Fenomena cemaran air tanah saat ini semakin tinggi, sehingga dalam hal kriteria sebagai air bersih semakin kurang terpenuhi, karena air bersih layak konsumsi mempunyai standar persyaratan tertentu yakni persyaratan fisis, kimiawi, dan bakteriologis dimana syarat tersebut merupakan satu kesatuan. Air tanah di kawasan pesisir banyak dijumpai tingkat salinitasnya tinggi, sering pula diikiuti dengan kekeruhan yang tinggi, atau mengandung kesadahan berlebih, juga zat Besi (Fe) dan Mangan (Mn) yang cukup besar. Pada Penelitian pendahuluan, sampel air tanah di daerah Menanggal Surabaya mengandung ; Warna 75 Unit PtCo sedangkan (NAB 50), Kekeruhan 33.30 Skala NTU (NAB 25), Besi 2.46 mg/L Fe (NAB 1), Mangan 3.25 mg/L Mn (NAB 0.5), Deterjen 0.56 mg/L (NAB 0.5). Salinitas air sumur di daerah tertentu mencapai 6000 ppm. Mengacu pada penelitian terdahulu dan penelitian pendahuluan,maka untuk mengatasi masalah di atas dapat dilakukan dengan treatment ferrolite, manganesezeolite , dan ionexchange.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium berupa rangkaian bath reactor yang mengacu pada perhitungan kriteria desain, kemudian sebagai justifikasi penelitian dilakukan uji lab hasil penelitian menurut kriteria parameter air bersih (Permenkes RI No.416/Menkes/ Per/IX/1990).Manfaat dan tujuan dari hasil penelitian ini adalah : guna mengetahui removal parameter air bersih pada pengolahan air tanah menggunakan treatment ferrolite, manganesezeolite , dan ionexchange. Temuan dalam penggunaan treatment ferrolite, manganese zeolite, dan ion exchanger berupa resin anion dan resin kation pada air tanah mampu meremoval kandungan beban kekeruhan, warna, dan logam logam Besi, Kromium, serta Mangan hingga menjadi kriteria parameter air bersih mengacu pada permenkes nomor 416/Menkes/Per/IX/1990.