Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan)

KESENIAN GENJRING RONYOK SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI SMA NEGERI 1 KAWALI KELAS X TAHUN AJARAN 2019-2020 Yulia Sriningsih; Uung Runalan Soedarmo; Yadi Kusmayadi
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (51.197 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i1.4916

Abstract

Sumber belajar adalah salah satu komponen pembelajaran yang cukup penting untuk menentukan berhasil atau tidaknya pembelajaran. Pembelajaran sejarah di sekolah biasanya kurang memanfaatkan sumber belajar sejarah. Di dalam sekolah hendaknya harus memberikan pembelajaran yang menuntut siswa untuk mengenal sejarah lokal, khususnya kesenian lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan kesenian Genjring Ronyok pada pembelajaran sejarah lokal di SMA Negeri 1 Kawali kelas X IPS 2 dan mengetahui kendala apa saja yang dihadapi guru sejarah dan siswa dalam memanfaatkan kesenian Genjring Ronyok di SMA Negeri 1 Kawali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan pendekatan kualitatif. Metode ini mencakup beberapa tahap yaitu pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi atau penafsiran, penulisan. Hasil penelitian menunjukan, bahwa dengan pemanfaatan kesenian Genjring Ronyok pada pembelajaran sejarah lokal di SMA Negeri 1 Kawali peserta didik dapat menjadi lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan siswa lebih mengetahui kesenian lokal di daerahnya. Adapun kendala yang dihadapi adalah keterbatasan waktu, sulitnya perizinan dan tempat kesenian Genjring Ronyok.Kata Kunci : Genjring Ronyok, Sumber Belajar, Sejarah lokal.
MAKNA FILOSOFIS TRADISI NYAWEN MASYARAKAT BINGKENG KECAMATAN DAYEUHLUHUR KABUPATEN CILACAP Siti Andreani; Uung Runalan Soedarmo; Wulan Sondarika
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8745

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan tradisi nyawen serta makna filosofis yang terkandung dalam tradisi tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tradisi nyawen merupakan akulturasi kebudayaan tradisional masyarakat Desa Bingkeng dengan budaya Islam. Tradisi nyawen merupakan tradisi tolak bala yang dilaksanakan setiap awal tahun baru Islam. Tradisi ini bertujuan meminta keselamatan warga masyarakat beserta lingkungannya agar dijauhkan dari marabahaya. Prosesi pelaksanaan tradisi nyawen diawali dengan mempersiapkan perlengkapan untuk membuat sawen, proses pembacaan doa dan syukuran berupa makan bersama sebagai bentuk rasa syukur. Makna filosofis tradisi nyawen adalah sebagai wujud pengharapan masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan perlindungan dan keselamatan serta persatuan antar sesama untuk saling menjaga kelestarian alam sehingga masyarakat beserta lingkungan tempat tinggalnya dijauhkan dari marabahaya.