Nela Agustin Permata Sari
Program Studi Pendidikan Sosiologi, Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENDIDIKAN SEKS UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SMA (SEKOLAH MENENGAH ATAS) LUAR BIASA C NEGERI 2 BULELENG, BALI (PERSPEKTIF SOSIOLOGI PENDIDIKAN) Nela Agustin Permata Sari; Luh Putu Sendratari; I Ketut Margi
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 1 No. 3 (2019): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpsu.v1i3.26852

Abstract

Penelitian ini berawal dari perdebatan masyarakat mengenai pembelajaran pendidikan seks di sekolah. Namun di tengah perdebatan tersebut, justru pendidikan seks diajarkan di sekolah luar biasa C Negeri 2 Buleleng. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menambah pengetahuan peserta didik SMA Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng mengenai pemahaman tentang pendidikan seks, sehingga dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2) Mengetahui pola interaksi guru dan peserta didik di dalam kelas maupun di luar kelas dalam konteks pendidikan seks. 3) Mengetahui kendala-kendala guru dalam memberikan pendidikan seks dan cara mengatasinya. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Luar biasa C Negeri 2 Buleleng, Bali dan menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui langkah-langkah: pendekatan dan jenis penelitian serta lokasi penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Faktor-faktor yang melatarbelakangi diajarkannya pendidikan seks di SMA Luar Biasa C Negeri 2 Buleleng, 2) Pola interaksi guru dan peserta didik di dalam maupun di luar kelas dalam konteks pendidikan seks, 3) Kendala-kendala yang dihadapi guru dalam memberikan pendidikan seks dan cara guru mengatasi kendala tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pendidikan seks diberikan kepada remaja tunagrahita karena memiliki kebutuhan seksual yang sama dengan remaja pada umumnya yang dikategorikan normal.Kata kunci: Pendidikan seks, remaja tunagrahita.