Muh. Syairaji
Departemen Layanan dan Informasi Kesehatan Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Uji Validitas dan Efikasi Crypto/Giardia Duo-Strip dalam Mendeteksi Cryptosporidium spp. di Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku Rizqiani Amalia Kusumasari; Muh. Syairaji
Jurnal Kesehatan Vokasional Vol 5, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkesvo.55361

Abstract

Latar    Belakang: Cryptosporidium spp. adalah salah satu enteropatogen pada manusia dan umumnya ditemui terutama pada anak-anak di negara berkembang. Prevalensi Cryptosporidium spp. di Indonesia masih belum diketahui dan penelitian terkait juga masih sangat jarang. Saat ini, beberapa perusahaan telah mengembangkan tes diagnostik sederhana dan cepat untuk mendeteksi infeksi Cryptosporidium spp. tetapi informasi mengenai keakuratannya pada kondisi di Indonesia masih belum diketahui.  Tujuan: Mengetahui validitas alat Crypto/Giardia Duo-Strip dan prevalensi Cryptosporidium spp. pada salah satu wilayah pedesaan di timur Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong-lintang dan dilakukan tahun 2015. Sampel tinja dikumpulkan dari seluruh masyarakat di desa Hurnala, Maluku Tengah. Validitas (Sensitifitas, Spesifisitas) dan Efikasi (Nilai Prediktif Positif dan Negatif) dari Crypto/Giardia Duo-Strip dinilai menggunakan Modified acid-fast staining sebagai standar referensi. Hasil: Dari 731 sampel tinja, terdapat 261 sampel positif Cryptosporidium spp. menggunakan Modified acid-fast staining dan 204 sampel positif menggunakan Crypto/Giardia Duo-Strip. Sensitivitas, Spesifisitas, PPV, dan NPV Crypto/Giardia Duo-Strip masing-masing sebesar 38.78%, 78.99%, 35.77%, 69.64% dengan Likelihood Ratio+ (LR+): 1.77 and (LR-): 0.79.  Kesimpulan: Prevalensi infeksi Cryptosporidium spp. di desa Hurnala, Maluku Tengah cukup tinggi yaitu 36% (261/731). Kemampuan alat Crypto/Giardia Duo-Strip masih relatif rendah untuk mendeteksi Cryptosporidium spp. di wilayah Indonesia.