Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi ISO/TS 16949:2009 Setiawan, Yusak; Rahardjo, Jani
Jurnal Titra Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Titra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

PT. X merupakan perusahaan dengan produk yang dihasilkan adalah circuit breaker. Tahun ini PT. X berencana untuk memproduksi produk baru, dimana produk baru ini merupakan produk yang akan digunakan pada otomotif. Produk perusahaan digunakan pada otomotif harus memiliki sertifikasi ISO/TS 16949:2009 untuk menjamin kualitas dari produk. Akhir Tahun 2012, PT. X akan melakukan sertifikasi ISO/TS 16949:2009.Pemenuhan persyaratan Juli 2012 yang telah dilakukan oleh PT. X sebesar 74%. Persyaratan pada klausul 7 dan klausul 8 mengharuskan perusahaan untuk membuat MSA (Measurement System Analysis) sebagai record untuk kehandalan alat ukur dan operator dan SPC (Statistical Process Control) untuk mengendalikan proses produksi. Dilakukan validasi alat ukur dan operator, serta mendesain sistem pengendalian kualitas untuk produk baru di PT. X.  Hasil dari MSA menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan adalah reliable. Hasil dari SPC juga menunjukkan bahwa proses terkendali dan memiliki indeks kapabilitas mesin dan proses yang memenuhi standar industri.Hasil analisa akhir pada Desember 2012 menunjukkan bahwa PT. X telah 100% memenuhi persyaratan pada setiap klausul dan juga telah melakukan audit internal, sehingga sudah siap dilakukan sertifikasi ISO/TS 16949:2009.
Implementasi ISO/TS 16949:2009 Yusak Setiawan; Jani Rahardjo
Jurnal Titra Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Jurnal Titra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.605 KB)

Abstract

PT. X merupakan perusahaan dengan produk yang dihasilkan adalah circuit breaker. Tahun ini PT. X berencana untuk memproduksi produk baru, dimana produk baru ini merupakan produk yang akan digunakan pada otomotif. Produk perusahaan digunakan pada otomotif harus memiliki sertifikasi ISO/TS 16949:2009 untuk menjamin kualitas dari produk. Akhir Tahun 2012, PT. X akan melakukan sertifikasi ISO/TS 16949:2009.Pemenuhan persyaratan Juli 2012 yang telah dilakukan oleh PT. X sebesar 74%. Persyaratan pada klausul 7 dan klausul 8 mengharuskan perusahaan untuk membuat MSA (Measurement System Analysis) sebagai record untuk kehandalan alat ukur dan operator dan SPC (Statistical Process Control) untuk mengendalikan proses produksi. Dilakukan validasi alat ukur dan operator, serta mendesain sistem pengendalian kualitas untuk produk baru di PT. X.  Hasil dari MSA menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan adalah reliable. Hasil dari SPC juga menunjukkan bahwa proses terkendali dan memiliki indeks kapabilitas mesin dan proses yang memenuhi standar industri.Hasil analisa akhir pada Desember 2012 menunjukkan bahwa PT. X telah 100% memenuhi persyaratan pada setiap klausul dan juga telah melakukan audit internal, sehingga sudah siap dilakukan sertifikasi ISO/TS 16949:2009.
Upaya Hukum Kreditur Peserta Kredit Sindikasi Terhadap Debitur yang Wanpretasi Tanpa Melalui Agen Fasilitas: Legal Actions for Syndicated Credit Participating Creditors Against Defaulting Debtors Without Going Through A Facility Agent Sriwati; Setiawan, Yusak
Reformasi Hukum Vol 27 No 3 (2023): December Edition
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46257/jrh.v27i3.598

Abstract

Kredit sindikasi bertujuan memberikan pinjaman pada proyek yang memerlukan dana besar. Salah satu karakteristik kredit sindikasi adalah keterlibatan Agen Fasilitas dalam Perjanjian Kredit Sindikasi, antara lain berdasarkan perjanjian menjadi satu-satunya pihak yang dapat menagih pembayaran dan mendistribusikan pembayaran kreditur. Probematika muncul manakala Agen Fasilitas tidak menjalankan kewajiban dan tanggungjawabnya dengan baik. Tujuan yaitu menganalisis upaya hukum kreditur peserta kredit sindikasi terhadap wanprestasi debitur tanpa melalui Agen Fasilitas dan pentingnya pengaturan Perjanjian Kredit Sindikasi. Penelitian menggunakan metode penelitian hukum normatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perjanjian Kredit Sindikasi memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan perjanjian kredit pada umumnya yaitu keterlibatan Agen Fasilitas yang mewakili para kreditur dalam melakukan hubungan hukum dengan debitur. Selanjutnya upaya hukum kreditor terhadap debitur yang wanpretasi tanpa melalui Agen Fasilitas yaitu pertama dari segi pembentukan perjanjian kredit sindikasi memuat removal clause dan kedua melalui upaya gugatan dengan membatalkan Perjanjian Kredit Sindikasi sepanjang penunjukan Agen Fasilitas sehingga kreditur dapat menagih piutangnya tanpa melalui Agen Fasilitas. Pentingnya pengaturan Perjanjian Kredit Sindikasi akan berdampak positif pada meningkatkan kepastian hukum dan peningkatan kepercayaan investor dalam investasi bagi proyek-proyek strategis nasional.