Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hasil Tanaman pada Beberapa Model Tumpang Sari Kentang (Solanum tuberosum L) dan Kacang Faba (Vicia faba L) di Salaran Getsan Jawa Tengah (1500-1700 mdpl) Theresa Vinata Anui; Dina Rotua Valentina Banjarnahor
JURNAL TRITON Vol 11 No 2 (2020): JURNAL TRITON
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47687/jt.v11i2.119

Abstract

Meningkatnya pengetahuan petani tentang dampak buruk yang berkepanjangan penggunaan pupuk kimia sintetis menjadikan praktik tumpangsari dengan tanaman legum semakin digemari. Penelitian terdahulu menyebutkan tumpangsari dengan tanaman legum dapat menjadi pupuk nitrogen organik. Pada petani kentang, tanaman legum yang syarat hidupnya sama dengan syarat hidup tanaman kentang adalah kacang faba. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil tanaman pada beberapa model tumpangsari kentang dan kacang faba. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sampai bulan Mei 2020, di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Salaran, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang (ketinggian 1500-1700 mdpl). Perlakuan dalam penelitian ini yaitu kentang dan kacang faba ditanam pada bedengan bermulsa dengan rasio 2:1 (P1), kacang faba ditanam pada setiap sela dua bedengan kentang bermulsa (P2), kacang faba ditanam pada setiap sela bedengan kentang bermulsa (P3), tanaman kentang dengan sistem monokultur yang ditanam pada bedengan bermulsa (P4) dan tanaman kacang faba yang ditanam pada satu bedengan persegi empat tanpa mulsa (P5). Hasil penelitian menunjukkan hasil tanaman kentang tertinggi pada P tetapi hasilnya tidak memenuhi standar varietas granola, serta tanaman kacang faba tidak memberikan hasil. Hasil tanaman kentang demikian karena pada saat pembentukan umbi terjadi serangan penyakit yang menyerang daun sehingga alat fotosintesis terganggu. Hasil kacang faba demikian karena pengaruh suhu lingkungan yang tidak mendukung pembentukan polong.
PENGARUH SISTEM TANAM KENTANG (Solanum tuberosum L.) DAN KACANG BABI (Vicia faba L.) TERHADAP C-MIK TANAH Theresa Vinata Anui
Agritech: Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Vol 24, No 1 (2022): AGRITECH
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/agritech.v24i1.8430

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh beberapa sistem tanam (Solanum tuberosum L) dan kacang babi (Vicia faba L)yang ditanam pada ketinggian lahan 1500-1700 mdpl  terhadap C-mik tanah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 – Mei 2020 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Salaran, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pengujian C-mik tanah dan variabel pendukung (C-organik dan N total tanah) di Laboratorium Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW Salatiga. Rancangan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini yaitu kentang dan kacang babi ditanam pada bedengan bermulsa dengan rasio 2:1 (P1), kacang babi ditanam pada setiap sela dua bedengan kentang bermulsa (P2), kacang babi ditanam pada setiap sela bedengan kentang bermulsa (P3), tanaman kentang dengan sistem monokultur yang ditanam pada bedengan bermulsa (P4) dan tanaman kacang babi yang ditanam pada satu bedengan persegi empat (P5). Data akan dianalisis dengan sidik ragam dan jika menunjukkan signifikansi akan dilanjutkan dengan uji rerata tengah dengan BNJ 5%. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa sistem tanam tidak berpengaruh nyata pada variabel C-mik, C organik tanah, N total tanah dan rasio C/N tanah.