas alam menghasilkan gas yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi yang akan memutar turbin gas. Gas buang dari Gas Turbine (GT) masih memiliki tekanan dan temperature yang tinggi sehingga dimanfaatkan kembali sebagai media pemanas dari Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Fungsi HRSG adalah untuk memanaskan air menjadi steam yang memiliki tekanan dan temperatur tinggi. Steam hasil dari HRSG akan memutar sudu-sudu turbin yang nantinya akan menghasilkan listrik. Adanya peranan penting HRSG, maka perlu dilakukan perhitungan efisiensi panas HRSG blok 1.2. Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh variasi pressure drop terhadap efisiensi HRSG. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi uap dan juga energi yang disuplai dari gas buang turbin dapat diketahui dengan simulasi software ChemCAD. Jumlah energi yang hilang juga dapat diketahui dengan simulasi software ChemCAD 7.1.2. Hasil simulasi software ChemCAD dengan melakukan case study yang memvariasikan pressure drop pada alat LNG Exchanger didapatkan efisiensi panas HRSG 1.2 sebesar 51,296% dan heat losses sebesar 176852833,33 kJ/jam.
EVALUASI REGENERASI CONDENSATE POLISHER PLANT PADA PT. YTL JAWA TIMUR Haura Rahmayanti; Asalil Mustain; Erry Nabil
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.88

Abstract

Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan pada saat ini dengan kemajuan teknologi dan industri yang mengakibatkan penggunaan listrik semakin meningkat. PT. YTL Jawa Timur merupakan salah satu pembangkit listrik di Indonesia yang berada di Paiton Jawa Timur. Untuk menghasilkan listrik, uap yang berasal dari air laut dibutuhkan untuk menggerakkan turbin. Air laut akan diubah menjadi air demineral dengan melewati beberapa treatment sehingga air laut yang digunakan dapat memenuhi persyaratan khusus untuk masuk ke dalam boiler. Condensate Polisher Plant (CPP) merupakan salah satu water treatment yang digunakan untuk memurnikan air dari ion pengotor. Pada CPP berisi resin anion dan kation, air demineral akan dilewatkan melalui resin sehingga terjadi proses ion exchange. Resin jika terus menerus digunakan akan jenuh, maka CPP perlu dilakukan regenerasi resin. Pada proses regenerasi, flowrate aktual tidak sama dengan flowrate set point, hal tersebut dapat disebabkan oleh konsentrasi dari bahan kimia yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan awal pada saat bahan kimia masih belum digunakan, semakin jenuh resin maka proses regenerasi akan semakin berat. Berdasarkan data proses regenerasi dan perhitungan konsumsi bahan kimia dan air, konsumsi bahan kimia pada proses regenerasi NaOH 0,462 ton/regenerasi dan HCl 0,783 ton/regenerasi. Sedangkan konsumsi air pada proses regenerasi 136,71 m3/regenerasi.
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN SELEKSI PROSES PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA BIOETANOL GEL KAPASITAS 5000 TON/TAHUN Auliyah Choirunnisa; Asalil Mustain
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.251

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat menyebabkan terjadinya peningkatan akan kebutuhan energi berupa bahan bakar. Bioetanol gel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang berpotensi untuk dikembangkan. Dalam merancang pabrik bietanol gel, terdapat beberapa aspek penting diantaranya adalah perhitungan kapasitas produksi dan pertimbangan terhadap berbagai jenis proses pembuatan bioetanol gel agar didapat proses yang paling efisien untuk diterapkan pada pabrik. Pada penelitian ini, perhitungan kapasitas produksi dilakukan dengan metode pertumbuhan rata-rata per tahun. Bioetanol gel dibuat dengan menggunakan proses distilasi dan mixing. Oleh karena itu, seleksi proses dilakukan terhadap jenis, sistem serta bentuk alat untuk proses pembuatan bioetanol gel tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kapasitas produksi pabrik bioetanol gel yang akan didirikan pada tahun 2022 dan melakukan seleksi proses dari beberapa jenis proses pembuatan bioetanol gel untuk mengetahui proses yang terbaik. Hasil penelitian menunjukkan pabrik bioetanol gel yang didirikan pada tahun 2022 memiliki kapasitas 5000 ton/tahun dan menggunakan proses distilasi fraksinasi dengan sistem kontinyu serta proses mixing sistem batch dengan bentuk baling-baling helical ribbon.
ANALISA EKONOMI PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA PEMBUATAN METHYL ESTER SULFONATE (MES) DARI FATTY ACID METHYL ESTER (FAME) KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Risky Dimas Alfian; Asalil Mustain
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.96

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil Crude Palm Oil (CPO) yang dapat diproses untuk menjadi Fatty Acid Methyl Ester (FAME) yang merupakan salah satu bahan dasar dalam pembuatan Methyl Ester Sulfonate (MES). MES merupakan bahan dasar dalam pembuatan produk deterjen. Saat ini, Indonesia belum memiliki pabrik MES sendiri dan masih bergantung pada produk impor dari negara lain. Sedangkan, kebutuhan akan surfaktan semakin meningkat. Sehingga, pabrik MES perlu didirikan untuk mendukung ketersediaan surfaktan dan menambah devisa negara. Pabrik MES yang akan didirikan memiliki kapasitas 50.000 ton/tahun diharapkan mampu memenuhi 60% dari kebutuhan pasar nasional. Berdasarkan evaluasi ekonomi pabrik MES ini, keuntungan kotor didapatkan sebesar Rp. 141.395.799.698,-/tahun, keuntungan bersih didapatkan sebesar Rp. 84.837.479.818,57,-/tahun, Nilai BEP dihasilkan sebesar 50,03%/tahun, Return On Investment sebelum pajak dihasilkan sebesar 38,44%/tahun dan setelah pajak sebesar 23,06%/tahun, Pay Out Time diperoleh sebesar 3,025 tahun dan Shut Down Point pabrik ini berada pada angka 5,84%. Hasil evaluasi ekonomi ini menunjukkan bahwa pabrik MES ini layak untuk didirikan.
PREDIKSI KESETIMBANGAN UAP-CAIR SISTEM BINER TERT-BUTANOL + 1-PENTANOL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL UNIFAC Alya Tri Kurnia; Asalil Mustain
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.297

Abstract

Penggunaan bahan bakar di indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil yang ketersediannya semakin menipis. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi/meminimalisir konsumsi energi yang berasal dari fosil. Bioetanol merupakan salah satu jenis biofuel yang dijadikan bahan bakar alternatif. Bioetanol diproduksi melalui proses fermentasi dari bahan-bahan nabati. Bioetanol dapat digunakan sebagai bahan campuran biopremium sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi. Dalam pembuatan bioetanol, produk yang dihasilkan masih berupa campuran alkohol dengan nomor karbon 1-5 yang harus dipisahkan dengan metode distilasi sehingga diperoleh alkohol dengan kemurnian yang tinggi. Pemilihan metode distilasi karena dapat digunakan pada berbagai konsentrasi dan dapat menghasilkan kemurnian yang tinggi. Produk bawah dari proses distilasi berupa air dan fusel oil yang mengandung komponen tert-butanol dan 1-pentanol. Pengetahuan tentang kesetimbangan uap-cair dari campuran komponen-komponen yang akan dimurnikan diperlukan dalam perancangan proses distilasi. Berdasarkan National Institute of Standards and Technology (NIST), data  kesetimbangan uap-cair sistem biner tert-butanol + 1-pentanol masih belum diteliti. Dalam upaya mengatasi kekurangan data tersebut, data kesetimbangan uap-cair tert-butanol + 1-pentanol sistem biner akan diprediksi dengan permodelan UNIFAC. Kemudian, data kesetimbangan yang didapat dikorelasikan dengan perhitungan model Universal Quasi-Chemical (UNIQUAC). Dari hasil prediksi kesetimbangan uap-cair sistem biner tert-butanol (1) + 1-pentanol (2), azeotrop tidak terbentuk pada sistem tersebut dan diperoleh nilai deviasi dari temperatur antara hasil prediksi UNIFAC dengan perhitungan UNIQUAC memiliki nilai rata-rata yang kecil yaitu sebesar 0,1310 K.
STUDI AWAL FED – BATCH HIDROLISIS ENZIMATIK HIGH TOTAL SOLID LOADING Desi Nurisnaeni Saputri; Christyfani Sindhuwati; Hardjono Hardjono; Mufid Mufid; Asalil Mustain; Ade Sonya suryandari
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.254

Abstract

Bioetanol merupakan bahan bakar terbarukan yang berasal dari etanol dan bisa didapatkan dari bahan berlignoselulosa seperti limbah kertas. Etanol yang mengandung konsentrasi dibawah 12% tidak ekonomis untuk di distilasi pada saat dijadikan bioetanol, untuk menghasilkan etanol yang memiliki konsentrasi tinggi maka glukosa yang di hasilkan pada percobaan ini juga harus tinggi. Glukosa berkonsentrasi tinggi di hasilkan dari selulosa yang tinggi, hal ini akan menyebabkan beberapa masalah yang terjadi yaitu viskositas yang tinggi akan menghambat proses hidrolisis sehingga dari masalah tersebut dilakukan perancangan Fed-BatchHidrolisis Enzimatik High Total Solid Loadingmenggunakan reaktor putar, dengan mengamati pengaruh waktu dengan berbagai variasi pengumpanan yang disebut dengan konfigurasi terhadap konsentrasi glukosa yang dihasilkan pada proses hidrolisis limbah kertas hvs. Limbah kertas hvs direndam selama 24 jam, dan dilakukan proses penghancuran / blending kemudian dilakukan proses penghilangan tinta, proses selanjutnya analisa kandungan kertas yaitu lignin, selulosa, dan hemiselulosa. Tahapan selanjutnya dilakukan proses hidrolisis yang menghasilkan glukosa. Glukosa yang dihasilkan akan diuji menggunakan metode DNS. Konsentrasi glukosa tertinggi dihasilkan dari metode fed-batchdengan total solid loading 40% sebesar 321, 784 mg/ml.