Bella Arinda Mashita Dewi
Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Sikap dan Pengalaman Pelaksanaan Manajemen Nyeri pada Perawat terhadap Pelaksanaan Manajemen Nyeri Pasien Paska Operasi Bella Arinda Mashita Dewi; Chandra Bagus Ropyanto
Jurnal Ilmu Keperawatan Medikal Bedah Vol. 1 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (154.052 KB) | DOI: 10.32584/jikmb.v1i1.97

Abstract

The Ameican Society of Anastheiologists (ASA) mendefiniskan nyeri pasca operasi sebagai nyeri yang timbul pada pasien karena prosedur bedah yang dilakukan. Nyeri pasca operasi yaang tidakĀ  ditangani dapat berefk secara fisiologis dan psikologis pada pasien. Manajemen nyeri penting untuk mengurangi nyeri dan memberikan kenyamanan pada pasien sehingga peningkatan manajemen nyeri merupakan kebutuhan mendesak. Faktor yang mempengaruhi perawat pada pelaksanaan manajemen nyeri yaitu sikap dan pengalaman perawat. Penelitian bertujuan mengidentifikasi hubungan sikap dan pengalaman terhadap pelaksanaa manajemen nyeri. Desain penelitian adalah kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan sampel non probability sampling berupa tehnik total sampling dan jumlah responden 45 perawat di ruang perawatan bedah. Hasil penelitian didapatkan perawat dengan sikap positif sebnyak 62,2 % dengan pengalaman kurang sebanyak 55,6 %, dan manajemen nyeri kurang baik 51,1 %. Hasil uji statistik didapakan nilai p=0,003 sehingga didapatkan hubungan antara sikap terhadap pelaksanaan manajemen nyeri. Terdapat hubungan antara pengalaman terhadap manajemen nyeri dengan nilai p=0,025. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk pelaksanaan manajemen nyeri dengan menambah wawasan perawat, sementara sikap positif perawat harus dipertahankan dan menambajh pengalaman perawat dengan memberikan pelatihan serta seminar tentang manajemen nyeri.