This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecolab
A Wihardjaka
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN FLUKS METANA DAN DINITROGEN OKSIDA DENGAN KARAKTERISTIK TANAH SAWAH TADAH HUJAN DI JAWA TENGAH A Wihardjaka; S D Tandjung; B H Sunarminto; E Sugiharto
Jurnal Ecolab Vol 6, No 2 (2012): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2012.6.2.90-98

Abstract

Kondisi basah – kering tanah sawah tadah hujan yang silih berganti mempengaruhi dinamika gas rumah kaca metana dan dinitrogen oksida dalam tanah. Besarnya produksi CH4 dan N2O terkait dengan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sawah tadah hujan. Penelitian dilaksanakan di laboratorium untuk mengetahui hubungan antara fluk metana dan dinitrogen oksida dan karakteristik tanah sawah tadah hujan Inceptisol. Contoh tanah diinkubasi selama satu bulan dan dianalisis produksi CH4 dan N2O, dan karakteristik fisik, kimia, dan biologi tanah. Laju produksi metana dari tanah sawah tadah hujan Inceptisol berkorelasi positif secara nyata dengan kandungan C organik dan berkorelasi negatif dengan ketersediaan sulfat dan mangan dalam tanah. Produksi dinitrogen oksida dari tanah sawah tadah hujan Inceptisol berkorelasi positif secara nyata dengan kandungan nitrat dan berkorelasi negatif dengan ketersediaan mangan (Mn) dalam tanah dan kandungan lempung
POTENSI PRODUKSI GAS METANA DARI TANAH SAWAH TADAH HUJAN DI DAERAH PANTAI UTARA BAGIAN TIMUR JAWA TENGAH A Wihardjaka; E S Harsanti
Jurnal Ecolab Vol 5, No 2 (2011): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2011.5.2.68-88

Abstract

Di ekosistem sawah tadah hujan, kondisi tanah selalu mengalami perubahan dari aerobik menjadi anaerobik secara silih berganti yang berpengaruh terhadap aktivitas metanogenesis dalam tanah. Kondisi tanah oksidatif menghambat pembentukan gas metana, sebaliknya kondisi tanah reduktif menguntungkan bakteri metanogen dalam pembentukan gas metana. Percobaan dilakukan di laboratorium dengan metode inkubasi untuk mengkaji potensi produksi gas metana dari tanah sawah tadah hujan. Potensi produksi gas metana pada tanah Grumusol, Mediteran, dan Nitosol lebih tinggi dibandingkan tanah Aluvial dan Planosol. Produksi gas metana rata-rata pada tanah Grumusol, Mediteran, Nitosol, Planosol, dan Aluvial masing-masing adalah 0,15 – 0,96; 0,08 – 0,75; 0,57; 0,12; dan 0,05 – 0,17 mg CH4/g tanah. Sifat-sifat tanah sawah tadah hujan yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan produksi gas metana adalah pH, kandungan P2O5, K2O, dan SO4 2- dalam tanah, sedangkan kandungan Fe dalam tanah berkorelasi negatif dengan fluks CH4. Kandungan bahan organik dalam tanah cenderung meningkatkan produksi gas metana