Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

MODIFIKASI KOMPOR BIJI JARAK SEBAGAI IPTEK BAGI MASYARAKAT PEMBUDIDAYA TANAMAN JARAK PAGAR Setyo Purwoto; Subakir Subakir
WAHANA Vol 56 No 1 (2011)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1196.578 KB) | DOI: 10.36456/wahana.v56i1.1426

Abstract

Guna menekan penggunaan minyak tanah dan atau LPG diperlukan energi alternatif yang baru dan terbarukan. Salah satu upaya dimaksud, yang dapat ditempuh adalah menggunakan BBM nabati, diantaranya pemanfaatan biji jarak pagar (Jatropha curcas L.). Untuk itu diperlukan kompor yang dapat dioperasikan dengan BBM biji jarak pagar tersebut. Permasalahan yang dihadapi mitra dalam penerapan iptek ini adalah : keterbatasan alat cetak material komponen kompor, dan tidak optimalnya kinerja (nyala & cara operasional) kompor dari model yang telah ada. Mengacu pada justifikasi prioritas penanganan bersama mitra, maka solusi utama yang diterapkan adalah: " Modifikasi Kompor Biji Jarak". Hasil kegiatan sosialisasi dan pelatihan perakitan model kompor biji jarak diperoleh 4 model, dimana secara prinsip model yang dimaksud adalah: 1) tungku silindris penuh, 2) tungku silindris melingkar tepi, 3) tungku silindris tengah gantung, 4) tungku bertutup pengatur api. Luaran produk hasil pengembangan dalam pembuatan model kompor biji jarak yang optimal, fleksibel dan efisiensi bahan bakar dalam penerapan iptek ini diperoleh spesifikasi kompor biji jarak sebagai berikut : 1) Ukuran kompor ideal : Panjang dan Lebar permukaan 30 cm, tinggi 30 cm, 2) Kapasitas tungku biji 300 gram - 500 gram, 3) Bahan: dari plat besi dengan ketebalan 0.5 — 0,6 mm, 4) Komponen kompor terdiri dari : sarangan luar dan dalam, tungku bahan bakar, pengatur nyala, penutup, penampung abu, dan badan kompor. 5) Ketahanan kompor lebih dari 3 tahun (referensi), 6) Kemampuan menyala : 300 gram biji jarak mampu menyala selama sekitar 60 menit (dengan kadar air biji sekitar 5%), dimana untuk pemanasan langsung, air sebanyak 2 liter mendidih dalam waktu 12 hingga 13 merit, dan untuk memasak nasi '/2 kg memerlukan waktu sekitar 40 menit. Ketahanan nyala tergantung kadar minyak biji
Efektifitas Penurunan Mn dan Total Coliform Pada Air Sumur Gali Berbasis Zeolit Nur Rachmah; Setyo Purwoto
WAKTU Vol 12 No 1 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v12i1.809

Abstract

Salah satu tujuan pemerintah dalam mencapai starategi Millenium Development Goals(MDGs) adalah terpenuhinya kebutuhan penduduk akan air bersih yang memenuhi syaratkesehatan. Air bersih yang memenuhi syarat yang dimaksudkan adalah air yang memenuhi bakumutu Permenkes No. 416/MENKES/PER/IX/1990, disamping itu masyarakat mampu mengaksesair bersih sebesar 73% hingga tahun 2015. Akan tetapi kondisi air sumur di Kelurahan WatesKota Mojokerto rata –rata kandungan Mn dan Total Coliform tidak memenuhi syarat, oleh karenaitu perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan teknologi filtrasi untuk memecahkan masalahtersebut. Penelitian ini telah dilaksanakan dengan menggunakan media zeolit alam, manganesegreen sand dan zeolit yang teraktivasi dengan pemanasan, dengan tujuan untuk mengetahuiefektifitas media filtrasi zeolit alam , manganese green sand dan zeolit teraktivasi denganpemanasan dalam menurunkan Mn dan Total Coliform. Penelitian ini dilakukan dengan metodeeksperimen dengan variabel bebas : Filter zeolit alam, Manganese Green Sand dan Zeolitteraktivasi dengan pemanasan, serta variabel terikat kandungan Mn dan Total Coliform.Reaktoryang digunakan sebanyak tiga buah dengan tinggi 100 cm, ketinggian media 60 cm, diameterzeolit alam mess 16 – mess 7, diameter manganese green sand mess 30 – mess 12 dan diameterzeolit teraktivasi dengan pemanasan mess 16 – mess 7. Pada saat proses penelitian air baku ditreatment dengan debit 1 liter / menit selama 60 menit dengan interval waktu 15 menit untukdiambil sampelnya. Metode analisa laboratorium untuk pemeriksaan kandungan Mnmenggunakan metode AAS (Atomic Absorbs Spectrofotometer) dan Total Coliform menggunakanmetode tabung ganda.Dari hasil penelitian ini di dapatkan: media filter zeolit alam efektifmenurunkan kandungan Mn dari 2,53 mg/lt menjadi < 0,01 mg/lt akan tetapi tidak efektif dalammenurunkan kandungan Total Coliform. Untuk media filter manganese green sand efektifmenurunkan kandungan Mn dari 2,53 mg/lt menjadi < 0,01 mg/lt dan efektif menurunkan TotalColiform pada menit ke – 60. Sedangkan media filter zeolit teraktivasi panas efektif menurunkankandungan Mn rata –rata sebesar 0,099 mg/lt dari 2,53 mg/lt akan tetapi kurang efektif dalammenurunkan kandungan Total Coliform. Dari tiga media yang digunakan untuk penelitian ini,media filter manganese green sand paling efektif dalam menurunkan kandungan Mn dan TotalColiform
PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN TIMBAL PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Peni Mardiatin; Setyo Purwoto
WAKTU Vol 12 No 1 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v12i1.840

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan bakteri Escherichia Coli (e. coli) dan timbal (Pb) sebelum dan setelah dilakukan pengolahan dengan membran Reverse Osmosis(ro) serta efektifitas penurunan kandungan E. Coli dan timbal (Pb) setelah pengolahan. Sampelpenelitian yaitu air sumur bor. Dalam penelitian ini membran yang digunakan adalah CSM modelno. RE2012-100. Pengolahan dilakukan dengan mengalirkan air sampel dengan bantuanboostpump melalui membran reverse osmosis dengan tekanan yang berbeda; 43 psi, 50 psi, 57psi, dan 64 psi. Setelah didapatkan hasilnya kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium lagiuntuk mengetahui efektifitas membran RO. Dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa membranreverse osmosis mampu menurunkan kandungan bakteri E. Coli sampai 91% yaitu dari 88 kol/100ml menjadi 8 kol/100 ml pada tekanan 43 psi dan kadar timbal sampai 96% yaitu dari 9,4 mg/lmenjadi 0,4 mg/l pada tekanan 43 psi. Dengan tekanan yang besar debit air yang dihasilkan akanbesar, tekanan yang kecil debit yang dihasilkan juga kecil. Sebelum menggunakan membranreverse osmosis (RO) sebaiknya dilakukan pengolahan dengan mengalirkan air melalui filter lainguna menjaga agar membran RO tidak cepat buntu yang akan mempengaruhi kualitas air yangdihasilkan nantinya
REMOVAL KLORIDA, TDS DAN BESI PADA AIR PAYAU MELALUI PENUKAR ION DAN FILTRASI CAMPURAN ZEOLIT AKTIF DENGAN KARBON AKTIF Setyo Purwoto; Wahyu Nugroho
WAKTU Vol 11 No 1 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v11i1.861

Abstract

Salah satu sumber air yang masih banyak digunakan oleh masyarakat adalah air sumur gali, akan tetapi tidak semuanya memenuhi syarat kesehatan, terutama apabila air yang ada di sumur gali tersebut bersifat payau. Agar air payau dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, makaperlu dilakukan pengolahan terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar garamnya, salah satunya adalah dengan menggunakan media pengolahan karbon aktif, zeolit aktif dan resin penukar ion. Penelitian bertujuan untuk membandingkan efisiensi penurunan kadar parameter uji, yaitu besi, klorida dan TDS pada air payau terhadap masing – masing varian reaktor, yaitu varian reaktor A (50% zeolit aktif : 50 % karbon aktif); varian reaktor B (25% zeolit aktif : 75 % karbon aktif); varian reaktor C (75% zeolit aktif : 25 % karbon aktif). Air payau akan masuk pada tabungfiltrasi terlebih dahulu yang berisi media filter campuran antara zeolit aktif dan karbon aktif, selanjutnya mengalir ke tabung yang berisi resin penukar kation dan anion.Penelitian ini menggunakan media zeolit aktif dan karbon aktif yang mempunyai ukuran ± 6.3 mm, resin penukar kation AMBERLITE™ IR120 Na dan resin penukar anion AMBERLITE™ IRA402 Cl. Ketebalan media pengolahan sebesar 70 cm pada masing-masing tabung reactor,dengan tinggi tabung reaktor 100 cm. Debit aliran ditentukan sebesar 0.3 L/menit. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variasi campuran C dengan komposisi 75% zeolit aktif : 25 % karbon aktif mempunyai efisiensi penurunan yang paling tinggi diantara variasilainnya,yaitu mampu menurunkan kadar besi sebesar 67%, kadar klorida 65% dan kadar TDS 63%. Semakin banyak jumlah zeolit pada campuran media antara zeolit aktif dan karbon aktif,maka mempunyai efisiensi penurunan yang semakin tinggi terhadap kadar parameter TDS, kloridadan besi.
TREATMENT KOAGULAN, FILTRASI, FERROLITE, MANGANESE GREENSAND, DAN RESIN PADA AIR BAKU DALAM PENURUNAN TDS, KEKERUHAN, KESADAHAN, KHLORIDA, MANGAN, DAN E KOLI Setyo Purwoto; Rusdiyantoro Rusdiyantoro; Budi Prijo Sembodo
WAKTU Vol 16 No 2 (2018): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v16i2.1656

Abstract

Parameter air bersih di indonesia diatur menurut peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor : 416/Menkes/Per/IX/1990. Penelitian ini mengkaji kemampuan penurunan parameter parameter Total Disolved Solid (TDS), kekeruhan, kesadahan total (total hardness), khlorida, Mangan, dan Total Coliform (e koli) dengan menggunakan perlakuan koagulan, filtrasi, ferrolite, manganese greensand, dan resin pada air. Metode yang digunakan adalah : proses pengolahan bahan baku air diawali dengan pembubuhan Sucolite SP 211 sebagai Coagulant Aid pada tanki koagulan, kemudian treatment filtrasi menggunakan sedimen poly propilena (SPP) pada housing filter. Selanjutnya berturut turut treatment ; Ferrolite dan Manganese Greensand pada housing filter, resin anion pada tabung FRP, dan resin kation pada tabung FRP. Kesimpulan : Treatment koagulan, filtrasi, ferrolite, manganese greensand, dan resin pada air baku dapat menurunkan ; Total Disolved Solid (TDS) 1.360 mg / L, kekeruhan sebesar 6,3 skala Turbidity NTU, kesadahan total (total hardness) 265,634 mg / L CaCO3, khlorida 292,878 mg / L Cl -, Mangan 1,235 mg/L Mn, dan Total Coliform (e koli) 3.140 MPN/100mL
PENGOLAHAN AIR TANAH BERBASIS TREATMENT RESIN PENUKAR ION, ZEOLIT DAN SINAR UV Ahmad Setiawan; Setyo Purwoto
WAKTU Vol 17 No 2 (2019): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v17i2.2133

Abstract

Permasalahan ketersediaan air bersih merupakan masalah yang sering terjadi di daerah pesisir. Hal ini karena air di daerah pesisir tergolong air sadah yang dalam penggunaannya harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Permasalahan yang diambil pada penelitian ini adalah air tanah yang terdapat di Desa Tambak Cemandi Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo yang letaknya berada di pesisir Sidoarjo. Salah satu alternatif yakni dengan menggunakan teknologi pengolahan air menggunakan resin penukar ion, zeolit dan penyinaran UV. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hasil parameter air tanah sebelum dan sesudah ditreatment, mengkaji nilai tingkat efektivitas dan waktu tinggal paling baik dari treatment menggunakan resin penukar ion, zeolit dan sinar UV untuk parameter uji klorida (Cl-), kesadahan dan bakteri coliform. Penelitian ini menggunakan reaktor yang terdiri dari tabung FRP 10 inchi sebagai tempat filtrasi zeolit, housing filter anion kation, dan sinar UV. Variasi waktu tinggal yang digunakan yaitu 30 menit dan 60 menit. Hasil treatment menunjukkan kadar klorida dapat diturunkan hingga 2033,1 mg/L dengan efisiensi sebesar 45 %, kadar kesadahan hingga 1394,2 mg/L dengan efisiensi sebesar 32,7 %, dan kandungan bakteri coliform hingga 60 MPN/100ml dengan efisiensi sebesar 99,2 %. Konsentrasi kadar tersebut belum memenuhi baku mutu air bersih PERMENKES 32/2017.
TREATMENT COAGULANT AID DAN FILTRASI MANGANESE GREENSAND DALAM MENURUNKAN KADAR MANGAN DAN KLORIDA Rossy Rosfianto; Setyo Purwoto
WAKTU Vol 17 No 2 (2019): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v17i2.2135

Abstract

Di daerah Kalanganyar banyak warga yang menggunakan air sumur gali yang terkontaminasi air asin sehingga menjadi air payau. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui Efektifitas Pemakaian kadar ppm Sucolite dipadukan dengan ketinggian media Manganese Greensand, Ferrolite, Karbon Aktif dan Resin Kation Anion dalam Menurunkan kadar Mangan (Mn) dan Klorida (Cl-) pada Air Sumur Gali Didesa Kalanganyar. Salah satu alternatif pengolahan air payau yakni menggunakan perpaduan koagulasi mengunakan koagulan Sucolite dan filtrasi dengan media Ferrolite, Manganese Greensand, Karbon Aktif dan Resin Kation Anion. Menggunakan variasi Kadar ppm Sucolite Sp 211 (30, 50, dan 70 ppm) dan Ketinggian Manganese Greensand (30 cm dan 60 cm). Treatment perpaduan kadar ppm Sucolite dan ketinggian media filtrasi manganese greensand dapat menurunkan kadar logam Mangan (Mn) hingga <0,0294 mg/L, Klorida (Cl-) hingga 350,10 mg/L. secara signifikan penurunan paling optimal yaitu pada kadar Sucolite 50 ppm dan ketinggian media manganese greensand 30 cm.
REMOVAL NATRIUM (Na+), KLORIDA (Cl-), DAN KESADAHAN AIR PAYAU DENGAN RESIN PENUKAR ION Herlando Eka Putra Setyabudi; Setyo Purwoto; Hayat Tulloh Husaini
WAKTU Vol 18 No 1 (2020): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v18i1.2305

Abstract

Air payau merupakan air yang memiliki kadar garam yang tinggi hal ini disebabkan adanya intrusi air laut. Sehingga didapatkan beberapa parameter yang melebihi baku mutu. Jika warga mengkonsumsi air payau secara terus-menerus maka akan menyebabkan penyakit diare dan malaria. Oleh sebab itu, air payau harus diberikan perlakuan lebih lanjut agar dapat memenuhi syarat baku mutu air bersih menurut Permenkes RI No.416/Menkes/Per/IX/1990. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penurunan parameter Natrium (Na+), Klorida (Cl-), dan Kesadahan dalam air payau dengan menggunakan treatment pasangan resin kation-anion secara berulang. Air baku yang digunakan adalah air sumur daerah Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo. Variabel penelitian ini adalah waktu tinggal air baku 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Dari hasil penelitian efisiensi penurunan yang paling efektif yaitu waktu tinggal 30 menit, yang mampu menurunkan parameter Natrium (Na+) sebesar 4303,1 mg/L (71,8%), parameter Klorida (Cl-) sebesar 6641,6 mg/L (71,8%), dan parameter Kesadahan sebesar 10278,8 mg/L (99,4%).