Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Gambaran Karakteristik Pasien dan Mekanisme Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) Pada Kasus Gigitan Hewan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2016 wariyah wariyah; Jamiatul Hoer; Farah Ghina Arifah; Siti Maemun; Farida Murtiani; Nursanti Kurniastuti
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.062 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v4i2.57

Abstract

Latar Belakang : rabies adalah suatu penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies (GHPR). Rabies berakibat fatal jika post-exposure prophylaxis (PEP) tidak diberikan sebelum pasien mengalami gejala berat. Tujuan kajian ini memperoleh gambaran karakteristik pasien dan mekanime pemberian vaksin anti rabies (VAR) pada pasien GHPR di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2014-2016. Metode : kajian menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif terhadap data rekam medis pasien suspect rabies. Jumlah sampel yang diperoleh sesuai kriteria inklusi sejumlah 39 kasus yang diambil secara random. Hasil : Karakteristik pasien mayoritas perempuan 203 kasus (51.39%), kelompok umur dewasa 213 kasus (53.92%), tidak bekerja 251 kasus (63.54%) dan berdomisili di DKI Jakarta 337 kasus (85.32%). Kelompok gigitan hewan sebagian besar adalah kelompok hewan penular rabies (HPR) 341 kasus (86.3%) dengan kriteria luka gigitan kategori luka 2 sebanyak 275 kasus (69.6%), dan di area kaki sebanyak 172 kasus (43.54%), mendapatkan PEP awal dalam waktu ≤ 24 jam 329 kasus (83.3%) dan  menyelesaikan jadwal PEP hingga kunjungan VAR 3 sebesar183 kasus (46,33%). Kesimpulan : Dari 395 kasus sebagian besar kasus HPR dengan luka gigitan kategori 2 dengan lokasi gigitan di kaki, pemberian PEP < 24 jam dan menyelesaikan hingga kunjuangan VAR 3
Evaluasi Penggunaan Antiretroviral (ARV) Berdasarkan Indikator CD4 Pada Pasien HIV di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Dina Mungki Febriani; Stefanus Lukas; Farida Murtiani
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 5, No 2 (2019): The Indonesian Journal of Infectious Disease
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.493 KB) | DOI: 10.32667/ijid.v5i2.85

Abstract

Latar belakang: Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Indonesia bahkan di dunia semakin meningkat setiap tahunnya. Obat Antiretriviral (ARV) merupakan pengobatan untuk kasus HIV yang dapat meningkatkan kualitas hidup ODHA walau tidak dapat menyembuhkan. Pemeriksaan CD4 merupakan salah satu indikatorpemantauan pasien untuk melihat keberhasilan penggunaan ARV. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi pengobatan sebelum dan sesudah penggunaan ARV berdasarkan indikator CD4 pada pasien RS Prof. Dr. Sulianti Saroso di Jakarta Utara. Metode: desain penelitian cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara non probability sampling dengan teknik quota sampling sehingga diperoleh 42 pasien HIV yang berasal dari data rekam medis pasien. Hasil: analisa sosiodemografi sebagian besar usia 26–45 tahun 73,8%, jenis kelamin laki-laki 92,9%, pendidikan sarjana 69%, sudah bekerja 88,1%  serta sudah menikah 76,2%. Berdasarkan kepatuhan dalam pengobatan diperoleh 78,6% patuh. Kombinasi obat yang paling banyak digunakan adalah TDF(300)+3TC(300)+EFV(600) dalam bentuk FDC (fixed-dose combination). Hasil Uji Wilcoxon menunjukan adanya perbedaan bermakna antara CD4 awal dengan CD4 akhir dengan p value 0,000 (p<0,05). Uji statistik dengan chi square didapatkan status pernikahan, kepatuhan, status pekerjaan dan status pendidikan menunjukan ada hubungan yang signifikan dengan perubahan CD4 (Pvalue <0,05) sedangkan usia, jenis kelamin, dan kombinasi obat tidak signifikan (Pvalue >0,05). Kesimpulan: ARV efektif menaikkan CD4 pada pasien HIV.
Gambaran Karakteristik Pasien dan Mekanisme Pemberian Vaksin Anti Rabies (VAR) Pada Kasus Gigitan Hewan di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Tahun 2014-2016 wariyah wariyah; Jamiatul Hoer; Farah Ghina Arifah; Siti Maemun; Farida Murtiani; Nursanti Kurniastuti
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol. 4 No. 2 (2018): The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Publisher : Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr. Sulianti Saroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32667/ijid.v4i2.57

Abstract

Latar Belakang : rabies adalah suatu penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan penular rabies (GHPR). Rabies berakibat fatal jika post-exposure prophylaxis (PEP) tidak diberikan sebelum pasien mengalami gejala berat. Tujuan kajian ini memperoleh gambaran karakteristik pasien dan mekanime pemberian vaksin anti rabies (VAR) pada pasien GHPR di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2014-2016. Metode : kajian menggunakan desain studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif terhadap data rekam medis pasien suspect rabies. Jumlah sampel yang diperoleh sesuai kriteria inklusi sejumlah 39 kasus yang diambil secara random. Hasil : Karakteristik pasien mayoritas perempuan 203 kasus (51.39%), kelompok umur dewasa 213 kasus (53.92%), tidak bekerja 251 kasus (63.54%) dan berdomisili di DKI Jakarta 337 kasus (85.32%). Kelompok gigitan hewan sebagian besar adalah kelompok hewan penular rabies (HPR) 341 kasus (86.3%) dengan kriteria luka gigitan kategori luka 2 sebanyak 275 kasus (69.6%), dan di area kaki sebanyak 172 kasus (43.54%), mendapatkan PEP awal dalam waktu ≤ 24 jam 329 kasus (83.3%) dan  menyelesaikan jadwal PEP hingga kunjungan VAR 3 sebesar183 kasus (46,33%). Kesimpulan : Dari 395 kasus sebagian besar kasus HPR dengan luka gigitan kategori 2 dengan lokasi gigitan di kaki, pemberian PEP < 24 jam dan menyelesaikan hingga kunjuangan VAR 3