Risalan Basri Harahap
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum IAIN Padangsidimpuan

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MUSTAHIQ ZAKAT PADI MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT TOBING JULU KEC. HURISTAK KAB. PADANG LAWAS Risalan Basri Harahap
Tazkir : Jurnal Penelitian Ilmu-ilmu Sosial dan Keislaman Vol 4, No 2 (2018): 11 Articles, Pages 219-398
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.811 KB) | DOI: 10.24952/tazkir.v4i2.868

Abstract

In carrying out the payment of rice farming zakat in Huristak District, Padang Lawas District, the farmers in giving their zakat determines the person who becomes mustahiq, usually is the fisabilillah category because that is what is usually there especially the amil that is officially determined does not yet exist. From the tradition that passed in the midst of the community where the farmers after giving their zakat to the mustahiq, then the mustahiq took their share 1/8 of the zakat they received, the rest handed back to muzakki to be used according to their needs. And usually if mustahiq does not give part of it back to the muzakkin, then mustahiq will become a chatter of people in the community and the simuzakki will not want to give zakat to him at the next harvest. The reason for mustahiq returning his zakat right to muzakki after taking it partially in the district Huristak Kab Padang Lawas. From each of the rice farmers who have the obligation to pay their income zakat (enough Nisab). mustahiq said that the zakat is only 1/8, while the rest is the rights of others who are stipulated by Allah in the Qur'an, because mustahiq cannot give to mustahiq which is partly returned to the muzakki so that it can be given to others
INTERELASI ORANG TUA DENGAN ANAK LAKI-LAKI PALING TUA DAN BUNGSU DIKALANGAN MASYARAKAT KEC HURISTAK KAB PADANG LAWAS Risalan Basri Harahap
Jurnal AL-MAQASID: Jurnal Ilmu Kesyariahan dan Keperdataan Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24952/almaqasid.v7i2.4541

Abstract

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Tanggung jawab orang tua terhadap anak laki-laki paling tua dan bungsu di kalangan masyarakat Kec Huristak Kab Padang Lawas. Adapun pertanyaan yang ingin dijawab penulis adalah 1.Bagaimana posisi anak laki-laki paling tua dan bugsu di kalangan masyarakat Kec Huristak Kab Padang Lawas. 2. Bagaimana Tanggung jawab orang tua terhadap anak laki-laki paling tua dan bungsu dikalangan masyarakat di kalangan masyarakat Kec Huristak Kab Paang Lawas.Berdasarkan temuan lapangan dapat diketahui bahwa posisi anak laki-laki paling tua dan bungsu berbeda dalam hal tanggung jawab, maka perhatian yang diberikan oleh orang tuapun dapat berbeda juga, tanggung jawab orang tua terhadap anak lai-laki paling tua dan bungsu pada prinsipnya sama, baik dalam bidang pendidikan, dan ekonomi, dan lain sebagainya, namun secara sosial masyarakat lebih mengutamakan kepada anak yang laki-laki yang paling tua, hal itu karena anak laki-laki yang paling tua mempunyai tanggung jawab yang besar pula terhaap adek-adeknya dan juga keluarganya kelak dibandingkan dengan anak laki-laki yang paling bungsu. Walaupun terkadang perhatian yang besar diberikan oleh orang tua terhadap anak laki-laki yang paling tua tidak sebanding dengan tanggung jawab yang diberikannya kepada adek-adeknya dan keluarganya secara umum.