Isu kerusakan lingkungan kini tidak dapat diabaikan lagi. Sejumlah bencana alam yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, seperti banjir dan tsunami, merupakan bukti nyata bahwa kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh umat manusia, pada akhirnya kembali membawa kerugian pada manusia itu sendiri. Sehingga, kelestarian lingkungan harus menjadi tanggung jawab bersama. Tulisan ini memberikan gambaran tentang partisipasi masyarakat dalam menjaga lingkungan dengan cara yang menyenangkan karena dapat menghasilkan profit, yaitu melalui program Mangunsae. Pencetusan program ini didasari pada pentingnya peran masyarakat dalam mencegah kerusakan lingkungan, khususnya terkait perubahan iklim. Program Mangunsae dicetuskan dengan mengusung konsep social enterprise dan sustainable fashion, yaitu dua konsep yang memuat tentang konsep komunitas yang tidak hanya berorientasi pada profit tetapi juga manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Bentuk kegiatan dalam program ini adalah dengan mendaur ulang baju bekas menjadi produk-produk yang kreatif dan layak jual oleh penjahit rumahan di desa Suru, kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, kemudian mengkolaborasikannya dengan keterampilan yang lain seperti melukis. Produk-produk yang dihasilkan terdiri dari beraneka ragam bentuk, di antaranya adalah totebag, clutchbag, slingbag, tas lukis, tas laptop, ikat rambut, dan lain sebagainya. Produk-produk tersebut kemudian dijual kepada masyarakat umum baik secara online maupun offline. Langkah ini diharapkan dapat menjadi upaya mempromosikan kepada masyarakat bahwa sampah dapat menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis sekaligus bersaing dengan produk-produk lain yang justru dapat menimbulkan sampah baru.