Penelitian ini dilakukan dengan melihat adanya pengembangan aplikasi digital di Perpustakaan yang dapat dipakai oleh setiap pemustaka dimanapun dan kapanpun akan tetapi sebagian orang berpendapat aplikasi ini mudah untuk digunakan namun ada juga yang menyebutkan bahwa aplikasi ini susah untuk digunakan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat bagaimana persepsi pemustaka terhadap aplikasi iPusnas di Perpustakaan dan Museum Kebudayaan Kab. Mandailing Natal yang diukur dengan menggunakan teori TAM oleh Fred Davis tahun 1986. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deksriptif. Penelitian ini terdiri dari satu variabel yaitu persepsi pemustaka. Populasi penelitian ini berjumlah 190 orang, dan sampel yang digunakan sebesar 65 orang dengan menggunakan tingkat kesalahan 10%. Teknik penganalisisan data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, menyederhanakan, mengolah hingga menyajikan data.Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa persepsi pemustaka terhadap aplikasi iPusnas di Perpustakaan dan Museum Kebudayaan Mandailing Natal yaitu: Pertama, persepsi kegunaan aplikasi (1) Mempercepat pekerjaan terhitung dengan nilai rata-rata sebesar 3,22, (2) Meningkatkan kinerja dengan nilai rata-rata 3,16, (3) Meningkatkan produktifitas dengan nilai rata-rata 3,01, (4) Efektifitas dengan nilai rata-rata 3,11, (5) Mempermudah pekerjaan dengan nilai rata-rata 3,17 dan (6) Bermanfaat dengan nilai rata-rata sebesar 3,17. Kedua, persepsi kemudahan penggunaan aplikasi iPusnas yaitu (1) Mudah dipelajari memiliki nilai rata-rata sebesar 3,07, (2) Dapat dikontrol dengan nilai rata-rata 3,12, (3) Jelas dan dapat dipahami dengan nilai rata-rata 3,15, (4) Fleksibel 3,20, (5) Mudah untuk menjadi terampil/mahir 3,01 dan (6) Mudah digunakan memiliki nilai rata-rata 3,08.