Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

OBSERVASI HASIL DAN MUTU LADA LOKAL DI DUA AGROEKOLOGI Bermawie, Nurliani; Wahyuni, Sri; Heryanto, Ruby; Setiyono, Rudi T; Udarno, Laba
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 2 (2013): Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Balittro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKUpaya peningkatan produktivitas lada dapat dilakukan dengan penggunaan bahan tanaman unggul lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil, komponen hasil dan mutu lada lokal asal Sukabumi dan varietas pembanding Petaling-1, di dua agroekologi berbeda, di kabupaten Sukabumi dan kabupaten Purwakarta. Pengamatan dilakukan pada 10% tanaman contoh dari tiap populasi, pada sifat hasil per pohon, komponen hasil dan mutu. Data dianalisis dengan uji t. Pertumbuhan, hasil, komponen hasil dan mutu lada kedua varietas secara umum lebih baik di Purwakarta dari pada di Sukabumi. Hasil uji t memperlihatkan bahwa hasil per pohon, karakter jumlah malai per tanaman, panjang malai, jumlah biji per malai, bobot malai dan panjang tangkai malai berbeda antara varietas lokal dengan varietas Petaling-1, dan lada lokal lebih baik dari Petaling-1. Hasil lada lokal per pohon di Purwakarta 2,79 kg, dan varietas Petaling-1, yaitu1,67 kg per pohon. Di Sukabumi hasil buah segar lada lokal juga lebih tinggi dari varietas Petaling-1 berturut-turut 2,13 kg dan 1,30 kg per pohon. Malai lada lokal 9-13,5 cm, dengan jumlah buah per malai 70-140 butir, lebih panjang dan lebih banyak dari malai Petaling-1 berturut-turut 5-9 cm, dan 20-60 butir. Mutu lada putih maupun lada hitam berbeda antar lokasi, dan mutu di Purwakarta lebih baik dari pada di Sukabumi. Di kedua lokasi, mutu lada lokal baik kadar minyak atsiri, oleoresin maupun piperin lebih baik dari Petaling-1. Bobot buah segar lada lokal sama dengan Petaling-1 sehingga cocok untuk diproses menjadi lada putih.Kata kunci: Piper nigrum, hasil, kadar minyak atsiri, piperin, oleoresin
Preferensi Petani terhadap Adopsi Teknologi Lada Hibrida Tahan Penyakit Busuk Pangkal Batang ( BPB ) Listyati, Dewi; Hasibuan, Abdul Muis; Setiyono, Rudi T
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen utama lada dunia dan komoditas ini telah dijadikan sebagai salah satu andalan ekspor dari subsektor perkebunan. Akhir-akhir ini  produktivitas lada terus mengalami penurunan yang salah satu penyebab utamanya adalah akibat serangan penyakit busuk pangkal batang. Oleh karena itu, inovasi teknologi lada hibrida tahan penyakit busuk pangkal batang diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis preferensi petani untuk mengadopsi lada hibrida tahan penyakit busuk pangkal batang (BPB) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Utara pada bulan Juli-Oktober 2010. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan model persamaan struktural. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat tertarik untuk mengadopsi lada hibrida tahan BPB karena diharapkan lebih menguntungkan dan belum ada varietas lada yang tahan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang. Faktor kelembagaan yang diindikasikan oleh peran kelompok tani dalam mengadvokasi anggotanya untuk mengadopsi lada hibrida tahan BPB serta bantuan pemerintah untuk mengembangkan lada hibrida tahan BPB merupakan faktor kunci yang berpengaruh signifikan terhadap peluang adopsi lada hibrida tahan BPB oleh petani. Farmer Preference of Technology Adoption of Hybrid Pepper That Resistant to Foot Rot DiseaseABSTRACT Indonesia is one of black pepper main producing countries in the world. The commodity has become the main export commodity from estate crops subsector for the country. Recently, there is however a trend of declining in its productivity, because of pest and disease attack, especially foot-rot disease. An innovation of hybrid blcak pepper that has resistant to foot-rot disease is expected to become a solution to rising productivity of the crop. This research aimed to analyze farmers’ preference to adopt hybrid black pepper that has resistant to foot-rot disease. This research was conducted at North Lampung District, form July-October 2010. The analysis used was descriptive method and structural equation model. Analysis showed that most of farmers were interested in adoption of hybrid black pepper that has highly resistant to foot-rot disease since there is no black pepper variety that has been released having resistant to the disease. Institutional factors are indicated by farmer group activities in advocating their members to adopt hybrid blcak pepper, and governmental assistances to develop it are key factors that have a significant effect in adoption of the technology for farmers.
OBSERVASI HASIL DAN MUTU LADA LOKAL DI DUA AGROEKOLOGI Bermawie, Nurliani; Wahyuni, Sri; Heryanto, Ruby; Setiyono, Rudi T; Udarno, Laba
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 24, No 2 (2013): Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
Publisher : Balittro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKUpaya peningkatan produktivitas lada dapat dilakukan dengan penggunaan bahan tanaman unggul lokal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil, komponen hasil dan mutu lada lokal asal Sukabumi dan varietas pembanding Petaling-1, di dua agroekologi berbeda, di kabupaten Sukabumi dan kabupaten Purwakarta. Pengamatan dilakukan pada 10% tanaman contoh dari tiap populasi, pada sifat hasil per pohon, komponen hasil dan mutu. Data dianalisis dengan uji t. Pertumbuhan, hasil, komponen hasil dan mutu lada kedua varietas secara umum lebih baik di Purwakarta dari pada di Sukabumi. Hasil uji t memperlihatkan bahwa hasil per pohon, karakter jumlah malai per tanaman, panjang malai, jumlah biji per malai, bobot malai dan panjang tangkai malai berbeda antara varietas lokal dengan varietas Petaling-1, dan lada lokal lebih baik dari Petaling-1. Hasil lada lokal per pohon di Purwakarta 2,79 kg, dan varietas Petaling-1, yaitu1,67 kg per pohon. Di Sukabumi hasil buah segar lada lokal juga lebih tinggi dari varietas Petaling-1 berturut-turut 2,13 kg dan 1,30 kg per pohon. Malai lada lokal 9-13,5 cm, dengan jumlah buah per malai 70-140 butir, lebih panjang dan lebih banyak dari malai Petaling-1 berturut-turut 5-9 cm, dan 20-60 butir. Mutu lada putih maupun lada hitam berbeda antar lokasi, dan mutu di Purwakarta lebih baik dari pada di Sukabumi. Di kedua lokasi, mutu lada lokal baik kadar minyak atsiri, oleoresin maupun piperin lebih baik dari Petaling-1. Bobot buah segar lada lokal sama dengan Petaling-1 sehingga cocok untuk diproses menjadi lada putih.Kata kunci: Piper nigrum, hasil, kadar minyak atsiri, piperin, oleoresin
Preferensi Petani terhadap Adopsi Teknologi Lada Hibrida Tahan Penyakit Busuk Pangkal Batang ( BPB ) Listyati, Dewi; Hasibuan, Abdul Muis; Setiyono, Rudi T
Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar Vol 3, No 2 (2012): Buletin Riset Tanaman Rempah Dan Aneka Tanaman Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen utama lada dunia dan komoditas ini telah dijadikan sebagai salah satu andalan ekspor dari subsektor perkebunan. Akhir-akhir ini  produktivitas lada terus mengalami penurunan yang salah satu penyebab utamanya adalah akibat serangan penyakit busuk pangkal batang. Oleh karena itu, inovasi teknologi lada hibrida tahan penyakit busuk pangkal batang diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis preferensi petani untuk mengadopsi lada hibrida tahan penyakit busuk pangkal batang (BPB) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Lampung Utara pada bulan Juli-Oktober 2010. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan model persamaan struktural. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat tertarik untuk mengadopsi lada hibrida tahan BPB karena diharapkan lebih menguntungkan dan belum ada varietas lada yang tahan terhadap serangan penyakit busuk pangkal batang. Faktor kelembagaan yang diindikasikan oleh peran kelompok tani dalam mengadvokasi anggotanya untuk mengadopsi lada hibrida tahan BPB serta bantuan pemerintah untuk mengembangkan lada hibrida tahan BPB merupakan faktor kunci yang berpengaruh signifikan terhadap peluang adopsi lada hibrida tahan BPB oleh petani. Farmer Preference of Technology Adoption of Hybrid Pepper That Resistant to Foot Rot DiseaseABSTRACT Indonesia is one of black pepper main producing countries in the world. The commodity has become the main export commodity from estate crops subsector for the country. Recently, there is however a trend of declining in its productivity, because of pest and disease attack, especially foot-rot disease. An innovation of hybrid blcak pepper that has resistant to foot-rot disease is expected to become a solution to rising productivity of the crop. This research aimed to analyze farmers’ preference to adopt hybrid black pepper that has resistant to foot-rot disease. This research was conducted at North Lampung District, form July-October 2010. The analysis used was descriptive method and structural equation model. Analysis showed that most of farmers were interested in adoption of hybrid black pepper that has highly resistant to foot-rot disease since there is no black pepper variety that has been released having resistant to the disease. Institutional factors are indicated by farmer group activities in advocating their members to adopt hybrid blcak pepper, and governmental assistances to develop it are key factors that have a significant effect in adoption of the technology for farmers.