Abdul Chalim
Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Malang, Jl. Soekarno Hatta No. 9, Malang, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH ECENG GONDOK, JERAMI PADI DAN BATOK KELAPA SEBAGAI FILLER PHENOL FORMALDEHID RESIN PRODUKSI PT. PAMOLITE ADHESIVE INDUSTRI Irsandra Diviandhira Salsabilla Wicaksana; Faradina Suhariyadi; Abdul Chalim; Any Sulistio
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 1 (2022): March 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i1.321

Abstract

Plywood merupakan salah satu produk yang diperoleh dengan menyusun bersilangan tegak lurus minimal tiga lembar kayu lapis (veneer). Salah satu produk dari PT Pamolite Adhesive Industri adalah Phenol Formaldehyde Adhesive yang digunakan untuk merekatkan lapisan veneer tipe WBP (Weather Boil Proof) yang dapat memberikan kekuatan tinggi dan sangat tahan terhadap kelembapan, mencegah delaminasi dan memberikan stabilitas suhu yang sangat baik. Untuk meningkatkan kualitas perekat phenol, maka perlu ditambahkan pengaplikasian bahan pengisi (filler) dari limbah eceng gondok, jerami padi dan batok kelapa. Dengan penambahan kadar yang bervariasi mulai dari 5% hingga 22% (w/w) masing-masing dari bobot perekat cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan komposisi tepung  eceng gondok, jerami padi dan batok kelapa pada phenol terhadap viskositas, bonding strength dan delaminasi. Metode awal yang dilakukan adalah penentuan kadar filler terbaik untuk menentukan kadar filler, kemudian dilakukan percobaan mulai dari pembuatan glue line hingga pengaplikasian pada plywood dilanjutkan dengan pengujian viskositas, bonding strength dan delaminasi. Hasil pengujian menunjukkan jenis filler berpengaruh nyata terhadap keteguhan rekat plywood. Semakin besar kadar filler yang digunakan maka terjadi kenaikan viskositas. Sementara itu untuk uji delaminasi dari semua sampel tidak terjadi delaminasi terbuka atau biasa disebut dengan passed. Dari ketiga jenis filler tersebut hasil yang didapatkan cukup baik, namun hasil terbaik dari keseluruhan yaitu pada tepung batok kelapa dengan kadar 19%.
Studi Literatur Koefesien perpindahan panas total Sistem fluida polyehtlene glicol & Ethilene glicol.secara co-current menggunakan Heat Exchanger Shell and Tube tipe 1-1 Irvan Aditya Prabowo; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.135

Abstract

Penggunaan kebutuhan kalor yang sangat besar pada industri. Untuk mengatasi kebutuhan kalor yang besar ini maka perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan efisiensi pada kalor tersebut . Cara yang paling efektif untuk mengurangi permintaan adalah dengan menggunakan energi lebih efektif. Salah satu cara pengaplikasiannya yaitu penukar panas. Alat penukar panas (heat exchanger) adalah perangkat yang menyediakan aliran energi termal anatra dua atau lebih cairan pada suhu yang berbeda . Dalam proses perpindahan panas di setiap heat exchanger melibatkan dua fluida tube Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan data konsentrasi fluida etilen glikol - polyethylen glikol terhadap nilai U pada alat heat exchanger shell and tube 1-1 mengunakan fluida sistem polyethylen glikol- ethylen glikol dengan aliran co-current. Variable yang digunakan dalam penelitian ini adalah suhu fluida panas masuk berkisr 40,45,50,55,60 0C, suhu fluida dingin masuk 15,20,25,30 0C, Nilai koefisien perpindahan panas overall paling besar diperoleh pada temperatur fluida masuk 40°C yaitu sebesar 135,4576 W/m2°C pada aliran co-current.
EVALUASI PERHITUNGAN NERACA ENERGI FINISH MILL DI PT SEMEN INDONESIA PERSERO TBK TUBAN Arian Suryo Dyatmiko; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.417

Abstract

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Multinasional Company di Indonesia bergerak dalam produksi semen dan non-semen. Semen adalah komoditas utama yang diproduksi pada PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ini. Pada proses pembuatan semen di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, produksi dilakukan dengan menggunakan proses kering. Teknologi ini memiliki keunggulan pada biaya operasi relatif rendah pada kapasitas produksi yang besar. Pembuatan semen memiliki beberapa tahapan, diantaranya adalah penyiapan bahan baku dan tambahan, pengolahan bahan, pembakaran dan pendinginan, penggilingan dan pengisian atau pengantongan semen. Sebelum memasuki tahap pengemasan, terdapat suatu unit alat bernama Finish mill. Finish mill merupakan unit penggilingan semen terakhir pada proses pembuatan semen. Pada alat ini, bahan pembentuk semen yaitu clinker digiling dan dicampur dengan gypsum dan trass. Jenis finish mill yang digunakan berupa horizontal ball mill yang didalamnya terdapat bola-bola penggiling untuk memperkecil ukuran partikel semen menjadi 325 mesh. Tujuan dari dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui banyaknya energi yang dibutuhkan finish mill pada proses pembuatan semen. Finish mill memiliki 5 buah aliran yang terbagi menjadi 3 aliran masuk dan 2 aliran keluar. Aliran masuk berupa aliran umpan (F1), water spray (F2), dan gas panas (F3) serta aliran keluar berupa produk semen (F4) dan gas buang (F5). Pada masing – masing aliran tersebut didapatkan hasil berturut – turut sebesar 233,00 ton/jam; 3,02 ton/jam; 900,74 ton/jam; 204,13 ton/jam; 932,63 ton/jam.
EFEKTIVITAS ALAT PENUKAR PANAS SHELL AND TUBE 1-1 DENGAN METANOL SEBAGAI FLUIDA PEMANAS DAN ETANOL SEBAGAI FLUIDA PENDINGIN Hardanto Suryo Pratomo; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 8, No 4 (2022): December 2022
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v8i4.431

Abstract

Alat penukar panas adalah alat yang digunakan untuk memindahkan panas dalam proses perpindahan panas fluida dengan fluida lain tanpa terjadi perpindahan massa di dalamnya dan dapat digunakan sebagai pemanas atau pendingin. Heat exchanger yang banyak digunakan adalah alat penukar panas shell and tube yang terdiri dari shell di bagian luar dan tube di bagian dalam. Bahan alat Heat exchanger yang digunakan dalam penelitian ini terbuat dari stainless steel. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari alat heat exchanger dengan variasi variabel pada suhu. Jenis aliran yang digunakan dalam penelitian ini adalah aliran berlawanan arah dengan fluida panas di Tube dan fluida dingin di shell. Variabel yang digunakan adalah suhu fluida panas yang masuk : 48, 51, 54, 57, 60°C dan suhu fluida dingin yang masuk : 20, 25, 30, 35, 40°C. Penelitian ini akan dilakukan secara kuantitatif dengan alat Shell and Tube Heat Exchanger 1-1. Untuk mendapatkan nilai efektifitas dilakukan pencarian nilai ΔTLMTD, U, NTU dan efektivitas. Fluida yang digunakan dalam penelitian ini adalah etanol sebagai fluida dingin dan metanol sebagai fluida panas. Dari hasil penelitian didapatkan nilai efektivitas terbaik sebesar 0,81 pada suhu fluida dingin masuk 25°C dan suhu fluida panas masuk 60°C.
STUDI LITERATUR TENTANG EFEKTIVITAS ALAT PENUKAR PANAS SHELL AND TUBE 1-1 SISTEM FLUIDA GLISERIN – METANOL DENGAN ALIRAN COUNTER CURRENT Rhesa Shanahan; Abdul Chalim
DISTILAT: JURNAL TEKNOLOGI SEPARASI Vol 6, No 2 (2020): August 2020
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/distilat.v6i2.103

Abstract

Hampir seluruh proses produksi dan aktifitas manusia berhubungan dengan energi. Dengan meningkatnya kebutuhan energi maka diperlukan suatu usaha untuk melakukan efisiensi pada energi tersebut. Heat exchanger adalah alat yang digunakan dalam proses perpindahan panas fluida dengan fluida lain tanpa terjadi perpindahan massa dan dapat dipergunakan sebagai  pemanas  maupun  pendingin. Salah satu jenis heat exchanger yang sering digunakan dalam suatu proses di industri adalah shell and tube heat exchanger. Tujuan dari studi literatur ini adalah mengetahui pengaruh suhu, laju alir fluida dingin, laju alir fluida panas, dan konsentrasi bahan coolant terhadap nilai efektivitas terbaik pada heat exchanger tipe shell and tube 1-1 menggunakan fluida sistem gliserin – metanol dengan aliran counter current. Metode yang digunakan adalah metode studi literatur.  Hasil dari studi literatur  yang dilakukan diperoleh kenaikan suhu fluida panas masuk membuat nilai NTU dan efektivitasnya menurun, kenaikan laju alir fluida dingin dapat meningkatkan nilai NTU dan efektivitasnya, sebaliknya laju alir fluida panas dapat menurunkan nilai NTU dan efektivitasnya, dan kenaikan besarnya konsentrasi coolant yang ditambahkan, maka akan semakin tinggi nilai NTU dan juga efektivitasnya.