Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan untuk Mendeteksi Posisi Wajah Manusia pada Citra Digital Setyo Nugroho; Agus Harjoko
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) 2005
Publisher : Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu bagian penting dalam proses pengenalan wajah adalah mendeteksi posisi wajah. Dalammakalah ini kami merancang dan mengimplementasikan sistem pendeteksi posisi wajah dengan menggunakanjaringan syaraf tiruan. Sistem ini dilatih dengan menggunakan contoh-contoh wajah yang diberikan. AlgoritmaQuickprop dan metode active learning digunakan untuk mempercepat proses pelatihan sistem. Dari hasileksperimen dengan menggunakan 23 file citra berisi 149 wajah, sistem pendeteksi wajah ini memberikan hasildetection rate 71,14% dan false positive 62.Kata kunci: deteksi wajah, jaringan syaraf tiruan, quickprop, active learning
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BERITA MENGGUNAKAN METODE VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 28 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Setyo Nugroho
SURYA BAHTERA Vol 4, No 38 (2016): Jurnal Surya Bahtera
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.588 KB)

Abstract

 Kata kunci: Keterampilan Menulis Berita, Metode VAK, Kelas VIII SMP   Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pelaksanaan pem-belajaran menulis berita menggunakan metode VAK pada siswa kelas VIII A SMP N 28 Purworejo, (2) perubahan perilaku dan minat siswa kelas VIII A SMP N 28 Purworejo tahun pelajaran 2015/2016 dalam menulis berita menggunakan metode pembelajaran VAK, (3) peningkatan keterampilan siswa dalam menulis berita setelah dilakukan pembelajaran menggunakan metode VAK pada siswa kelas VIII A SMP N 28 Purworejo. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga tahap, yaitu prasiklus, siklus I, dan siklus II. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan nontes. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal uraian, lembar pengamatan, wawancara, dan angket. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik kualitatif dan kuantitatif. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber dan triangulasi teori. Dalam penyajian analisis data digunakan teknik informal. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) penerapan pembelajaran menulis berita menggunakan metode VAK pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 28 Purworejo dilakukan dalam lima tahap, yaitu (a) guru menyampaikan materi tentang menulis berita, (b) guru menjelaskan langkah-langkah menulis berita, (c) guru menayangkan video peristiwa bencana alam, (d) guru menjelaskan penerapan metode VAK dalam pembelajaran menulis berita, (e) guru memberikan tugas menulis berita kepada siswa, (2) pengaruh metode VAK terhadap sikap dan minat siswa dalam pembelajaran menulis berita dapat dilihat dari hasil pengamatan. Pada prasiklus sikap siswa hanya mencapai 42% dan minat siswa mencapai 32%. Pada siklus I sikap siswa meningkat menjadi 52% dan minat siswa menjadi 55%. Pada siklus II sikap siswa meningkat menjadi 90% dan minat siswa mencapai 87%, (3) metode VAK dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis berita. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan hasil (nilai) pembelajaran menulis berita siswa. Pada saat prasiklus hanya sejumlah 10 atau 32% siswa yang mencapai batas ketuntasan (KKM=70) dengan nilai rata-rata 68,42, pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 73,97. Selanjutnya, pada siklus II meningkat juga menjadi 83,74 dan nilai tertinggi yang dicapai siswa adalah 83.
PENGARUH KETIDAKPASTIAN TUGAS, EFEKTIVITAS PENGENDALIAN ANGGARAN DAN JOB RELEVANT INFORMATION TERHADAP KECENDERUNGAN MENCIPTAKAN BUDGETARY SLACK PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Setyo Nugroho
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Vol 1, No 2: Semester Genap 2012/2013
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.866 KB)

Abstract

Pengaruh Ketidakpastian Tugas, Efektivitas Pengendalian Anggaran dan Job Relevant Information terhadap Kecenderungan Menciptakan Budgetary Slack Organisasi Sektor Publik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh ketidakpastian tugas, efektivitas pengendalian anggaran dan job relevant information terhadap kecenderungan menciptakan budgetary slack pada organisasi sektor publik lingkup pemerintah pusat. Penelitian dengan metode kuantitatif ini dilakukan terhadap responden para pejabat pengelola perbendaharaan dan bendaharawan pada satuan kerja diwilayah kerja KPPN Purwodadi. Data diuji menggunakan analisis regresi sederhana dan pengujian pengaruh mediasi menggunakan analisis jalur (path). Hasil pengujian menunjukkan bahwa ketidakpastian tugas, efektivitas pengendalian anggaran dan job relevant information tidak berpengaruh secara parsial terhadap kecenderungan menciptakan budgetary slack. Demikian pula dengan efektivitas pengendalian anggaran dan job relevant information dimana kedua faktor tersebut tidak berperan sebagai pemediasi hubungan antara ketidakpastian tugas dan kecenderungan menciptakan budgetary slack. Sementara itu, ketidakpastian tugas berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian anggaran dan job relevant information. Ini menunjukkan bahwa pengendalian anggaran dibuat seefektif mungkin untuk mengurangi terjadinya ketidakpastian tugas dan informasi yang relevan dengan pekerjaan dipertimbangkan untuk dapat dipenuhi semaksimal mungkin sehingga mampu mengurangi ketidakpastian tugas. Kata Kunci: penganggaran sektor publik, ketidakpastian tugas, pengendalian anggaran, job relevant information, budgetary slack.
PERAN KINESTESIS DALAM PEMBELAJARAN MOTORIK Setyo Nugroho
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 2 (2005): Cakrawala Pendidikan, Juni 2005, Th. XXIV, No.2
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.472 KB) | DOI: 10.21831/cp.v0i2.370

Abstract

AbstractThis article describes the role of kinesthesis in motor learning. It starts with a definition that kinesthesis is generally regarded asa feeling or awareness of body position and body movement. But there are four factors seemingly quite common in definitions of kinesthesis: positioning of body segments, precision of movement, balance, and spatial orientation. Any appropriate reference explaining the reception and tramsmission of kinesthetic information during movement has not yet been determined to the satisfaction of all those working in this area. Traditionally, it has been assumed that the proprioceptor in the muscles represents the source of kinesthesis. The possibility of improving the capability of the kinesthetic organ of sense has been a subject of considerableinterest in discussions among instructors of physical education. But there is, as yet, no convincing evidence that kinesthesis can be improved. It is generally stated, though, that the more one practices in repeating a certain movement, the more skillful one becomes in making that movement. One can feel, however, that feeling and balance, as main elements of kinesthesis, can be improved through increased practice frequency and or creation of a conducive condition.Key words: kinesthesis, positioning of body segments, precision of movement, balance, and spatial orientation
PERAN EMOSI DALAM PENGAJARAN PENDlDlKANJASMANI DAN OLAHRAGA Setyo Nugroho
Jurnal Cakrawala Pendidikan No 3 (2004): Cakrawala Pendidikan edisi November 2004, Th. XXIII, No.3
Publisher : LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.633 KB) | DOI: 10.21831/cp.v3i3.7601

Abstract

This analysis is performed to give a description concerning the role of emotions in teaching ofphysical education and sport. Description early with definition ofemotion expressed with results from the perception ofsome happening and described also as a state of physiological and psychological imbalance. Fear, love; and rage are the three "classical" emotions. Emotional arousal is necessary for peak pertormance, however, it is conceded that too much emotional stimulation tend to interfere with the early stages of motor learning. Emotions are involved in any situation, not only in sports situation. The right kind and the approproate amount ofemotional arousal can truly help a student to reach peaks ofachievement, which would not have been possible without it. Measuring success and failure by the number ofwins and losses parameter representing inadvisable action, because too many frustration and too many failures can be debilitating and disorganizing.The true measure ofsuccess for a student must be his achievement in term of his potentials and the degree ofself-fulfillment achieved through participation.
IMPROVEMENT OF THE PROCESS OF NEW BUSINESS OF SHIP BUILDING INDUSTRY Minto Basuki; Djauhar Manfaat; Setyo Nugroho; AAB Dinariyana
Journal of Economics, Business, & Accountancy Ventura Vol 15, No 2 (2012): August 2012
Publisher : STIE Perbanas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14414/jebav.v15i2.74

Abstract

Shipbuilding industry is an industry group which has high risk. For that reason, the managementshould include risk assessment. The production process of new buildings in theshipbuilding industry is grouped into three major parts, namely the work of design, materialprocurement and production processes. Each stage of the production process will bring therisk and will accumulate on the overall risk. If the risk is not anticipated, the possibility ofdelays in the production process will be even greater. Risk assessment performed on eachproduction process by using a probabilistic approach to the principle of multiplication in thetheory of opportunity. Risk analysis performed on the construction of fast patrol boats was inthe construction number 268, 269 and 270 on the PT. PAL Indonesia. From the analysis, itwas obtained the greatest probability of occurrence of sequential delay which is in the processof the material, the production, and design group. The potential for loss is due to the riskof unanticipated costs due to factors affected by delays in production processes. Performancefactors are still required for further study.
Pemodelan Propagasi Gelombang pada Linear Shallow Water Equations Menggunakan Metode Spectral Setyo Nugroho; Mohamad Riyadi
Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT) Vol 1, No 1 (2015): JURNAL EDUKASI DAN SAINS MATEMATIKA
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/jes-mat.v1i1.244

Abstract

ABSTRACT In this paper , the propagation of waves with an initial condition on the foundation are varied( varying bottom ) simulated by the model Linear Shallow Water Equations ( LSWE ) 1D . 1D LSWE solution with an initial condition was approached with numerical solutions , which use spectral methods . To reduce waves so as not to repeat back to the spatial domain need to be defined damping zone. The simulation results showed that the more superficial level it will increase the amplitude of the wave . Keywords : Wave Propagation , LSWE ID , Varying Bottom , MetodeSspectral , Damping Zone
ANALISIS PENGARUH BEBAN TERHADAP KINERJA INDUCED DRAFT FAN PADA SIKLUS UDARA DAN GAS BUANG Arrad Ghani Safitra; Apriani Rosnauli S; Setyo Nugroho
ELEMEN : JURNAL TEKNIK MESIN Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : POLITALA PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/je.v7i2.146

Abstract

Induced Draft Fan (ID Fan) merupakan salah satu fan yang berfungsi untuk menghisap gas buang hasil pembakaran dan mengalirkannya menuju stack serta mempertahankan furnace dalam kondisi vakum. ID Fan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu pembebanan yang terjadi di PLTU. Kondisi ini mengakibatkan jumlah udara yang dihisap akan meningkat seiring bertambahnya beban dan membuat kinerja ID Fan bekerja maksimal. Hal ini berpengaruh terhadap performanya, sehingga dilakukan perbandingan data operasi dan grafik vendor untuk mengetahui batasan jumlah laju alir yang dapat dihisap oleh ID Fan. Pada saat kondisi operasi 100% atau beban maksimal 400 MW jumlah gas buang yang harus dialirkan yaitu 428.04 (m3/s). Berdasarkan nilai tersebut, jumlah aliran gas buang maksimal masih berada pada range grafik performa vendor dimana batasannya yaitu 720 (m3/s)
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA SISTEM PEMELIHARAAN KAPAL TERENCANA Eka Wahyu Ardhi; Setyo Nugroho; Triwilaswandio Wuruk Pribadi
Jurnal 7 Samudra Vol. 2 No. 1 (2017): Jurnal 7 Samudra
Publisher : PPPM - POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54992/7samudra.v2i1.4

Abstract

Biaya operasi kapal yang tinggi merupakan tantangan bagi setiap industri maritim, dalam beberapa studi ditemukan bahwa komponen biaya untuk perawatan kapal mencapai 40% dari keseluruhan biaya operasi kapal, untuk itu diperlukan suatu perbaikan sistem perawatan kapal untuk menekan biaya ini namun tidak mengakibatkan kualitas pelayanan menurun. Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana/Planned Maintenance System (SPKT/PMS) adalah suatu sistem yang menyangkut/mengenai rencana-rencana, prosedur-prosedur, dan langkah-langkah untuk mengurangi pemeliharaan tak terduga/darurat (emergency) menjadi sekecil mungkin, sehingga dapat menekan biaya pemeliharaan menjadi sekecil mungkin. SPKT juga merupakan suatu sistem yang akan menolong untuk dapat mengetahui lebih awal kebutuhan-kebutuhan pemeliharaan yang akan datang, mengurangi pemakaian suku cadang (spare parts) dan inventaris (inventory), menghindari pemborosan pemakaian tenaga kerja/jam orang untuk pemeliharaan, menekan waktu dan biaya docking, dan secara umum dapat menghemat biaya pemeliharaan kapal, serta menjamin kondisi teknis kapal sehingga meningkatkan waktu pengoperasian kapal karena kondisi layak laut kapal yang lebih lama. Pemeliharaan terencana rneliputi pekerjaan pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance) dan pekerjaan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance). Standard Operation Procedure Planned Maintenance System yang telah dibuat di desain untuk kegiatan PMS yang bersifat manual, dalam artian menggunakan media form-form berbasis kertas yang harus di-isi secara manual oleh semua entitas sistem PMS. Proses PMS secara manual membuat user harus lebih aktif dalam melakukan isian form yang sudah ada, diantaranya adalah memilah-milah perawatan harian, mingguan, bulanan dan lain sebagainya. Tantangan terbesar implementasi teknologi informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana adalah bagaimana mentransformasikan SOP yang bersifat manual menjadi berbasis elektronik sehingga meningkatkan kualitas sistem menjadi lebih baik. Jurnal ini menguraikan langkah- langkah implementasi teknologi informasi pada Sistem Pemeliharaan Kapal Terencana mulai dari transformasi SOP, arsitektur jaringan dan metode pelaporan