Ginda Sihombing
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG CACING TANAH (Lumbricus rubellus) TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK RANSUM DOMBA LOKAL JANTAN Sihombing, Ginda; Pratitis, Wara; Dewangga, Ginanjar Arya
Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian Vol 25, No 1 (2010)
Publisher : Caraka Tani - Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan usaha ternak domba dilakukan sebagai salah satu komoditas penghasil daging untuk memenuhi  kebutuhan.  Untuk  meningkatkan  produktivitas  daging  domba,  diperlukan  adanya  kualitas pakan  yang  menunjang.  Salah  satunya  menggunakan  pakan  dengan  campuran  tepung  cacing  tanah (Lumbricus  rubellus).  Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  penggunaan  tepung  cacing tanah  (Lumbricus  rubellus)  terhadap  kecernaan  bahan  kering  dan  bahan  organik  ransum  domba  lokal jantan.   Penelitian   ini   dilaksanakan   di  kandang   penelitian   Jurusan   Peternakan   Fakultas   Pertanian Universitas Sebelas Maret yang berlokasi di Desa Jatikuwung, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar..   Penelitian   dilaksanakan   dari  tanggal  28  Desember   2008  sampai  22  Februari   2009. Penelitian menggunakan  12 ekor domba lokal jantan dengan bobot badan rata-rata 13,82 ± 0,73 kg/ekor. Ransum  yang diberikan  sebesar  6% dari bobot  badan  yang terdiri  dari hijauan  dan konsentrat  dengan perbandingan  70:30  persen  (dasar  BK).  Konsentrat  yang  digunakan  berupa  konsentrat  campuran  yang terdiri dari bekatul, bungkil kedelai, tepung jagung, tepung cacing dan premix. Sedangkan hijauan yang diberikan  berupa  rumput  lapang.  Ransum  perlakuan  yang  digunakan  masing-  masing  adalah  rumput lapang 70%, konsentrat 30% (P0); rumput lapang 70%, konsentrat 28%, tepung cacing 2% (P1); rumput lapang 70%, konsentrat  26%, tepung cacing 4% (P2) dan rumput lapang 70%, konsentrat  24%, tepung cacing  6% (P3).  Rancangan  percobaan  yang  digunakan  adalah  Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL)  pola searah dengan 4 level perlakuan (P0, P1, P2, dan P3). Masing-masing perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan setiap ulangan terdiri dari satu ekor domba lokal jantan. Parameter yang diamati: Konsumsi Bahan Kering (BK), Konsumsi  Bahan Organik  (BO), Kecernaan  Bahan Kering (BK), dan Kecernaan  Bahan Organik (BO).Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa rerata dari keempat  macam perlakuan  (P0, P1, P2 dan P3) berturut-turut   untuk  konsumsi   bahan  kering   858,35;   876,57;   881,55   dan  887,58  (gram/ekor/hari), konsumsi  bahan  organik  670,32;  682,04;  686,16  dan 689,03  (gram/ekor/hari),  kecernaan  bahan  kering 55,17; 59,51; 57,19 dan 58,84 persen dan kecernaan bahan organik 66,28; 69,09; 67,21 dan 68,12 persen.Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik adalah berbeda tidak nyata (P≥0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan tepung cacing tanah (Lumbricus rubellus) dalam ransum hingga 6% dari  total  konsentrat  tidak  mempengaruhi  konsumsi  dan  kecernaan  bahan  kering  dan  bahan  organik, namun mampu mempertahankan kualitas pakan ransum domba lokal jantan.
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM BURAS (Studi Kasus di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan) Ratih Dewanti; Ginda Sihombing
Buletin Peternakan Vol 36, No 1 (2012): Buletin Peternakan Vol. 36 (1) Februari 2012
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v36i1.1276

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh peternak ayam buras dan pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan usaha peternakan ayam buras di Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan. Penelitian dilaksanakan di Desa Kemuning, Desa Tegalombo dan Desa Tahunan mulai tanggal 3 Januari sampai 4 Februari 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode survei dengan wawancara langsung kepada 30 peternak dan pengambilan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Data yang dikumpulkan ditabulasi kemudian dianalisis untuk mengetahui pendapatan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan fungsi keuntungan dengan teknik Unit Output Price Cobb-Douglas Profit Function (OUP-CDPF) melalui analisis regresi berganda (alat bantu software Econometric Views/Eviews) dan dilanjutkan dengan uji F dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan bersih dari penjualan ayam buras 89 ekor, feses dan telur yaitu Rp. 1.383.358,10 per tahun/peternak. Berdasarkan analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan Ŷ = 20,947+0,620X1+0,003X2-0,996X3-0,869X4-0,015X5+0,845X6. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,646 berarti pendapatan ayam buras mampu dijelaskan oleh biaya pembelian ayam, jagung, dedak, obat/vitamin, tenaga kerja, listrik sebesar 64,6% sedangkan sisanya sebesar 35,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel di luar yang diteliti. Pada uji F, variabel independen (biaya pembelian ayam,  jagung, dedak, obat/vitamin, tenaga kerja, dan listrik) berpengaruh secara bersama terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikan 0,05, berdasarkan uji t faktor biaya pendapatan dipengaruhi oleh pembelian ayam dan biaya listrik sedangkan biaya lainnya (biaya jagung, obat/vitamin, dan tenaga kerja) tidak berpengaruh terhadap pendapatan usaha peternakan ayam buras di Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan. (Kata kunci: Analisis pendapatan, Ayam buras, Regresi berganda)