This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecolab
Isfi Rohmah
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Surya, Grand Serpong Mall Lt. 1 Unit F8 & F9 Jl. M.H. Thamrin Km 2.7, Tangerang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERBANDINGAN METODE SAMPLING KUALITAS UDARA: HIGH VOLUME AIR SAMPLER (HVAS) DAN LOW VOLUME AIR SAMPLER (LVAS) Isfi Rohmah; Rita Mukhtar; Retno Puji Lestari
Jurnal Ecolab Vol 12, No 2 (2018): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (863.563 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2018.12.2.83-92

Abstract

Udara ambien merupakan salah satu aspek utama kehidupan yang perlu dipelihara, dijaga, dan dijamin mutunya. Pencemaran udara adalah salah satu faktor menurunnya kualitas lingkungan yang berbahaya bagi makhluk hidup. Pemantauan udara ambien secara SNI dilakukan dengan instrumen High Volume Air Sampler (HVAS) dan metode gravimetri untuk mengetahui konsentrasi partikulat (TSP, PM10, PM2,5). Beberapa daerah di Indonesia memiliki alat pantau partikulat yang berbeda-beda, salah satunya LVAS (Low Volume Air Sampler). Perlu dilakukan perbandingan alat LVAS dengan HVAS yang memiliki SNI agar hasil perhitungan dapat mencerminkan kondisi udara yang repesentatif sesuai dengan kondisi standar. Dilakukan pengukuran partikulat dengan HVAS dan LVAS jenis Gent sampler pada tempat dan waktu yang sama. Data menunjukkan hasil pengukuran HVAS lebih tinggi dibanding LVAS dengan rasio mulai dari 0,2 hingga 0,9. Uji korelasi data kedua instrumen dilakukan dengan analisis data Ms.Excel, perhitungan rumus matematis korelasi pearson, dan SPSS dengan hasil korelasi mencapai 0,836 dan 0,786 masing-masing untuk PM10 dan PM2,5. Nilai korelasi kedua data bersifat kuat karena nilainya mendekati 1. Uji korelasi pearson dengan SPSS menunjukan 95% data signifikan dengan arah positif. Nilai dari kedua instrumen menunjukkan arah yang sama ketika dibandingkan dengan kondisi suhu, kelembaban, dan kecepatan angin. Nilai korelasi dapat menjadi rumus pemodelan untuk mengetahui nilai yang sebenarnya.