Lutfi Kurniawati
Jurusan Kesehatan, Politeknik Negeri Jember

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN KEBUN GIZI DAN KEBUN TOGA PADA KADER DAN IBU BALITA POSYANDU KARTINI II, DESA LEMPENI, KABUPATEN LUMAJANG Miftahul Jannah; Sabran Sabran; Putri Rahayu Ratri; Lutfi Kurniawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i3.1049-1054

Abstract

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada balita yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis sehingga anak tumbuh lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Dusun Krajan II yang terletak di Desa Lempeni, Kabupaten Lumajang, memiliki prevalensi stunting yang cukup tinggi. Selain itu, pedoman gizi seimbang juga masih belum diterapkan oleh seluruh masyarakat, termasuk pada balita di dusun Krajan II, Desa Lempeni. Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi kebun gizi dan kebun TOGA merupakan salah satu pencegahan dalam upaya mengatasi kekurangan gizi keluarga. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu balita dalam menanam dan memanfaatkan lahan di sekitar rumah menjadi kebun gizi dan kebun TOGA yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 28-29 Agustus 2021, dengan sasaran kader posyandu pada hari pertama dan ibu balita pada hari kedua. Kegiatan dilakukan dengan pemberian materi terkait jenis tanaman, kandungan gizi, dan manfaatnya bagi pemenuhan kebutuhan gizi serta peningkatan kualitas dan kuantitas ASI. Selanjutnya, peserta (kader dan ibu balita) bersama-sama mempraktikkan cara menanam tanaman. Kegiatan ini bermanfaat bagi kader dan ibu balita untuk mampu mengenali jenis tanaman dan manfaatnya, serta mampu menanam tanaman dengan baik. Kegiatan pelatihan ini juga mampu menciptakan kebun gizi dan kebun TOGA dengan jumlah tanaman yang lebih banyak. Kader posyandu dan ibu balita diharapkan mampu memanfaatkan kebun gizi dan kebun TOGA secara optimal, dan menerapkannya di lahan pekarangan rumah masing-masing.