Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengujian Mutu Ikan Teri Kering (Stolephorus spp) Dengan Penggunakan Konsentrasi Garam yang Berbeda Andi Agus; Fikri Rizky Malik
Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan. Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.18 KB) | DOI: 10.33387/jikk.v1i2.936

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu ikan teri kering (Stolephorus spp) dengan menggunakan konsentrasi garam 10% dan 12,5% dan waktu penyimpanan selama 14, 28 dan 42 hari dengan menggunakan pengamatan organolektif dan biokimiawi dengan menghitung total volatile base (TVB). Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.Pengambilan contoh dilakukan secara acak dari satu daerah penangkapan. Contoh yang terdiri dari ikan teri segar kemudin dikeringkan selama 14 hari dan diuji, selanjutnya di uji lagi pada hari ke 28 dan 42 hari. Hasil Penelitian memperlihatkan bahwa Ikan teri kering (Stolephorus spp) yang telah mengalami proses pengeringan selama dua minggu dan penyimpanan selama 6 minggu mengalami kemunduran mutu baik secara organolektif maupun biokimiawi.Penilaian organolektif meliputi kenampakan, bau dan tekstur.Untuk kenampakan hanya pada penilaian hari ke 14 (24 September 2013) menunjukkan nilai yang diisyaratkan sedangkan pada hari ke 28 (7 Oktober 2013) dan 42 hari (21 Oktober 2013) sudah menunjukkan nilai yang tidak diisyaratkan.Untuk bau dan tekstur setipa hari pengamatan menujukkan nilai yang tidak disyaratkan. Rendahnya nilai mutu organolektif ini disebabkamn karena pada proses pengeringannya, kondisi panas matahari tidak optimal.Pada pengujian secara biokimiawi dengan pengujian total volatile base (TVB) menunjukkan bahwa kadar garam dan lama penyimpanan tidak berbeda nyata sedangkan interaksi keduanya berpengaruh nyata. Hasil uji lanjut beda nyata terkecil (BNT) menujukkan bahwa pada kadar garam 10%, perlakuan 14 hari berbeda nyata dengan 28 hari dan tidak berbeda nyata pada 28 hari dan 42 hari sedangkan pada kadar garam 12,5% berbeda nyata antar setiap perlakuan lama penyimpanan. Untuk lama penyimpanan, memperlihatkan penyimpanan 14 hari tidak berbeda nyata sedangkan 28 hari dan 42 hari berbeda nyata. Tingginya kadar TVB melewati ambang batas yang diisyaratkan karena proses pengeringan yang tidak optimal selama penelitian karena kondisi cahaya matahari yang tidak optimal karena musim hujan.
KAJIAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN YANG OPTIMAL DI KABUPATEN HALMAHERA TENGAH Fikri Rizky Malik; Bahar Kaidati
Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil Vol 1, No 1 (2016)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumber Daya Pulau-Pulau Kecil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.109 KB)

Abstract

Kabupaten Halmahera Tengah (Kab. Halteng) merupakan salah satu wilayah di Provinsi Maluku Utara yang memiliki potensi perikanan yang sangat menjanjikan. Produk perikanan Halmahera Tengah pada tahun 2013 yang terdiri dari berbagai jenis ikan pelagis, ikan karang dan rumput laut mencapai 11.430,60 ton dengan nilai produksi sebesar Rp.118,2 milyar (Badan Pusat Statistik Halteng, 2013). Wilayah fishing ground Halteng sangat luas, meliputi perairan Teluk Weda, Perairan Patani dan Perairan Pulau Gebe. Informasi yang terkait dengan aspek biologi dan ekonomi perikanan Halteng sangat penting dan diperlukan untuk menghasilkan rujukan kebijakan pengelolaan sumberdaya perikanan yang optimal, sehingga menghasilkan kebijakan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang ekonomis dan lestari. Bagian dari informasi penting yang dibutuhkan sebagai indikator dalam pengelolaan sumberdaya perikanan secara optimal adalah koefisien daya tangkap, kapasitas daya dukung lingkungan, tingkat pertumbuhan, harga ikan dan biaya pemanfaatan.. Berdasarkan informasi tersebut kemudian didekati dengan penjabaran model matematik, maka dapat ditentukan besaran alokasi input yang digunakan serta rekomendasi jumlah tangkapan yang ekonomis dan lestari.Kata Kunci : Potensi Perikanan Halteng, Pengeloaan sumberdaya Perikanan Yang Optimal, Jumlah Tangkapan Yang ekonomis Dan Lestari