Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Perbedaan Bahan Pengikat Na-CMC, HPMC, dan Karbomer 940 terhadap Karakteristik Pasta Gigi Cangkang Telur Ayam Ras Ineke Rossa Caroline; Devi Ratnasari; Indah Laily Hilmi
Jurnal Dunia Farmasi Vol 7, No 1 (2022): Edisi Desember
Publisher : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jdf.v7i1.5388

Abstract

Pendahuluan: Cangkang telur ayam ras dapat digunakan sebagai alternatif bahan abrasif pada pasta gigi mengingat penyusun utamanya yaitu kalsium karbonat. Selain bahan abrasif, pasta gigi juga mengandung bahan pengikat yang berfungsi untuk menstabilkan formula dengan mencegah pemisahan fase padat dan cair. Bahan-bahan seperti Na-CMC, HPMC, dan karbomer 940 umum digunakan pada formulasi pasta gigi karena bersifat non toksik, memberikan stabilitas yang baik pada suhu ruang dan waktu yang lama serta dengan rentang pH yang luas. Tujuan: Menghitung kadar kalsium karbonat dalam cangkang telur ayam ras dan pasta gigi cangkang telur ayam ras serta mengidentifikasi sifat fisik dan kimia pasta gigi cangkang telur ayam ras untuk dilihat pengaruh dari perbedaan bahan pengikat terhadap karakteristik pasta gigi. Metode: Kadar kalsium karbonat pada cangkang telur ayam ras dan pasta gigi cangkang telur ayam ras ditentukan dengan metode titrasi EDTA. Lalu dilakukan pembuatan pasa gigi cangkang telur ayam ras sesuai dengan formula yang telah dibuat dan dilakukan uji sifat fisik dan kimia. Hasil: Kandungan kalsium karbonat pada cangkang telur ayam ras yaitu 44,662%, sedangkan pada pasta gigi F1 (Na-CMC), F2 (HPMC), dan F3 (karbomer 940) berturut-turut yaitu 21,51%, 20,84%, dan 21,39%. Perbedaan bahan pengikat pada F1, F2, dan F3 dapat mempengaruhi konsistensi, viskositas dan daya sebar pasta gigi. Sedangkan tidak ada perbedaan yang signifikan dari ketiga formula pada warna, aroma, homogenitas, pH dan tinggi busa. Kesimpulan: Kandungan kalsium karbonat yang terdapat pada ketiga formula sediaan pasta gigi telah memenuhi kadar yang diharapkan dan semua formula menunjukkan sifat fisik dan kimia pasta gigi yang baik.
KAJIAN PUSTAKA: TINJAUAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MINYAK ATSIRI SEBAGAI AROMATERAPI Ineke Rossa Caroline
MEDFARM: Jurnal Farmasi dan Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Medfarm: Jurnal Farmasi dan Kesehatan
Publisher : LPPM Akafarma Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48191/medfarm.v11i2.101

Abstract

Minyak atsiri merupakan zat berbau dan memberikan bau yang khas pada tanaman. Indonesia menjadi negara pengekspor terbesar dalam perdagangan sejumlah minyak atsiri. Selain mengekspor, Indonesia seringkali mengimpor minyak atsiri kedalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya wawasan tentang minyak atsiri dan cara pengolahannya. Sedangkan penggunaan minyak atsiri di Indonesia sangat beragam, salah satunya sebagai aromaterapi. Aromaterapi merupakan suatu teknik pengobatan yang menggunakan aroma minyak esensial yang berasal dari proses penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga, maupun pohon yang masing-masing mengandung sifat terapi yang berbeda. Biasanya aromaterapi digunakan untuk meningkatkan mood, mengubah area kognitif, dan digunakan sebagai obat tambahan. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk menganalisis (mengkaji) efektivitas penggunaan minyak atsiri sebagai aromaterapi. Dalam menyusun tinjauan artikel ini, teknik yang digunakan yaitu teknik studi pustaka dengan mencari sumber atau literatur dalam bentuk data primer berupa jurnal internasional berbahasa Inggris yang terbit selama 10 tahun terakhir (2012-2022). Selain itu, jurnal yang relevan dengan topik didapatkan melalui pencarian pada database PubMed. Dengan banyaknya manfaat yang didapatkan dari aromaterapi dari minyak atsiri, maka dapat dijadikan pertimbangan bagi Indonesia untuk mengembangkan potensi pengolahan minyak atsiri lebih lanjut untuk dijadikan aromaterapi.