Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Efektifitas Penggunaan Buah Anggur (Vitis Vinifera L.) Sebagai Bahan Untuk Pemutih Gigi (Bleaching) Berdasarkan Perbedaan Konsentrasi Renasya Syahland, Mirna; Setyawati, Any
Insisiva Dental Journal Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan jus buah anggur (Vitis vinifera L.) sebagai bahan pemutih gigi (bleaching). Penelitian ini bersifat Eksperimental Laboratoris. Sampel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah gigi yang telah dicabut sejumlah 20 buah yang terdiri dari gigi insisivus, gigi caninus, dan gigi premolar rahang atas dan bawah. Semua gigi tersebut direndam dalam larutan teh hitam selama 6 hari. Warna gigi diukur dengan Shade guide setelah itu dengan Spectriphotometer. Setelah direndam dengan larutan the hitam lalu direndam dalam jus buah anggur. Kelompok 1 : gigi direndamjus buah anggur konsentrasi 100% selama 56 jam. Kelompok 2 : gigi direndam jus buah anggur konsentrasi 75% selama 56 jam. . Kelompok 3 : gigi direndam jus buah anggur konsentrasi 50% selama 56 jam. Kelompok 4 : gigi direndam aquadest sebagai kontrol selama 56 jam. Warna gigi diukur dengan Spectrophotometer setelah perendaman dengan jus buah anggur. Data tersebut di uji dengan menggunakan analisis data Paired Sample t-Test dan one way Anova. Hasil penelitian didapatkan nilai signifikansinya adalah (0.742) p>0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing konsentrasi 100%, 75%, dan 50% setelah perendaman dengan jus buah anggur. Berdasarkan uji one way Anova maka nilai perbedaan data dE*ab pdad masing- masing konsentrasi didapatkan nilai signifikansinya p=0.742 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing konsentrasi, akan tetapi secara visual perbedaan warna dapat dilihat secara jelas anatara sebelum dan sesudah perendaman dengan jus buah anggur.
Restorasi Estetik 1 Kali Kunjungan Dengan Penggunaan Pasak Pada Kasus Fraktur (Laporan Kasus) Setyawati, Any
Insisiva Dental Journal Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Insisiva Dental Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Laporan kasus ini menginformasikan bahwa restorasi estetik dengan penguatpasak dapat dilakukan dalam 1 kali kunjungan pada kasus fraktur gigianterior.Pasien wanita 21 tahun mengalami kecelakaan sehingga gigi anteriornyafraktur. Gigi 11 fraktur ellis kelas III dan mengalami disto torsi. Gigi 12mengalami fraktur ellis kelas II. Satu bulan sebelumnya, 11 telah dilakukanperawatan saluran akar dan 12 telah dilakukan kaping pulpa. 11 dilakukanpengambilan gutta perca, preparasi saluran pasak, dan diinsersikan pasakfabricated jenis unimetric sebagai penguat, kemudian dilakukan restorasi langsungmenggunakan resin komposit warna A3. 12 dilakukan preparasi pembuatan bevel,selanjutnya dilakukan restorasi langsung menggunakan resin komposit warna A3.Dalam 1 kali kunjungan gigi 11 dan 12 yang mengalami fraktur berhasildilakukan restorasi estetik, penggunaan penguat pasak pada 11 dilakukan dalam 1kali kunjungan, sehingga tidak perlu beberapakali kunjungan untuk memperbaikipenampilan, dan pasien sangat puas. Hasil restorasi baik, saat dilakukan kontrolsatu minggu setelah restorasi estetik menggunakan penguat pasak, tidak terdapatkeluhan rasa sakit, gingiva sekitar gigi normal. Gigi dapat berfungsi dengan baikserta dapat mengembalikan rasa percaya diri pada pasien
The Needs of Information Services on Reproductive Health, STIs and HIV in Middle Adolescence Shaluhiyah, Zahroh; Suryoputro, Antono; Setyawati, Any
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2017): Jurnal KEMAS Vol.12 No.2 : January 2017
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i2.5366

Abstract

Reproductive health information including STIs and HIV/AIDS has been provided in community health center. In fact, the level of adolescent knowledge in terms of sexual health and its risks is still low. This study aims to identify adolescent needs of information services on sexual and reproductive health including STIs and HIV/AIDS. All adolescent aged 15 to 19 years in Ngesrep village were recruited as a sample. There were 237 adolescents participated in this cross sectional study. The findings showed that half of them have low level of knowledge, nearly half have permissive sexual attitudes, 15% have engaged in sexual intercourse. Adolescents need comprehensive information including pregnancy, sexual diseases and HIV/AIDS which provided by health workers at school health programs.
The Needs of Information Services on Reproductive Health, STIs and HIV in Middle Adolescence Shaluhiyah, Zahroh; Suryoputro, Antono; Setyawati, Any
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v12i2.5366

Abstract

Reproductive health information including STIs and HIV/AIDS has been provided in community health center. In fact, the level of adolescent knowledge in terms of sexual health and its risks is still low. This study aims to identify adolescent needs of information services on sexual and reproductive health including STIs and HIV/AIDS. All adolescent aged 15 to 19 years in Ngesrep village were recruited as a sample. There were 237 adolescents participated in this cross sectional study. The findings showed that half of them have low level of knowledge, nearly half have permissive sexual attitudes, 15% have engaged in sexual intercourse. Adolescents need comprehensive information including pregnancy, sexual diseases and HIV/AIDS which provided by health workers at school health programs.
ALASAN BERHENTI MEROKOK PADA WANITA MANTAN PECANTU ROKOK DI KOTA MADIUN Setyawati, Any
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 13, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.383 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v13i3.229

Abstract

Smokers in Indonesia increased in the age group above 15 years, namely 34.2 percent (2007), 34.7 percent (2010), and the latest data reached 36.3 percent (2013). The data shows if the proportion of female smokers reached the highest figure of 4.7% in Papua. Head of Madiun City Health Office drg. Widwiono asserted, the determination of the area without smoking is done because in the city the number of active smokers is quite high. Results of the Clean and Healthy Lifestyle survey (PHBS) show, of the 1,200 houses surveyed, 646 homes are among active smokers. This shows half more, 53.86% of the surveyed smokers. This study aims to determine the factors that affect the process of quitting smoking in women former cigarette addicts. This research method is qualitative research, with approach of Grounded theory. Data collection was done to 10 female respondents of former cigarette addicts with in-depth interview method. Data analysis & coding used in this research is triangulation of data that is done continuously until the data obtained saturated. The results show that the process of quitting smoking can successfully require a support from within yourself and from outside. Intentions that arise in themselves are greater than the support provided by family and peers. Based on these results it is concluded that for a woman smoker, to stop her smoking habit there must be a strong reason arising from within oneself without any coercion from anywhere. Key word : Ex- addict, Smoke, Woman 
HUBUNGAN MUTU PELAYANAN TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN KEMBALI PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN RUMAH SAKIT TK. IV MADIUN Setyawati, Any
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 14, No 2 (2018): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.512 KB) | DOI: 10.26753/jikk.v14i2.279

Abstract

Quality of service and customer satisfaction are key factors affecting the purchase of products or services. Interest visits are influenced by several factors: product quality, cost, promotion, human resources, place and process. Hospital Tk. IV Madiun still has not conducted an optimum service quality evaluation that resulted in a decrease in patient visits and patient complaints regarding services in determining the patient's interest to reuse the services. This purpose to analyzed the relationship of service quality to the interest of re-utilizing the service in the outpatient unit of Madiun Level IV Hospital.Survey with cross sectional approach  the process of data retrieval done in the same time between the independent variables and variables bound. With a population of 331 and a sample of 77 respondents. Resulth : The number of respondents was 53.2% female and 46.8% of men, with the highest percentage of age between 36-45 years old 35.1% and the most employed as housewife 26% with secondary education 49.4%. Result of research about service quality that is equal to 76,6% say good, but interest to return low that is 49,4%. Conclusion there was a relationship of service quality to the interest of reusing the service in outpatient Tk Iv Madiun hospital. Key word : customer satisfaction, quality, service,  
Manajemen One Visite Restorasi Estetik pada Kasus Rudimenter Gigi Anterior Setyawati, Any
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.9219

Abstract

Rudimenter merupakan kelainan bentuk gigi yaitu gigi kecil meruncing dan berukuran lebih kecil dari normal, biasanya terjadi pada gigi anterior. Hal ini sangat mengganggu penampilan pasien. Perawatan biasanya dilakukan indirect restoration dengan pemasangan mahkota dan multi visite sehingga membutuhkan waktu perawatan yang lama. Laporan kasus ini bertujuan untuk melaporkan penatalaksanaan gigi rudimenter dengan one visite esthethic direct restoration. Wanita usia 24 tahun memiliki keluhan penampilan terganggu karena gigi 12 dan 22 mengalami rudimenter. Ingin segera dirawat dengan satu kali kunjungan. Penatalaksanaan dilakukan dengan menganalis  lebar mesiodistal gigi 12 dan 22 serta lebar mesiodistal ruang yang tersedia. Pencocokan warna dengan shade guide. Preparasi menggunakan bur torpedo untuk retensi dan resistensi. Langkah selanjutnya dilakukan pemasangan Polytetraflouroethylene (PTFE), pengaplikasian bonding, penyinaran Light Emitting Diode (LED) selama 20 detik. Pengaplikasian resin komposit warna A2 dan penyinaran LED selama 40 detik. Hasil terlihat anomali rudimenter gigi 12 dan 22 terkoreksi, tampak bentuk anatomi gigi 22 dan 21 kembali normal. Hasil observasi menunjukkan tidak ada keluhan sakit, tampak sewarna gigi, kerapatan tepi baik, countour, embrassure dan kontak area sesuai anatomi gigi, serta gingiva tampak normal dan gigi berfungsi dengan baik. Kesimpulan pada laporan kasus ini adalah gigi rudimenter berhasil dirawat dengan one visite esthethic direct restoration. Pasien sangat puas dengan hasil perawatan. 
Kuretase Periapikal Pada Gigi Insisivus Lateralis Kanan Atas Dengan Nekrosis Pulpa, Disertai Lesi Periapikal Setyawati, Any
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v7i1.1692

Abstract

The aim of this case report is to inform the treatment of Periapical Curretage On The Right Maxilla Incisivus Lateralis Necrotizing Pulp with Periapical Lesion after endodontic treatment. A 22 year-old female patient was referred to Conservative Dentistry Clinic Gadjah Mada University, who suffered sometimes from painful symptom in her right anterior maxilla after filling . Objective examination 12 showedpalatinal cavity with deep dentin and after filling on mesial surface, no response to sondasion and vitality test (CE), percussion was positif, palpation, and mobility were negative. Radiograph examination indicated the presence of radiolucency on periapical which no limited area, diameter 4 mm and 7 mm. The diagnosis was pulp necrosis with periapical lesion. Prognosis was good. There was no extraction. The treatment included root canal treatment, periapical curettage, and restoration using porcelain fused to metal crown with pasif dowel. The result was good, the tooth was painless and the radiolucency developed more opaque.Laporan kasus ini bertujuan untuk merawat lesi periapikal pada gigi insisivus lateralis pada maksila kanan dengan nekrosis pulpa disertai lesi periapikal nekrosis pulpa setelah dilakukan perawatan saluran akar. Pasien wanita 22 tahun datang ke klinik konservasi gigi UGM dengan keluhan gigi depan atas kanan bekas tambalan tersebut kadang-kadang terasa sakit. Pada pemeriksaan objektif 12 terdapat kavitas di palatinal kedalaman dentin dan terdapat bekas tumpatan pada bagian mesial. Sondasi negative dan CE negatif, perkusi positif, palpasi dan mobilitas negatif. Pada radiograf terlihat area radiolusen di daerah periapikal, batas tidak tegas, lebar 4 mm dan sepanjang 7 mm. Diagnosis kasus ini nekrosis pulpa dengan lesi periapikal. Prognosis kasus ini baik. Gigi tidak dilakukan pencabutan meskipun terdapat lesi periapikal yang luas. Rencana perawatan yaitu perawatan saluran akar, kuretase apeks, dan restorasi mahkota jaket porselin inti pasak pasif. Hasil perawatan baik, tidak ada keluhan dan area radiolusenberkurang.
Efektifitas Penggunaan Buah Anggur (Vitis Vinifera L.) Sebagai Bahan Untuk Pemutih Gigi (Bleaching) Berdasarkan Perbedaan Konsentrasi Renasya Syahland, Mirna; Setyawati, Any
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 2, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v2i1.558

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penggunaan jus buah anggur (Vitis vinifera L.) sebagai bahan pemutih gigi (bleaching). Penelitian ini bersifat Eksperimental Laboratoris. Sampel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah gigi yang telah dicabut sejumlah 20 buah yang terdiri dari gigi insisivus, gigi caninus, dan gigi premolar rahang atas dan bawah. Semua gigi tersebut direndam dalam larutan teh hitam selama 6 hari. Warna gigi diukur dengan Shade guide setelah itu dengan Spectriphotometer. Setelah direndam dengan larutan the hitam lalu direndam dalam jus buah anggur. Kelompok 1 : gigi direndamjus buah anggur konsentrasi 100% selama 56 jam. Kelompok 2 : gigi direndam jus buah anggur konsentrasi 75% selama 56 jam. . Kelompok 3 : gigi direndam jus buah anggur konsentrasi 50% selama 56 jam. Kelompok 4 : gigi direndam aquadest sebagai kontrol selama 56 jam. Warna gigi diukur dengan Spectrophotometer setelah perendaman dengan jus buah anggur. Data tersebut di uji dengan menggunakan analisis data Paired Sample t-Test dan one way Anova. Hasil penelitian didapatkan nilai signifikansinya adalah (0.742) p0,05 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing konsentrasi 100%, 75%, dan 50% setelah perendaman dengan jus buah anggur. Berdasarkan uji one way Anova maka nilai perbedaan data dE*ab pdad masing- masing konsentrasi didapatkan nilai signifikansinya p=0.742 (p0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara masing-masing konsentrasi, akan tetapi secara visual perbedaan warna dapat dilihat secara jelas anatara sebelum dan sesudah perendaman dengan jus buah anggur.
Restorasi Estetik 1 Kali Kunjungan Dengan Penggunaan Pasak Pada Kasus Fraktur (Laporan Kasus) Setyawati, Any
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v1i1.521

Abstract

Laporan kasus ini menginformasikan bahwa restorasi estetik dengan penguatpasak dapat dilakukan dalam 1 kali kunjungan pada kasus fraktur gigianterior.Pasien wanita 21 tahun mengalami kecelakaan sehingga gigi anteriornyafraktur. Gigi 11 fraktur ellis kelas III dan mengalami disto torsi. Gigi 12mengalami fraktur ellis kelas II. Satu bulan sebelumnya, 11 telah dilakukanperawatan saluran akar dan 12 telah dilakukan kaping pulpa. 11 dilakukanpengambilan gutta perca, preparasi saluran pasak, dan diinsersikan pasakfabricated jenis unimetric sebagai penguat, kemudian dilakukan restorasi langsungmenggunakan resin komposit warna A3. 12 dilakukan preparasi pembuatan bevel,selanjutnya dilakukan restorasi langsung menggunakan resin komposit warna A3.Dalam 1 kali kunjungan gigi 11 dan 12 yang mengalami fraktur berhasildilakukan restorasi estetik, penggunaan penguat pasak pada 11 dilakukan dalam 1kali kunjungan, sehingga tidak perlu beberapakali kunjungan untuk memperbaikipenampilan, dan pasien sangat puas. Hasil restorasi baik, saat dilakukan kontrolsatu minggu setelah restorasi estetik menggunakan penguat pasak, tidak terdapatkeluhan rasa sakit, gingiva sekitar gigi normal. Gigi dapat berfungsi dengan baikserta dapat mengembalikan rasa percaya diri pada pasien