Persilangan antar spesies itik (Anas platyrhychos)dengan entok (Cairina muscovy). yang menghasilkan jenis itik baru yang sering disebut mule duck yang berarti mesin tenun halus, dan mule duck. Persilangan antara itik dengan entok untuk mendapatkan tiktok yang mempunyai heterosis efek dari kapasitas ingestion dan steatosis dari gen. Penelitian bertujuan untuk mengetahui heterosis efek kandungan protein dan kandungan lemaknya dari daging dan telur serta uji organoleptik daging tiktok. Daging yang dianalisis masing-masing 10 g daging dada dari itik, entok dan tiktok, 5 ekor jantan dan 5 ekor betina. Sedang telur itik, entok dan tiktok masing-masing 10 butir. Dalam uji organoleptik daging dada itik, entok dan tiktok masing masing 300 g yang dimasak dengan bumbu dan lama waktu memasak sama, dengan jumlah panelis 24 orang. Analisis menggunakan statistik diskriptif dan uji rata-rata menggunakan General Linier Model (GLM) dengan bantuan progam SAS System. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadungan protein dan lemak dari daging, kuning dan putih telur dari itik, entok dan tiktok semuanya tidak berbeda nyata. Heterosis efek kandungan protein daging, kuning dan putih telur semuanya negatif berkisar -3,45 sampai -13,64% dan lemak daging -31,31 kuning dan pulith telur 1,61. Hasil uji organoleptik rata-rata pada itik, entok dan tiktok masing-masing 74,54; 79,41 dan 73,59. Kesimpulan heterosis efek protein daging dan telur negatif, lemak daging negatif dan telur positif. Pemanpilan daging goreng entok terbaik kemudian itik, dan tiktok yang nilainya tidak jauh berbeda.