Shafwan Mahmudin
Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Eksistensi Silek Galombang Pada Upacara Perkawinan Etnis Minangkabau Di Medan Shafwan Mahmudin; Trisni Andayani
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 1, No 2 (2017): Gondang: Jurnal Seni dan Budaya, Desember 2017
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.835 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v1i2.8566

Abstract

Penelitian ini adalah mengenai Eksistensi Silek Galombang pada upacara perkawinan etnis Minangkabau di kelurahan Kota Matsum II Kecamatan Medan Area. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan, proses pelaksanaan pada upacara perkawinan, dan perubahan yang terjadi serta upaya pelestarian Silek Galombang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang menjelaskan mengenai data dan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan. Subjek informan adalah Tokoh Adat Minangkabau, Pemain Silek Galombang, dan Masyarakat di sekitaran Kota Matsum II. Teknik pengumpulan data dengan melakukan studi lapangan dengan cara observasi, wawancara (Field Research), pendekatan informan, penelitian kepustakaan (Library Research), dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa Silek Galombang pada upacara perkawinan masih diakui keberadaannya yaitu dengan adanya Group Seni Budaya Minang Keluarga Bayur. Proses pelaksanaan Silek Galombang yaitu gerakan pertunjukan mengggunakan bungo-bungo silek rampak simultan sebagai ilustrasi untuk memperindah gerakan Silek Galombang dan barisan pemain Silek Galombang menggunakan pola berbaris satu arah yang dinamakan dengan Silek Manyongsong. Perubahan yang terjadi pada Silek Galombang saat ini yaitu adanya variasi fungsi kegunaannya yaitu pertunjukannya berperan penting dalam penyambutan kedatangan tamu kehormatan tokoh adat. Peran dari Tokoh adat Minangkabau di Kelurahan Kota Matsum II  sangat penting terhadap upaya pelestarian seni pertunjukan tradisional.