Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Optimasi Formula Submikro Partikel Poly (Lactic-co-Glycolic Acid) Pembawa Betametason Valerat dengan Variasi Konsentrasi Poly (Vinyl Alcohol) dan Waktu Sonikasi Mardiyanto Mardiyanto; Najma Anuria Fithri; Winesfin Raefty
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 5, No 1 (2018): J Sains Farm Klin 5(1), April 2018
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.315 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.5.1.55-65.2018

Abstract

Preparasi betametason valerat (BMV) ke dalam submikro partikel bertujuan untuk mengatasi permasalahan kelarutan (Biopharmaceutics Classification System II) dan meningkatkan kemampuan penetrasi pada kulit. Metode emulsion solvent evaporation digunakan dalam mempreparasi BMV yang terenkapsulasi oleh polimer PLGA (Poly Lactic-co-Glycolic Acid) dan stabilizer PVA (Poly Vynil Alcohol). Proporsi komponen formula optimum yang didapatkan yaitu konsentrasi PVA 50 mg dan waktu sonikasi 10 menit dengan nilai respon %EE 73,000%, pH 4,800, dan %kadar BMV pada uji stabilitas 62,057%. Hasil analisis diameter, PDI (Poly Dispersity Index), dan zeta potensial formula optimum yang dihasilkan masing-masing sebesar 342,700 nm, 0,104, dan -12,200 mV. Penentuan morfologi partikel menggunakan alat Transmission Electron Microscopy menunjukkan bentuk hampir sferis. Pengujian penetrasi partikel dilakukan melalui uji difusi secara in vitro, menggunakan alat Franz Diffusion Cell. Hasil uji difusi menunjukkan nilai persen terdifusi tertinggi pada submikro partikel PLGA-BMV (23,067% ± 0,055) dibandingkan dengan zat aktif murni (18,007% ± 0,002), dan sediaan BMV yang berada di pasaran (19,506 ± 0,071). Analisis laju disolusi menunjukkan submikro partikel PLGA-BMV (84,211% ± 1,943) meningkatkan proses pelepasan obat dibandingkan BMV murni (10,912% ± 0,246). Laju pelepasan dan mekanisme pelepasan PLGA-BMV mengikut orde nol. 
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Submikro Partikel Gelasi-Ionik Pembawa Ekstrak Daun Pluchea indica Sebagai Antibakteri pada Kulit Tikus Putih Jantan Galur Wistar Mardiyanto Mardiyanto; Herlina Herlina; Najma Annuria Fithri; Yutry Rahmi
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 6, No 2 (2019): J Sains Farm Klin 6(2), Agustus 2019
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.593 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.6.2.171-179.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi dan evaluasi sediaan submikro partikel gelasi inonik pembawa ekstrak Beluntas (Pluchea indica L) sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas anti bakteri submikro partikel terhadap Staphylococcus aureus dengan melihat penurunan jumlah dan diameter abses pada kulit tikus putih jantan galur wistar. Preparasi ekstrak daun beluntas menjadi sediaan submikro partikel menggunakan polimer kitosan dan natrium alginat serta kalsium klorida (CaCl2) sebanyak 40 mL dengan konsentrasi 18 mM sebagai crosslinker dengan metode gelasi ionik. Tiga formula (F1-F3) dibedakan atas jumlah ekstrak 450, 900, dan 1350 mg untuk masing-masing formula. Formula optimum submikro partikel yang didapatkan memiliki persen efisiensi enkapsulasi terbesar yaitu 86,742% (formula 1). Hasil karakterisasi submikro partikel seperti diameter, distribusi ukuran partikel (PDI), dan zeta potensial dengan menggunakan alat particle size analyzer pada formula optimum (F1) yaitu 529,5 nm; 0,567; dan-27,6 mV. Pengujian in vivo menggunakan 6 kelompok diantarannya: kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (salep tetrasiklin HCl 3%), kontrol negatif (tanpa bahan uji), kelompok uji I (submikro partikel), kelompok uji II (ekstrak), dan kelompok uji III (plasebo). Kulit tikus dioleskanStaphylococcus aureus selama 3 hari untuk mengindikasikan terbentuknya abses, kemudian pemberian bahan uji terhadap masing masing kelompok diberikan selama 7 hari berikutnya..Hasil penelitian in vivo menunjukkan bahwa submikro partikel kitosan dan natrium alginat pembawa ekstrak daun beluntas pada dosis 450 mg menghasilkan penurunan diameter abses sebesar85%, sedangkan pada ekstrak murni sebesar 60%, dan salep tetrasiklin-HCl sebesar 100%.