Arief Budiono
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI KINERJA ALAT CPI (CORRUGATED PLATE INTERCEPTOR) PADA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH PPSDM MIGAS CEPU MENGGUNAKAN ANALISA COD (CHEMICAL OXYGEN DEMAND) Elinda Kartika Sari; Shahifa Habiba; Arief Budiono; Rieza Mahendra Kusuma
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.303

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) adalah rangkaian yang digunakan untuk mengolah limbah cair agar air limbah tersebut dapat berkurang kadar kontaminannya, sehingga air limbah tersebut dapat dibuang secara aman ke aliran sungai. Salah satu IPAL yang dimiliki oleh PPSDM Migas Cepu adalah Corrugated Plate Interceptor (CPI). Corrugated Plate Interceptor (CPI) merupakan rangkaian pengolah limbah cair yang proses kerjanya berdasarkan adanya gravitasi dengan beda berat jenis (Gravity Density). Salah satu parameter uji yang ditetapkan pada PERMENLH Nomor 19 Tahun 2010 mengenai baku mutu pembuangan air limbah proses dari kegiatan pengolahan minyak bumi adalah COD. Chemical Oxygen Demand (COD) adalah salah satu parameter uji air limbah yang menunjukkan jumlah kebutuhan senyawa kimia terhadap oksigen untuk mengurai bahan organik. Analisa COD dilakukan dengan menggunakan metode refluks tertutup secara spektrofotometri yang sesuai dengan SNI 06-6989-73-2009. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja dari unit CPI dan efektifitasnya dalam mengolah limbah cair yang ada di PPSDM Migas Cepu dengan cara meninjaunya dari parameter uji COD pada air limbah inlet unit CPI dan outlet unit CPI. Hasil perhitungan nilai COD pada inlet CPI sebesar 111,456 mg/L dan outlet CPI sebesar 63,984 mg/L. Efisiensi kinerja CPI berdasarkan parameter COD adalah 82,2222%.
PENENTUAN DOSIS OPTIMUM KOAGULAN ALUMINIUM SULFAT UNIT DISSOLVED AIR FLOTATION WASTE WATER TREATMENT PLANT PT KAWASAN INDUSTRI INTILAND Illa Fatma; Arief Budiono; Rio Baskoro
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.329

Abstract

Proses pengolahan limbah pada Instalasi pengolahan air limbah di Kawasan Industri Intiland salah satunya menggunakan sistem DAF (Dissolved Air Flotation) yang berfungsi untuk memisahkan partikel tersuspensi yang sulit untuk dipisahkan seperti minyak dan lemak dengan air limbah, dimana rangkaian proses pada unit ini terlebih dahulu harus melalui pretreatment koagulasi-flokulasi sehingga terbentuk gumpalan flok yang akan dipisahkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menentukan dosis optimum koagulan Aluminium Sulfat terhadap penurunan kandungan TSS dan COD pada limbah cair unit DAF PT Kawasan Industri Intiland. Penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis karakteristik awal kandungan limbah pada unit DAF dan selanjutnya dilakukan pengolahan menggunakan metode koagulasi-flokulasi menggunakan alat Jar Test dengan variasi dosis koagulan 110 ppm, 300 ppm, 550 ppm, 1100 ppm, dan 1650 ppm. Hasil pengolahan diuji menggunakan alat Colorimeter untuk mengetahui penurunan kandungan TSS dan COD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kandungan TSS dan COD paling baik pada penggunaan koagulan Aluminium Sulfat pada dosis 550 ppm dari konsentrasi awal sebelum proses koagulasi-flokulasi sebesar 775 ppm menjadi 539 ppm dengan persentase penurunan sebesar 58,49% untuk parameter TSS dan konsentrasi awal 53 ppm menjadi 22 ppm dengan persentase penurunan sebesar 30,45% untuk parameter COD.
ANALISIS KADAR GAS METANA SELAMA 17 HARI WAKTU FERMENTASI PADA DIVISI BIOGASPLANT PT ENERGI AGRO NUSANTARA MOJOKERTO Mohammad Hidayatulloh; Arief Budiono
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.94

Abstract

PT Energi Agro Nusantara (Enero) menghasilkan produk utama yaitu bioetanol dan juga menghasilkan produk samping dari proses produksi berupa Stillage/Vinase dari bagian evaporator dan spent lees dari bagian destilasi yang begitu banyak, maka dari itu pengolahan pada produk samping ini harus dilakukan dengan baik. Mengingat pada PT Energi Agro Nusantara (Enero) menarapkan prinsip Zero Waste yaitu tidak adanya limbah yang terbuang, maka terdapat pemanfaatan limbah menjadi pupuk hayati cair, bio gas, dan air proses yang di olah pada divisi Fertilizer Plant dan Biogas Plant. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan treatment dan menganalisis produksi gas metana dengan data volatile fatty acids (VFA)/Alkalinity dan pH. Penambahan NaOH 48% apabila pH dan alkalinitas turun drastis, penambahan urea apabila gas metana yang dihasilkan menurun dan Penambahan zeolit untuk menstabilkan kadar nitrogen sehingga setelah melakukan treatment pada pH, VFA, dan Alkalinitas didapatkan hasil produksi biogas terutama gas metana yang diharapkan yaitu sebesar 60%. Didapatkan hasil kadar metana yang naik turun dikarenakan belum dilakukan melakukan treatment yang ada
ANALISA BOD UNIT IPAL SISTEM CPI (CORRUGATED PLATE INTERCEPTOR) DAN EFISIENSI KINERJANYA DI PPSDM MIGAS CEPU Shahifa Habiba; Elinda Kartika Sari; Arief Budiono; Rieza Mahendra Kusuma
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 7, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v7i2.282

Abstract

Salah satu unit pengolahan minyak bumi di Indonesia adalah kilang minyak milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) yang berada di Cepu, Blora, Jawa Tengah. Industri migas menghasilkan air limbah yang umumnya mengandung senyawa berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup dan kelestarian lingkungan. PPSDM MIGAS Cepu memiliki serangkaian Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang terdiri dari dua jenis, yaitu American Petroleum Institute (API) dan Corrugated Plate Interceptor (CPI). Salah satu parameter yang ditetapkan pada PERMENLH Nomor 19 Tahun 2010 mengenai baku mutu pembuangan air limbah proses dari kegiatan pengolahan minyak bumi adalah BOD. Biological Oxygen Demand (BOD) adalah salah satu parameter uji air limbah yang menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik. Analisa BOD dilakukan dengan cara metode Winkler sesuai dengan SNI 06-6989-72-2009. Metode tersebut dilakukan dengan cara titrasi blanko, sampel awal limbah, dan sampel limbah setelah inkubasi selama 5 hari dalam kondisi gelap dan suhu 20oC. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi kinerja unit CPI yang ada di PPSDM MIGAS Cepu berdasarkan parameter BOD. Hasil perhitungan nilai BOD pada inlet CPI sebesar 10,0817 mg/l dan outlet CPI sebesar 0,0337 mg/l. Efisiensi kinerja CPI berdasarkan parameter BOD adalah 99,6740%.
PENGARUH PENAMBAHAN AIR IMBIBISI TERHADAP KEHILANGAN GULA DALAM AMPAS DI PABRIK GULA LESTARI Meda Dwi Jayanti; Arief Budiono; Antonius Junet
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 3 (2022): September 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i3.497

Abstract

Gula merupakan salah satu bahan pokok yang banyak digunakan oleh masyarakat indonesia. Pabrik Gula Lestari merupakan unit usaha PT Perkebunan Nusantara X yang menghasilkan produk utama berupa gula GKP (Gula Kristal Putih). Proses produksi gula dilakukan beberapa tahapan yaitu, penimbangan tebu, penggilingan tebu, pemurnian nira, penguapan, kristalisasi, pemisahan kristal dan pengemasan. Pada proses penggilingan tebu terdapat kehilangan gula dalam ampas, untuk mengurangi kehilangan ini maka ditambahkan air imbibisi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan air imbibisi terhadap kehilangan gula dalam ampas. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Variasi penambahan air imbibisi yaitu 28 -31% dari berat tebu yang digiling. Dari variasi penambahan air imbibisi tersebut, ampas tebu gilingan terakhir dianalisis menggunakan polarimeter. Hasil penelitian menunjukkan nilai pol ampas yang sesuai yaitu <2%, terjadi pada penambahan air imbibisi 30,15 – 31,36%.