This Author published in this journals
All Journal Jurnal Artefak
Dwi Novi Carolin
Universitas Galuh Ciamis

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KEBERADAAN RONGGENG GUNUNG DI DESA CIKALONG KECAMATAN SIDAMULIH KABUPATEN PANGANDARAN DARI TAHUN 1950-2014 Kuswandi Kuswandi; Dwi Novi Carolin
Jurnal Artefak Vol 2, No 2 (2014): Agustus (Media Cetak)
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.834 KB) | DOI: 10.25157/ja.v2i2.1064

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kesenian Ronggeng Gunung merupakan pementasan tari yang berawal dari sejarah perjuangan Dewi Siti Samboja yang menyamar menjadi seorang Ronggeng demi membalas dendam terhadap para Bajo (bajak laut) yang membunuh suaminya. Dalam perkembangannya kesenian Ronggeng Gunung banyak mengalami perbaikan atau penyempurnaan dalam pementasannya. Dalam perkembangannya Ronggeng Gunung terbagi menjadi tiga bagian antara lain; (1) Ronggeng Gunung Asli (2) Ronggeng Modifikasi (3) Ronggeng Amen. Adapun upaya pelestarian Ronggeng Gunung yang dilakukan oleh seniman adalah berusaha semaksimal mungkin memperkenalkan kesenian ini terhadap generasi muda, sedangkan masyarakat harus mempunyai rasa memiliki dan mencintai terhadap kesenian serta mampu menjaga dan melestarikannya sebaik mungkin warisan budaya leluhur.Kata Kunci: Ronggeng Gunung dan Pelestarian kesenianABSTRACTThe result of this research are the Ronggeng Gunung dance is traditional dance that taken from history of Dewi Siti Samboja who struggle and disguise to be a Ronggeng dancer to revenge to Bajo (pirates) who killed her husband. The Ronggeng Gunung dance progress there was many changing or improvements in it shows. The progress of Ronggeng Gunung divided into three part are; (1) Ronggeng Gunung Asli (2) Ronggeng Modifikasi (3) Ronggeng Amen. As for conservation efforts of Ronggeng Gunung that has been done by artist is such as try to introduce this dance to the young generation, meanwhile society should have sense of belonging and love of the dance and capable to keep and conserve the heritage as well as you can.Keywords: Ronggeng Gunung and preservation of Art