Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Spasial Hubungan Kualitas Sanitasi Dan Pola Hidup Sehat Terhadap Kejadian Diare Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda Eka Dwi Lestari; Syamsir Syamsir
Borneo Student Research (BSR) Vol 1 No 1 (2019): Borneo Student Research
Publisher : Borneo Student Research (BSR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan Studi:Tujuanpenelitian ini untuk mengetahui analisis spasial hubungan kasus diare pada balita terhadap jenis air bersih untuk mandi, pengolahan limbah cair dan pengolahan makanan minuman di wilayah kerja Puskesmas Lempake, Kota Samarinda. Metode: Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak188 responden dengan menggunakanmetode Simple random sampling. Penelitian ini menggunakan desain cross sectionaldari data yang kumpulkan menggunakan lembar kuesioner. Hasil: penelitian dari uji statistik chi-square diperoleh jumlah p value = 0,043 < 0,05 hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis air bersih yang digunakan untuk mandi. Untuk pengolahan limbah cair dan pengolahan penyajian makanan dengan kejadian diare berdasarkan dari hasil penelitian tidak ada hubungan dengan kejadian diare di wilayah kerja Puskesmas Lempake Kota Samarinda. Manfaat:Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya.
ANALISIS SPASIAL EFEKTIVITAS FOGGING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAKROMAN, KOTA SAMARINDA Syamsir Syamsir
Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan - Oktober 2018
Publisher : Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.234 KB)

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD menjadi momok yang menakutkan karena penularannya dapat berlangsung cepat dalam suatu wilayah. Bahkan dalam satu bulan, jumlah kasus DBD pada wilayah endemik bisa mencapai puluhan manusia yang terinfeksi virus dengue. Pemaksimalan program pengendalian DBD di dinas kesehatan dan puskesmas setempat menjadi kunci utama dalam menanggulangi penyebaran DBD. Namun menjadi kendala saat ini sehingga membuat belum efektifnya program pengendalian DBD di Kota Samarinda yaitu belum adanya prediksi ilmiah tentang letak wilayah rentan DBD di Kota Samarinda, termasuk di wilayah kerja Puskesmas Makroman. Sehingga program pengendalian DBD seperti fogging belum mampu mengurangi kasus DBD secara signifikan. Penelitian ini menggunakan analisis observational dengan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis spasial dengan metode buffer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus DBD hampir tersebar di seluruh wilayah kerja Puskesmas Makroman. Berdasarkan wawancara dengan petugas puskesmas, radius fogging sekitar 200 meter dari tempat pelaksanaan fogging. Setelah dilakukan analisis spasial dengan metode buffer maka didapatkan radius fogging hanya menjangkau sebagian kecil wilayah kerja Puskesmas Makroman yang terindikasi wilayah rawan DBD. Pelaksanaan program fogging yang tidak berdasarkan pada wilayah rentan DBD mengakibatkan tidak efektifnya pencegahan DBD. Oleh karena itu, dibutuhkan pemetaan penyakit DBD berbasis spasial untuk mengetahui wilayah yang rentan DBD sehingga dapat menjadi acuan dalam penentuan lokasi fogging.Kata kunci: Spasial, Fogging, Dengue, Aedes aegypti.