Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Perubahan Total Bakteri, pH, dan Melanoidin Susu Selama Pemanasan Suhu 70°C Muhammad As'ad Wibisono; Setya Budi Muhammad Abduh; Yoyok Budi Pramono
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 5, No 1 (2016): Februari 2016
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.757 KB) | DOI: 10.17728/jatp.v5i1.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan jumlah bakteri susu terhadap suhu pemanasan 70°C pada lama pemanasan yang berbeda serta mengkaji lebih dalam terhadap kerusakan fisik dan kimiawi susu. Pemanasan  70°C dengan periode 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 menit diterapkan untuk mengkaji kematian bakteri susu dan risiko kerusakan kimiawi yang mengakibatkan perubahan intensitas pencoklatan susu dan perubahan pH. Total bakteri dihitung dengan metode cawan tuang. Intensitas pencoklatan diamati dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 420 nm. Nilai pH diamati dengan menggunakan pH meter. Data perubahan total bakteri ditampilkan dalam grafik semi-log untuk menentukan nilai D. Perubahan intensitas pencoklatan, dan perubahan nilai pH dianalisa dengan analisa deskriptif terhadap perubahan grafik. Penelitian menunjukkan, waktu yang dibutuhkan untuk mematikan 90% bakteri (Nilai D) pada suhu 70°C adalah sebesar 7552,49 detik. Pemanasan yang dilakukan tidak  mengubah intensitas pencoklatan susu (0,4 – 0,6 abs) tapi meningkatkan pH meski masih dalam batas normal (6,65 – 6,81). Nilai kemiringan (Slope) pada grafik total bakteri menunjukkan angka -1,32x10-4, pada grafik pH menunjukkan angka 4,24x10-5, pada grafik melanoidin menunjukkan angka 1,19x10-5. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penurunan bakteri susu dipengaruhi oleh pemanasan. Nilai D bakteri sebanyak 1 siklus logaritma membutuhkan waktu  sebesar 5789,26 detik. Perubahan pH susu akibat pemanasan terjadi dalam rentang normal sebesar 6,66 hingga 6,85. Intensitas pencoklatan berbanding lurus  dengan periode pemanasan, dengan konstanta laju perubahan intensitas pencoklatan (k) sebesar 8x10-5/s. Nilai kemiringan (Slope) pada total bakteri, pH, dan melanoidin berturut- turut adalah -1,32x10-4;  4,24x10-5; dan  1,19x10-5. Nilai kemiringan pada total bakteri lebih besar dibandingkan pH dan melanodin menunjukkan bahwa susu tahan terhadap suhu yang dihasilkan dari pemanasan dan terjadi kematian bakteri dalam  jumlah besar sesuai dengan tujuan dari pemanasan susu.