Background: The prevalence of anemia in pregnant women in Biak Numfor Regency in 2018 was 81% and in 2019 it was 79.3%. With the increasing incidence of anemia during pregnancy, it will affect the increased risk of premature birth, maternal and infant mortalityPurpose: To find out the effect of antenatal visits and consumption patterns on the incidence of anemia in pregnant women in Biak Numfor Regency.Method: This research is a quantitative type with a cross-sectional design. In this study, four Public Health Centers were taken sampling in each Public Health Center as many as 30 pregnant women in the III Trimester, a total sample of 120 pregnant women, added by 10% in anticipation of drop out to 130. Purposive sampling techniques are based on the inculcation and exclusion criteria set by the researcher. Data analysis using the chi-square testResults: there is a meaningful relationship between the frequency of pregnancy examinations and a p-value of 0.023 which means that the more often pregnant women do pregnancy checkups, the less likely they are to experience anemia, then the consumption pattern with a p-value of 0.032 (p<0.005) which means that energy, protein, fat, carbo, fiber and iron that are good will make the mother not experience anemia. Conclusion: By conducting pregnancy examinations supported by good consumption patterns can prevent pregnant women from incidence of anemia. Keywords: Antenatal Frequency, Consumption Patterns, Anemia, Pregnant Women ABSTRAKLatar Belakang: Prevalensi anemia pada ibu hamil di Kabupaten Biak Numfor pada tahun 2018 sebesar 81% dan tahun 2019 sebesar 79,3%. Dengan meningkatnya angka kejadian anemia selama kehamilan, maka akan mempengaruhi peningkatan resiko kelahiran prematur, kematian ibu dan bayi. Tujuan: untuk mengetahui pengaruh kunjungan antenatal dan pola konsumsi terhadap kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Biak Numfor. Metode: Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Dalam penelitian ini menggunakan empat Puskesmas dengan pengambilan sampel disetiap Puskesmas sebanyak 30 ibu hamil Trimester III total sampel 120 ibu hamil di tambah dengan 10% untuk antisipasi drop out menjadi 130. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling, berdasarkan kriteria inkulisi dan eksklusi yang ditetapkan oleh peneliti. Analisis data menggunakan uji chi-square.Hasil: terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi pemeriksaan kehamilan dengan p-value 0,023 yang artinya semakin sering ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan maka semakin kecil kemungkinan mengalami anemia, kemudian pola konsumsi dengan p-value 0, 032 (p<0,005) yang artinya bahwa energi, protein, lemak, karbo, serat dan zat besi yang baik akan membuat ibu tidak mengalami anemia. Kesimpulan: Dengan melakukan pemeriksaaan kehamilan ditunjang dengan pola konsumsi yang baik dapat menghindari para ibu hamil dari kejadian anemia. Kata Kunci: Frekuensi Antenatal, Pola Konsumsi, Anemia, Ibu Hamil