Sudaryanto Sudaryanto
Universitas Islam Sumatera Utara

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penguatan Medan Generator Sinkron Terhadap Tegangan Terminal Armansyah Armansyah; Sudaryanto Sudaryanto
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 2 (2016): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Juni
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu pembangkit listrik biasanya menggunakan generator 3 Phasa karena dengan generator ini dapat diperoleh keluaran daya yang cukup besar. Penguatan dalam generator adalah penting karena terbangkitnya tegangan yangdisebabkan sistem penguatan itu sendiri. Besarnya tegangan yang dibangkitkan oleh generator tergantung pada besarnya arus penguatan dan kecepatan putaran medan magnet yang memotong belitan jangkar generator setelah dihubungkan ke beban. Setelah dihubungkan ke beban tegangan pada generator akan berubah. Hal ini disebabkan dalam belitan jangkar mengalir arus yang melawan medan rotor yang disebut dengan reaksi jangkar. Perubahan ini sesui dengan perubahan dari sifat beban tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu alat pengatur tegangan yang funsinya mengendalikan arus penguatan yang bekerja manual ataupun otomatis. Tetapi pada umumnya dalam suatu pambangkit yang besar tegangannya adalah bekerja otomatis. Dengan pertimbangan bahwa untuk mempertahankan tegangan terminal yang konstandalam suatu pembangkit yang besar sangatlah sulit, maka dengan mempergunakan sistem pengatur tegangan dapat diatasi sampai sekecil mungkin pengaruh dari penguatan generator lebih maupun penguatan generator berkurang. Dengan demikian keandalan sistem dapat dipergunakan dalam sistem dapat dipergunakan dalam sistem pembangkit tenaga listrik.
Analisis Perbandingan Nilai Tahanan Pembumian Pada Tanah Basah, Tanah Berpasir dan Tanah Ladang Sudaryanto Sudaryanto
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 1, No 1 (2016): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Februari
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem pembumian memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pada peralatan-peralatan listrik. Nilai tahanan pembumian yang kecil sangat dianjurkan pada sistem pembumian. Salah satu faktor untuk mendapatkan nilai tahanan pembumian yang kecil yaitu letak elektroda batang yang akan ditanam, untuk mengetahui nilai pembumian tersebut maka diperlukan pengukuran. Salah satu unsur yang perlu diperhatikan dalam pengukuran suatu sistem pembumian adalah kondisi tanah di daerah dimana sistem pembumian tersebut akan dipasang. Pada penelitian ini pengukuran dilakukan menggunakan metode tiga titik dengan menancapkan elektroda batang tunggal di tanah pada kondisi tanah yang berbeda-beda dan lokasi yang berbeda juga. Pengukuran tahanan pembumian dilakukan di daerah Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dan Marelan Pasar 1 Tengah Tanah 600 Medan Marelan. Di mana hasil pengukuran untuk kondisi tanah yang berbeda dengan kedalaman yang sama yaitu 100 cm diperoleh harga tahanan pembumian untuk tanah kering (ladang) sebesar 46 Ohm, tanah berbatu kerikil sebesar 210 Ohm dan di parit berair sebesar 12 Ohm. Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa nilai tahanan pembumian sangat dipengaruhi oleh kedalaman elektroda batang tunggal yang ditanam dan kondisi tanah dimana elektroda tersebut ditanam, serta diperoleh harga tahanan yang paling kecil di parit berair.
Pembangunan Gardu Induk 150 KV di Desa Parbaba Dolok Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Yusmartato Yusmartato; Luthfi Parinduri; Sudaryanto Sudaryanto
JET (Journal of Electrical Technology) Vol 2, No 3 (2017): JET (Journal of Electrical Technology) Edisi Oktober
Publisher : JET (Journal of Electrical Technology)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kegiatan pengawasan pembangunan proyek Gardu Induk (GI) PLN (Persero) dengan kapasitas 30 MVA, 150 KV/20 KV   di Desa Parbaba Dolok Kecamatan Pangururan   Kabupaten Samosir. Gardu induk ini merupakan gardu induk konvensional pasangan luar. Kegiatan pengawasan ini  merupakan pengawasan  terhadap pekerjaan lanjutan dari pembangunan yang sempat terbengkalai (mangkrak) beberapa waktu yang lalu. Pembangunan ini sebagai tahap akhir dari proyek yang dilaksanakan   sejak Agustus 2016. Dengan kegiatan pengawasan tersebut diharapkan pembangunan dapat berjalan secara efektif dan efisien serta harus selesai tepat waktu. Dengan  selesainya pembangunan gardu induk ini direncanakan daya listrik di Pulau Samosir akan meningkat 400% dari 6 MVA  menjadi 30 MVA. Tambahan daya listrik tersebut   secara teknis akan dapat memenuhi kebutuhan energi listrik bagi pembangunan dan pengembangan ekonomi terutana sektor parawisata di Pulau Samosir.
EVALUASI SISTEM PEMBUMIAN PADA INSTALASI LISTRIK RUMAH SEDERHANA DI DESA PERCUT KABUPATEN DELI SERDANG R. Harahap; Armansyah Armansyah; Sudaryanto Sudaryanto; Dafa Trinadi Pramuda
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.058 KB)

Abstract

Dalam kehidupan rumah tangga, listrik merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebutuhan pokok. Dalam kehidupan rumah tangga disatu sisi listrik memiliki banyak manfaat tetapi disisi lain memiliki resiko besar yang dapat membahayakan bagi pemakainya apabila salah dalam penanganan dan penggunaannya sehingga akan berakibat fatal sampai merenggut nyawa manusia. Adapun pemasangan instalasi listrik di Indonesia telah diatur sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000) dan peraturan lainnya yang mendukung. Pembumian merupakan salah satu sistem yang terdapat pada instalasi listrik rumah tinggal. Dalam pengoperasian sistem tenaga listrik membutuhkan pembumian sistem tenaga listrik. Hal ini dikarenakan apabila sistem tenaga listrik tidak mempunyai pembumian yang baik, apabila terjadi kegagalan arus atau tegangan akan mengakibatkan kerusakan sistem tenaga listrik tersebut. Perilaku tahanan sistem pembumian sangat tergantung pada frekuensi dari arus yang mengalir ke sistem pembumian tersebut. Beberapa jenis kontur tanah mempengaruhi pemilihan jenis alat pembumian dan perencanaan pembumian (grounding) sistemnya. Tanah liat, tanah sawah, tanah uruk, tanah tambak, dan tanah pasir masing–masing memiliki nilai pembumian yang berbeda–beda. Untuk mengetahui nilai-nilai hambatan jenis tanah yang akurat harus dilakukan pengukuran secara langsung pada lokasi yang digunakan untuk sistem pembumian karena struktur tanah yang sesungguhnya tidak sesederhana yang diperkirakan, untuk setiap lokasi yang berbeda mempunyai hambatan jenis tanah yang tidak sama. Salah satu faktor utama dalam setiap usaha pengamanan rangkaian listrik adalah pembumian.