Abdul Salam M
FKIP ULM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Elektronik Berbasis Multimodel pada Materi Alat-Alat Optik untuk Melatihkan Kemampuan Analisis Peserta Didik Rusdatul Nida; Abdul Salam M; Surya Haryandi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v5i2.2871

Abstract

Kemampuan analisis peserta didik yang rendah mendorong diadakannya penelitian untuk melakukan variasi dalam kegiatan belajar mengajar. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan validitas dan kepraktisan bahan ajar elektronik berbasis multimodel yang dikembangkan untuk melatihkan kemampuan analisis peserta didik. Penelitian menggunakan tiga model pembelajaran yaitu model pengajaran langsung, model pembelajaran kooperatif (tipe STAD) dan model pembelajaran berbasis proyek. Penelitian yang dikembangkan adalah penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE. Akan tetapi, penelitian hanya bisa dilakukan sampai dengan tahap penggunaan (implement) dikarenakan adanya status pandemi Covid-19. Lembar validasi bahan ajar dan angket respon peserta didik digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Teknik analisis data diambil secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Diperoleh hasil sebagai berikut: RPP berkategori valid dan reliabel dengan nilai 3,26 dan 0,91; Tes Hasil Belajar (THB) berkategori valid dan reliabel dengan nilai 3,29 dan 0,97; bahan ajar tergolong valid dan reliabel dengan nilai 3,24 dan 0,90; bahan ajar elektronik tergolong praktis dengan nilai kepraktisan 2,84. Bahan ajar elektronik yang dikembangkan dinyatakan valid berdasarkan hasil penilaian akademisi dan praktisi terhadap RPP, bahan ajar elektronik dan THB yang berkategori baik. Selain itu, bahan ajar elektronik yang dikembangkan dinyatakan praktis berdasarkan instrumen angket respon peserta. Diperoleh kesimpulan bahwa bahan ajar elektronik yang dikembangkan layak digunakan sebagai penunjang dalam pembelajaran untuk melatihkan kemampuan analisis peserta didik. Implikasi dari penelitian adalah dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menggunakan bahan ajar elektronik dengan menerapkan multimodel dalam pelaksanaan pembelajaran untuk melatihkan kemampuan analisis peserta didik dan sebagai salah satu informasi serta pandangan untuk penelitian yang lebih luas. Student’s low analytical skills encourage research to make variations in teaching and learning activities.  The research objective was to describe the validity, and the practicality of multimodel-based electronic teaching materials developed to train student’s analytical. The study used three learning models: the direct teaching model, the cooperative learning model (type STAD), and the project-based learning model.  The research developed is development research with the ADDIE development model.  However, analysis can only be carried out up to the implementation stage due to the Covid-19 pandemic status. Therefore, teaching material validation sheets and student response questionnaires were used as data collection techniques.  The data analysis technique was taken by descriptive quantitative and qualitative.  The following results were obtained: the lesson plans were categorized as valid and reliable with a value of 3.26 and 0.91;  learning outcomes test is ordered as valid and reliable with a value of 3.29 and 0.97: teaching materials are classified as valid and reliable with a value of 3.24 and 0.90;  electronic teaching materials are classified as practical with a practicality value of 2.84. Therefore, the developed electronic teaching materials are declared valid based on academics and practitioner’s assessment of lesson plan, electronic teaching materials and learning outcomes test categorized as good.  In addition, the electronic teaching materials developed are stated to be practically based on the student response questionnaire instrument.  The conclusion is that the developed electronic teaching materials are suitable to be used as a support in learning to train student’s analytical skills. Furthermore, this research implies that it can be used as material for consideration in using electronic teaching materials by applying multimodel in learning to train students’ analytical skills and information and views for broader research. 
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Direct Instruction untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Materi Gerak Melingkar Selvia Rizki; Mastuang Mastuang; Abdul Salam M
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jipf.v6i1.3295

Abstract

Minimnya keterampilan proses sains (KPS) siswa SMA menimbulkan pembelajaran dalam fisika menjadi sulit. Hal ini disebabkan karena kurang memadainya perangkat pembelajaran yang digunakan. Solusi yang digunakan dalam permasalahan ini adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang melatihkan KPS model Direct Instruction(DI). Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (R&D)dengan desain penelitian menggunakan model ADDIE. Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran dengan model DI untuk melatihkan keterampilan proses sains siswa SMA pada pokok bahasan gerak melingkar, dengan subjek penelitian perangkat pembelajaran berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), materi ajar, LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik), dan THB (Tes Hasil Belajar). Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah lembar validasi, lembar keterlaksanaan RPP, dan lembar THB. Uji cona dilaksanakan di SMAN 4 Banjarmasin.  Hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran gerak melingkar dikategorikan valid, meliputi: RPP kategori baik sebesar 3,20; materi ajar kategori baik sebesar 3,05; LKPD kategori baik sebesar 3,33; dan THB kategori baik sebesar 3,25. Kepraktisan ditinjau dari keterlaksanaan RPP yang berkategori sangat praktis. Perangkat pembelajaran dengan model Direct Instruction (DI) untuk melatihkan KPS termasuk efektif karena hasil dari gain score diperoleh sebesar 0,33 yang berkategori sedang, dan KPS siswa berkategori sangat baik.  Ditarik kesimpulan bahwa perangkat pembelajaran gerak melingkar layak untuk melatihkan KPS siswa SMA. Dengan demikian, perangkat ini dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran.The lack of science process skills (SPS) for high school students makes learning in physics difficult. This is due to inadequate learning tools used. The solution used in this problem is to develop teaching materials that train the Direct Instruction (DI) KPS model. This was a R&D with a research design using the ADDIE model. This research aims to develop teaching materials with the DI model to train high school students' science process skills on the subject of circular motion, with the research subjects teaching materials in the form of lesson plans, teaching materials, Student Worksheets and Study Outcome Test. The data collection instruments used were validation sheets, lesson plans implementation sheets and Study Outcome Test sheets. The cona test was carried out at SMAN 4 Banjarmasin. The research results on the development of circular motion teaching materials are valid, including lesson plans in the good category of 3.20; good category teaching materials of 3.05; Student Worksheets in a good category is 3.33; and Study Outcome Test in a good category is 3.25. Practicality is seen from implementing the lesson plans, which is categorized as very practical. Teaching materials with the Direct Instruction (DI) model to train SPS is effective because the gain score obtained is 0.33, in the medium category. The student's SPS is in the very good category. It is concluded that the circular motion teaching materials are suitable for training high school students' SPS. Thus, these teaching materials can be used by teachers as an alternative to learning.Akbar, S. (2017). Instrumen perangkat pembelajaran. PT Remaja Rosdakarya.Alia, N., & Supriyono, S. (2013). Penerapan model direct instuction dengan menggunakan keterampilan proses sains untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas x sma negeri 1 bangkalan pada materi pokok azaz black. , 2(3), . Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika, 2(3), 50–55.Anggraeni, P., & Akbar, A. (2018). Kesesuaian rencana pelaksanaan pembelajaran dan proses pembelajaran. Jurnal Pesona Dasar, 6, 55–65.Anisah, A., Wati, M., & Mahardika, A. I. (2016). Pengembangan perangkat pembelajaran getaran dan gelombang dengan model inkuiri terstruktur untuk siswa kelas VIIIA SMPN 31 Banjarmasin. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 4(1), 1. https://doi.org/10.20527/bipf.v4i1.1008Desy, Desnita, & Raihanati. (2015). Pengembangan Alat Peraga Fisika Materi Gerak Melingkar Untuk SMA. Seminar Nasional Fisika Universitas Negeri Jakarta, 39–44.Fakhrah, F. (2015). Penerapan model pembelajaran langsung (direct instruction) untuk meningkatkan keterampilan proses sains pada materi pengklasifikasian filum arthropoda. JESBIO, 4(2).Fatmawati, A. (2016). Pengembangan perangkat pembelajaran konsep pencemaran lingkungan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah untuk sma kelas x. Edu Sains: Jurnal Pendidikan Sains & Matematika, 4(2), 94–103.Habibi, M., Zainuddin, & Misbah. (2017). Menggunakan model pengajaran langsung pada pokok bahasan tekanandi SMP Negeri 11 Banjarmasin. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(1), 1–17.Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia.Komariah, U. H., Arifuddin, M., & Misbah. (2017). Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Melalui Model Inquiry Discovery Learning Terbimbing Pada Pokok Bahasan Fluida Statis Di Kelas XI IPA 4 SMAN 11 Banjarmasin. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(3), 309–327.Marlina, Mastuang, & Dewantara, D. (2021). Validity of learning material about particle dynamics contained quranic verses using direct instruction model. Proceeding International Conference on Science and Engineering, 371–378.Misbah, M., Dewantara, D., Hasan, S. M., & Annur, S. (2018). The Development of student worksheet by using guided inquiry learning model to train student’s scientific attitude. Unnes Science Education Journal, 7(1), 19–26. https://doi.org/10.15294/USEJ.V7I1.15799Muslich, M. (2011). KTPS. Bumi Aksara.Nisa, M., Arifuddin, M., & Miriam, S. (2018). Peningkatan hasil belajar IPA fisika siswa kelas VIII G SMP Negeri 13 Banjarmasin dengan model pembelajaran 5E. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 6(2), 233–246.Noor, M., Zainuddin, & Miriam, S. (2017). Pengembangan perangkat pembelajaran IPA fisika melalui model pengajaran langsung dengan metode problem solving. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(3), 328–339.Orrahmah, A., An’nur, S., & M., A. S. (2016). Meningkatkan hasil belajar melalui model pengajaran langsung dengan metode problem solving pada pembelajaran fisika di kelas XII IPA 1 SMAN 10 Banjarmasin. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 4(2), 127. https://doi.org/10.20527/bipf.v4i2.1271Rahmi, K., Zainuddin, Z., & Suriasa, S. (2018). Penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing suatu upaya meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 1(1), 1. https://doi.org/10.20527/bipf.v1i1.847Sasanti, M., Hartini, S., & Mahardika, A. I. (2017). Pengembangan LKS dengan model inquiry discovery learning (idl) untuk melatihkan keterampilan proses sains pada pokok bahasan listrik dinamis di SMAN 5 Banjarmasin. Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika, 5(1), 49–62.Susanti, S. D., Taqwa, M. R. A., & ... (2020). Pengembangan e-module berbasis discovery learning berbantuan phet pada materi teori kinetik gas untuk mahasiswa. Jurnal Pendidikan Fisika …. http://jurnalfkip.unram.ac.id/index.php/JPFT/article/view/2234Suyono. (2019). Inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa sekolah menengah atas. Jurnal Komunikasi Pendidikan, 3(2), 86–91.Tegeh, I. M., Jampe, I. N., & Pudjawan, K. (2014). Model Penelitian Pengembangan. Graha Ilmu.Yudani, J., Arifuddin, M., Misbah, & Dewantara, D. (2018). Implementing direct instruction model with mind mapping method on static fluid. Proceeding of 2nd International Conference on Learning Innovation (ICLI 2018), 193–196.