Latar Belakang: Telemedicine menurut WHO adalah pemberian pelayanan kesehatan yang dipengaruhi oleh jarak sebagai faktor utama, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pertukaran informasi yang valid untuk diagnosis, tatalaksana dan pencegahan penyakit, dan sebagai pengetahuan berkelanjutan pelayanan kesehatan. Pandemi COVID-19 menuntut rumah sakit untuk beradaptasi dengan perubahan sehingga rumah sakit mampu bersaing untuk meningkatkan kualitas hidup pasien walaupun pemeriksaan dilakukan dari jarak jauh.Tujuan: Mengetahui perkembangan penggunaan telemedicine di rumah sakit, baik dengan aplikasi maupun alat-alat atau perangkat yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasien dari jarak jauh, untuk menjadi inovasi pelayanan rumah sakit selama pandemi COVID-19.Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan menggunakan metode PRISMA dari 2 basis data. Artikel yang digunakan terbatas pada tahun 2017-2021.Hasil: Konsultasi, baik melalui telepon audio maupun video melalui telemedicine, masih merupakan bagian besar dari penegakkan diagnosis. Perkembangan teknologi memungkinkan rumah sakit untuk memberikan pelayanan jarak jauh dengan ditemukannya alat-alat untuk melakukan pemeriksaan fisik, skrining kegawatdaruratan pasien, dan aplikasi untuk menegakkan diagnosis pada pasien.Kesimpulan: Telemedicine dapat dioptimalisasi sebagai alat untuk menegakkan diagnosis seiring dengan perkembangan teknologi. Rumah sakit harus mengembangkan inovasi pelayanannya untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi meningkatkan kualitas hidup pasien walaupun pelayanan tersebut dilakukan dari jarak jauh selama pandemi COVID-19.