This Author published in this journals
All Journal Jurnal Ecolab
Anwar Hadi
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UJI PROFISIENSI EMISI GAS MENGGUNAKAN GAS ANALYZER SESUAI PRINSIP-PRINSIP ISO/IEC 17043 DAN ISO 13528 Anwar Hadi
Jurnal Ecolab Vol 10, No 2 (2016): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1497.038 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2016.10.2.89-101

Abstract

Uji profisiensi merupakan salah satu cara untuk mengetahui unjuk kerja laboratorium dengan cara uji banding antar laboratorium. Program uji profisiensi gas emisi dengan menggunakan gas analyzer bertujuan untuk evaluasi kinerja laboratorium terkait pengukuran gas emisi dan memantau kinerja laboratorium secara berkelanjutan. Penyelengaraan program uji profisiensi gas analyzer harus mengikuti kaidah-kaidah ISO/IEC 17043 yang meliputi antara lain, kesediaan laboratorium peserta uji profisiensi, penentuan kadar certified mixtures gas, pelaksanaan uji profisiensi, dan evaluasi statistik berdasarkan ISO 13528. Program uji profisiensi diikuti oleh 10 laboratorium peserta yang meliputi 7 laboratorium swasta dan 3 laboratorium pemerintah. Salah satu laboratorium menggunakan 2 peralatan yang berbeda untuk berpartisipasi dalam program uji profisiensi sehingga dalam hal ini dapat dinyatakan jumlah perserta adalah 11 laboratorium. Evaluasi uji profisiensi dengan menggunakan statistika Zscore menghasilkan bahwa 10 laboratorium peserta atau 90,9% memiliki nilai bobot lebih besar atau sama dengan 80% karena memiliki nilai |Zscore| ≤ 2. Hal ini berarti bahwa 10 laboratorium peserta tersebut memuaskan untuk minimal 4 parameter gas. Dengan demikian, 10 laboratorium peserta tersebut dapat dinyatakan sukses mengikuti program uji profisiensi untuk pengukuran gas emisi menggunakan peralatan gas analyzer.
KAJIAN KUALITAS AIR DANAU MANINJAU DAN DANAU RAWAPENING MELALUIPENDEKATAN INDEKS KUALITAS AIR Erna Wita Nazir; anwar Hadi; Arum Prajanti; Eva Lindasari Nasution; Maulana Kusumardhani; Sri Endah Kartiningsih
Jurnal Ecolab Vol 11, No 1 (2017): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1601.338 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2017.11.1.42-52

Abstract

Dalam rangka menjaga dan melestarikan kualitas air danau, maka perlu dilakukan pemantauan secara terencanadan terus - menerus. Namun, pementauan berbagai parameter kualitas air danau yang dilakukan belum menggambarkan status kualitas air danau yang dapat dipahami secara sederhana. oleh sebab itu diperlukan suatu pendekatan yang dapat menggambarkan kualitas air danau secara keseluruhan pada suatu waktu dan lokasi, berdasarkan pada beberapa parameter kualitas air. Tujuannya untuk merubah data pengujian menjadi informas, yang diungkapkan dalam satu nilai tunggal. kajian kualitas air danau melalui pendekatan indeks kualitas air dilakukan di danau maninjau dan danau Rawapening dengan batasan ruang lingkup kajian meliputi:pH, DO, TSS, COD, TP,TN Sulfida dan Klorophil-a. Metode yang digunakan adalah metode yang dikembangkan oleh National Sanitation Foundatio's Water Quality Indeks. Hasil ujicoba perhitungan indeks kualitas air danau maninjau dan danau Rawapeningterhadap nilai kelas II dalam PP 82 terhadap parameter tersebut, diperoleh indeks89,34 dan 79,72 dengan kategori baik.
VALIDASI METODE KALIBRASI GAS ANALYZER UNTUK PENGUKURAN O2, CO, NO, NO2, SO2, CH4, DAN H2S SECARA PERBANDINGAN LANGSUNG DENGAN CERITIFIED SPAN GAS Anwar Hadi; Jaja Ahmad Subarja; Idris Firdaus
Jurnal Ecolab Vol 11, No 2 (2017): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.755 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2017.11.2.62-71

Abstract

Salah satu persyaratan validasi data pengukuran gas adalah dilakukan oleh personel yang kompeten dengan menggunakan gas analyzer yang terkalibrasi dan pengunaan metode tervalidasi. Validasi metode pengukuran gas dengan peralatan gas analyzer dilakukan secara perbandingan langsung dengan certified span gas (CSG) yang tertelusur ke sistem satuan internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus. Tujuan validasi metode kalibrasi adalah untuk mendapatkan informasi penting dalam menilai kemampuan serta keterbatasan metode kalibrasi. Validasi metode kalibrasi gas analyzer O2, CO, NO, NO2, SO2, CH4, dan H2S menghasilkan akurasi, presisi dan linieritas memenuhi kriteria batas keberterimaan yang telah ditentukan yaitu % R ≤ 2% relatif, % RSD ≤ 0,5 nilai horwitz dan koefisien determinasi ≥ 0,990. Kemampuan kalibrasi dan pengukuran digunakan sebagai informasi atas kemampuan pengukuran dan kalibrasi serta ketidakpastian yang dicapai yang tersedia bagi pelanggan dalam kondisi normal. Dengan demikian, metode kalibrasi gas analyzer yang telah divalidasi dapat digunakan untuk mengukur sampel gas untuk kebutuhan pelanggan
PENENTUAN BATAS DETEKSI METODE (METHOD DETECTION LEVEL) DAN BATAS KUANTIFIKASI (LIMIT OF QUANTITATION) PENGUJIAN SULFIDA DALAM AIR DAN AIR LIMBAH DENGAN BIRU METILEN SECARA SPEKTROFOTOMETRI Anwar hadi
Jurnal Ecolab Vol 4, No 2 (2010): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2010.4.2.70-80

Abstract

Batas deteksi metode didefinisikan sebagai konsentrasi analit yang ditentukan sesuai tahapan metode pengujian secara menyeluruh sehingga menghasilkan signal dengan probabilitas 99% bahwa signal tersebut berbeda dengan blanko. Batas deteksi metode dapat diperoleh ketika dilakukan oleh analis yang kompeten dengan menggunakan peralatan terkalibrasi pada keadaan yang dirancang sedemikian rupa sehingga berbeda dengan kegiatan pengujian rutin. Sedangkan batas kuentifikasi adalah konsentrasi analit yang menghasilkan signal lebih besar dari blanko pada kondisi kegiatan rutin laboratorium. Penentuan MDL untuk sulfide secara biru metilen dengan spektrofotometri sesuai APHA edisi 21 tahun 2005, 4500-S2-D adalah 0,01 mg/L dan LoQ 0,02 mg/L. Dengan %RSD = 10,5%, rerata %R = 95% dan MDL < kadar spike < 10 MDL = 0,01 < 0,02 < 0,1 maka MDL dan LoQ dapat diterima sesuai persyaratan US-EPA
PENENTUAN BATAS LINEARITAS METODE PENGUJIAN AIR RAKSA DALAM AIR SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM UAP DINGIN SESUAI SNI 6989.78 : 2011 Anwar Hadi; Asiah Asiah
Jurnal Ecolab Vol 9, No 1 (2015): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20886/jklh.2015.9.1.36-45

Abstract

Rentang kerja optimal instrumen kimia untuk mengukur kadar analit yang terkandung dalam suatu contoh uji berada diantara level of quantitation (LoQ) dan level of linearity (LoL). Umumnya, laboratorium lebih mengutamakan penetapan LoQ daripada LoL karena pelaporan hasil pengujian mensyaratkan batasan LoQ yang mampu dicapai oleh laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan LoL metode pengujian air raksa (Mercury, Hg) dalam air dan air limbah secara spektrofotometri serapan atom sesuai SNI 6989.78: 2011 dengan kisaran kadar 1 μg Hg/L sampai dengan 20 μg Hg/L. Secara prinsip, Hg2+ direduksi oleh Sn2+ menjadi Hg0 dan selanjutnya atom tersebut dianalisis secara kuantitatif dengan SSA - uap dingin pada panjang gelombang 253,7 nm. Penentuan LoL dilakukan dengan membuat kurva kalibrasi dari larutan standar kerja sebagai uji linearitas kurva dan dilanjutkan dengan mengukur larutan kerja 1 μg Hg/L dan 20 μg Hg/L sebanyak 10 kali untuk mendapatkan nilai simpangan bakunya. Data tersebut kemudian dianalisis secara statistik menggunakan analysis of varian (anova). Uji linearitas kurva kalibrasi pada penelitian ini menghasilkan nilai multiple R = 0,999. Pada tingkat kepercayaan 99%, diperoleh Ftabel = F(0,01; 9; 9) = 5,351 sehingga Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa 1 μg Hg/L – 20 μg Hg/L merupakan regresi linear dan 20 μg Hg/L merupakan level of linearity (LoL) dari pengukuran Hg menggunakan SSA uap dingin sesuai dengan SNI 6989.78:2011.