Mutiawanthi Mutiawanthi
Universitas Al Azhar Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Representasi Gender dalam Folklor Jepang Nina Alia Ariefa; Mutiawanthi Mutiawanthi
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.104 KB) | DOI: 10.36722/sh.v3i3.213

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menemukan representasi gender dalam folklor Jepang. Data utama dalam penelitian ini adalah sembilan buah cerita rakyat Jepang yang terdiri dari Issunboshi, Tanishi no Shusse, Kaguya Hime, Tsuru no Ongaeshi, Ningyou no Oyomesan, Hito no Yome ni Natta Neko, Harikazuki Hime, Yomesan ni Natta Ichou no Ki no Sei, dan Yome no Jumyou. Pendekatan gender digunakan dalam analisis penelitian ini melalui pengamatan terhadap relasi gender yang terjadi antara tokoh perempuan dan laki-laki. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat penggambaran representasi yang berbeda antara tokoh perempuan dan tokoh laki-laki terkait masalah gender yang mencakup perbedaan ruang aktivitas, penggambaran karakter, serta peran/tanggung jawab.Kata Kunci: Gender, Representasi, Folklor JepangAbstract - This research aims to discover gender representation in Japanese folklore. The main data are nine Japanese folklores consist of Issun-bōshi, Tanishi no Shusse, Kaguya Hime, Tsuru no Ongaeshi, Ningyou no Oyomesan, Hito no Yome ni Natta Neko, Harikazuki Hime, Yomesan ni Natta Ichou no Ki no Sei, and Yome no Jumyou. Gender approach used to analysis these folklores by observing the gender relation between women and men characters. The results show that there are different representations portrayal related to gender between women and men characters, which depicted from their activities, behaviours, and roles/responsibilities. Keywords: Gender, Representation, Japanese  Folklore
Upaya Peningkatan Mutu Perawat Indonesia yang Dikirim ke Jepang dalam Kerangka JI-EPA Mutiawanthi Mutiawanthi
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sh.v3i1.195

Abstract

Abstrak - Penelitian ini berfokus untuk mengidentifikasi upaya apa yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Jepang dalam rangka meningkatkan mutu perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang dalam kerangka JI-EPA agar sesuai dengan kualifikasi yang diminta oleh pihak Jepang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka dan metode kualitatif, metode kualitatif dilakukan dengan mengirimkan pertanyaan kepada nara sumber yaitu 10 orang perawat Indonesia gelombang V yang saat ini bekerja di Jepang.Dari hasil analisa terhadap data dan informasi dengan menggunakan teori learning society dan teori penunjang learning theory, maka  didapatkan kesimpulan bahwa pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah Jepang melakukan perubahan dan perbaikan serta peningkatan lamanya pelatihan bahasa Jepang dari yang awalnya 6 bulan, 9 bulan dan akhirnya menjadi 1 tahun. Hal ini dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu perawat terutama terkait kemampuan bahasa Jepang mereka sehingga sesuai dengan standar yang diinginkan oleh pemerintah Jepang. Terkait dengan pelatihan ini 70% responden yang merupakan perawat Indonesia yang dikirim ke Jepang pada gelombang V menyatakan bahwa pelatihan bahasa Jepang selama 1 tahun ini telah cukup meningkatkan kemampuan bahasa Jepang mereka sebagai tahap awal terjun ke dunia kerja mereka di Jepang. Abstract - This study focused to identify the effort that done by Indonesian government in order to increase the quality of Indonesian nurse that is sent to Japan on the frame of JI-EPA in order to fulfill the qualification that is give by Japanese government. The method that is use in this research is literature study and qualitative method. Qualitative method was do by sent the question to the 10 person of nurse that is send to Japan on the 5th batch and now working in Japan.From the result of the data and the information analysis using learning society theory and learning theory, can be concluded that Indonesian government cooperate with Japanese government doing an effort in order to increase the quality of Indonesian nurse that is sent to Japan by increase the duration of the Japanese language training from 6 months to 9 months and now became 1 year. Related to this Japanese language training, 70% of the respondent said that this 1 year Japanese language training is enough to increase their Japanese language ability as the first step to start their activity in their working place in Japan. Keywords : Indonesia- Japan Economic Partnership Agreement, increase, quality, nurse, training
Tantangan “Role”/ Peran yang Dihadapi oleh Mantan Perawat IJ-EPA Setelah Kembali ke Indonesia Mutiawanthi Mutiawanthi
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.423 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i2.265

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tantangan dari sisi “role”/ “peran” yang dihadapi oleh para perawat Indonesia sekembalinya mereka dari Jepang ketika mereka  mulai bekerja sebagai perawat di rumah sakit di Indonesia. Data utama dalam penelitian ini berasal dari data kuisioner dan interview dengan 10 orang perawat Indonesia yang pernah bekerja di Jepang dalam kerangka IJ-EPA. Teori “peran”/ “role” digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisa tantangan yang para perawat ini hadapi ketika mulai bekerja di rumah sakit di Indonesia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah para perawat ini cukup menghadapi kesulitan dan perlu beradaptasi kembali ketika melakukan tindakan medis seperti menyuntik, menginfus dan mengambil darah pasien. Hal ini disebabkan adanya peraturan di Jepang yang melarang mereka untuk melakukan tindakan medis apabila belum lulus ujian lisensi keperawatan Jepang. Akibatnya, sekembalinya di Indonesia dan mulai bekerja di rumah sakit di Indonesia mereka tidak dapat melakukan “role”/ “peran”nya sebagai perawat secara maksimal. Kata Kunci - IJ-EPA, Perawat Indonesia, Tantangan, “Role”/ peran. Abstract - This study focused to identify the challenge of the role that is faced by Indonesian nurse after they back from Japan and start to work as a nurse in hospital in Indonesia. The main data of this research is from questionnaire and interview, the author sent questionnaire and interviewed 10 respondents. From 10 respondents, 6 respondents have a work experience as nurse assistant and 4 respondents have a work experience as care worker assistant in Japan through IJ-EPA program. The author use role theory to analyze the challenge that is faced by Indonesian nurse after they back from Japan and start working as a  nurse in hospital in Indonesia. The conclusion is all of the respondents faced difficulties and need adaptation when they start working in hospital, especially in medical action such us doing injection, infusing, etc. This is because their skill in medical action decrease after they back from working in Japan. The reason why their medical action skill decrease is because they can not do medical action when they work as nurse assistant or care worker assistant in Japan, this is related to the regulation in Japan. Because of this, when they start to work in hospital in Indonesia they can not fullfil their role as a nurse maximally. Keyword - IJ-EPA, Indonesian Nurse, Challenge, Role
Perempuan Pada Cerita Rakyat Jepang dan Indonesia: Analisis Komparatif dengan Pendekatan Feminisme Nina Alia Ariefa; Mutiawanthi Mutiawanthi
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA Vol 4, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.42 KB) | DOI: 10.36722/sh.v4i3.273

Abstract

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menemukan citraan perempuan yang terdapat pada cerita rakyat Indonesia dan Jepang, dengan analisis komparatif. Cerita Rakyat yang diperbandingkan terdiri dari tiga cerita rakyat asal Indonesia dan Jepang, yaitu Putri Mandalika Nyale, Putri Pandan Berduri, dan Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari, serta cerita rakyat Kuro Hime to Kokuryuu, Nezumi no Yomeiri, dan Kaguya Hime. Pendekatan feminisme digunakan untuk menganalisis citraan tokoh-tokoh perempuan berdasarkan aspek fisik, psikis, dan aspek sosial pada masing-masing cerita. Hasilnya yaitu terdapat kesamaan pada citra perempuan dari aspek fisik, yaitu berupa sosok gadis muda yang cantik, pada citra perempuan dari aspek psikis yaitu sosok tokoh perempuan yang tunduk patuh, dan pasrah terhadap nasibnya, dan pada citra perempuan yang menjalani peran dan tanggung jawab dalam kedudukannya sesuai aspek sosial masing-masing tokoh.Kata Kunci - Citra perempuan, Feminisme, Cerita rakyat, Indonesia, Jepang. Abstract - This research aims to find images of women in Indonesian and Japanese folklore, through comparative analysis. The main data are six folklores consist of three folklores from Indonesia (Putri Mandalika Nyale, Putri Pandan Berduri, and Pangeran Pande Gelang dan Putri Cadasari) and three folklores from Japan (Kuro Hime to Kokuryuu, Nezumi no Yomeiri and Kaguya Hime). Feminism approach used to analysis these folklores by observing the images of female characters based on the physical, psychological, and sosial aspect of each story. The results show that there are similarities in the image of female characters from the physical aspect which are beautiful young girl figures, psycological aspect which are obedient women and resigned to their fate, and in the image of women who live their roles and responsibilities in their positions according to the social aspect of each character.Keywords - Woman images, Feminism, Folklore, Indonesia, Japan.