Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODIFIKASI GENERATOR LISTRIK (GENSET) MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BIOGAS UNTUK PENERANGAN LAMPU JALAN Pungut Asmoro; Dominggos Dominggos
WAKTU Vol 10 No 1 (2012): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v10i1.812

Abstract

Biogas sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sangat sayang jika tidak dimanfaatkan. Dengan melakukan modifikasi mesin bensin atau diesel ternyata biogas dapat dimanfaatkan sebagai pengganti bahan bakar bensin dan solar. Mesin ini selanjutnya dipakai untuk memutar generator listrik. Perubahan biogas menjadi energi listrik dilakukan dengan memasukan gas dalam tabung penampungan kemudian masuk ke konversion kit yang berfungsi menurunkan tekanan gas dari tabung sesuai dengan tekanan operasional mesin dan mengatur debit gas yang bercampur dengan udara didalam mixer, dari mixer bahan bakar bersama dengan udara masuk kedalam mesin dan terjadilah pembakaran yang akan menghasilkan daya untuk mengerakan generator yang menghasilkan energi listrik.
REMOVAL CEMARAN BOD, COD, PHOSPHAT (PO4) DAN DETERGEN MENGGUNAKAN TANAMAN MELATI AIR SEBAGAI METODE CONSTRUCTED WETLAND DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH I Wayan Sri Sukmawati; Pungut Asmoro
WAKTU Vol 12 No 1 (2014): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v12i1.819

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa removal cemaran dan efisiensi penurunan cemaran kandungan BOD, COD, Phosphat (PO4) dan Detergen pada sistem contructed wetland dengan System Sub – Surface Flow Constructed Wetland dengan alirandibawah permukaan, dengan variasi media pasir kasar dan pecahan genting denganmenggunakan tanamam melati air. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabayadengan pertimbangan untuk mendapatkan air limbah yang banyak mengandung polutan terutamadari air limbah bekas pencucian linen yang banyak mengandung BOD, COD, Phospat (PO4) danDetergen. Untuk mengetahui removal cemaran BOD, COD, Phospat (PO4) dan Detergen tersebutdigunakan 2 reaktor dengan variasi media yaitu pasir kasar dan pecahan genting yang sama –sama ditamani dengan tanaman melati air, dengan debit aliran yang tidak kontinyu dan waktutinggal selama 2 hari. Dalam hasil penelitian ditunjukkan bahwa pada reaktor dengan media pasir,untuk kandungan BOD terjadi penurunan sebesar 654 mg/l (efisiensi penurunan sebesar 59 %) sedangkan pada reaktor media pecahan genting terjadi penurunan kandungan BOD sebesar 680 mg/l (efisiensi penurunan sebesar 61 %). Untuk kandungan COD pada reaktor media pasir terjadipenurunan sebesar 307 mg/l (efisiensi penurunan sebesar 56 %), sedangkan pada reaktor mediapecahan genting terjadi penurunan kandungan COD sebesar 322 mg/l (efisiensi penurunansebesar 59 %). Untuk kandungan Phospat (PO4) pada reaktor media pasir terjadi penurunansebesar 8 mg/l (efisiensi penurunan sebesar 32 %), sedangkan pada media pecahan gentingkandungan Phospat (PO4) terjadi penurunan sebesar 10 mg/l (efisiensi penurunan sebesar 40 %). Sedangkan untuk kandungan Detergen pada reaktor media pasir terjadi penurunan sebesar 27mg/l (efisiensi penurunan sebesar 48 %), sedangkan pada reaktor pecahan genting terjadipenurunan kandungan Detergen sebesar 31 mg/l (efisiensi penurunan sebesar 56 %). Pada duareaktor dengan media yang berbeda yaitu media pasir dan pecahan genting sama – samamenunjukkan penurunan kandungan BOD, COD, Phospat (PO4) dan Detergen namun padareaktor yang berisi media pecahan genting efisiensi penurunan kandungan semua parameter yangditeliti lebih tinggi dibandingkan dengan reaktor dengan media pasir.
PENGARUH ARTIFICIAL RECHARGE MELALUI LOBANG RESAP BIOPORI TERHADAP MUKA AIR TANAH Pungut Asmoro; Sri Widyastuti
WAKTU Vol 11 No 1 (2013): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v11i1.835

Abstract

Berubahnya tata guna lahan dari areal terbuka yang permukaannya ditutupi oleh vegetasimenjadi areal terbangun yang permukaan tanahnya dilapisi oleh penutup kedap air seperti atapbangunan, perkerasan jalan aspal maupun pemasangan lapisan beton menjadikan volume airlimpasan hujan sangat sedikit yang meresap ke dalam lapisan tanah. Oleh karena itu makakeberadaan air tanah menjadi sangat berkurang volume cadangannya. Hal ini berlangsung secarameningkat sehingga level muka air tanah semakin dalam dari muka tanah. Dalam kondisi sepertiitu diperlukan metode penggantian proses infiltrasi air limpasan hujan ke dalam lapisan tanah.Beberapa metode imbuhan buatan (artificial recharge) telah diterapkan dibeberapa tempat sepertimetode danau buatan, kolam resapan, parit resap, dan sumur resapan. Maka lubang resap bioporiperlu dikaji keandalannya di dalam membantu proses infiltrasi air limpasan hujan sehinggaberdampak terhadap deposit air tanah.Dalam penelitian ini penerapan biopori pada seluasan areal telah terbukti memiliki peranyang cukup signifikan, bahwa biopori juga mampu meresapkan air ke dalam tanah. Indikasi darimanfaat biopori ini dapat dilihat adanya perbedaan ketinggian muka air tanah pada areal yangdiberi terapan biopori dibandingkan pada areal yang tidak diberi terapan biopori. Selain itu,kecepatan pertambahan level muka air tanah juga terlihat secara nyata bahwa pada areal bioporilebih cepat.
PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK TEMPE DENGAN BIOFILTER Indah Nurhayati; Pungut Asmoro; Sugito Sugito
WAKTU Vol 9 No 2 (2011): Waktu: Jurnal Teknik UNIPA
Publisher : Fakultas Teknik , Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/waktu.v9i2.917

Abstract

Industri tempe Bapak Karipan di Desa Sedenganmijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur merupakan home industri dengan teknologi yang sangat sederhana. Air limbah yang dihasilkan langsung dibuang ke sungai. Kedaan ini akan sangat mengganggu kesehatan lingkungan sekitar yang pada akhirnya akan mengganggu kesehatan masyarakat pengguna air sungai tersebut. Untuk mengatasi masalah lingkungan di lokasi industri tempe Bapak Karipan, maka tim dosen Teknik Lingkungan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya melalukan pengabdian kepada masyarakat melalui program VUCER dari DP2M DIKTI Depdiknas. Program yang dilaksanakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah membangun instalasi penglah air limbah (IPAL) dengan proses biofilter di industri tempe P. Karipan. Tujuan dari pengadaan IPAL adalah untuk meningkatkan kualitas lingkungan produksi, meningkatkan kualitas produk (tempe) industri tempe sehingga hygienis, meningkatkan kesejahteraan pengusaha mitra dan kenyamanan masyarakat sekitar dari gangguan cemaran akibat proses produksi industri tempe,meningkatkan rasa aman pengusaha mitra dari segala bentuk komplain (protes) masyarakat dan pihak berwenang terkait dengan pencemaran lingkungan akibat limbah cair industri tempe tersebut. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama penyebaran angket, yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak air limbah pabrik tempe terhadap lingkungan sekitar. Tahap kedua pembangunan IPAL. Tahap ke tiga penyebaran angket dengan tujuan untuk mengetahui dampak limbah industri tempe terhadap lingkungan sekitar setelah dibangun instalasi pengolah air limbah. Pelaksanaan pegabdian masyarakat di pabrik tempe memberikan hasil sebagai berikut : Sebelum dilakukan pengolahan limbah cair industri tempe menggangu lingkungan sekitar, terutama menyebabkan bau busuk dan pencemaran air sungai, pengolahan limbah industri tempe milik bapak Karipan yang berada di Desa Sedengan Mijen Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo setelah diolah dengan biofilter diperoleh hasil yang sangat memuaskan dengan efisiensi penurunan rata-rata 98 %, untuk parameter BOD, COD, TSS, sehingga efluen yang dibuang ke sungai sudah memenuhi baku mutu sesuai dengan SK. Gub. Jatim No. 136 tahun 1994, Tentang Baku Mutu Limbah Cair Industri, dengan dibangunnya IPAL untuk mengolah limbah cair industri tempe Bapak Karipan menjadikan lingkungan sekitar industri menjadi lebih baik,pemilik industri tempe merasa aman dari ancaman protes masyarakat terkait karena limbah cair industrinya sudah tidak mengganggu lingkungan sekitar.