Sehmawati Sehmawati
Universitas An Nuur

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perineum massage as the implementation of non-pharmacological method in pregnant women trimester III in efforts to prevent tearing perineum at Toroh Public Health Center I Pintam Ayu Yastirin; Sehmawati Sehmawati
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21927/jnki.2021.9(2).111-118

Abstract

Background : Incidence of maternal mortality in Central Java is 64.18% during the puerperium, 25.72% during pregnancy and 10.10% during childbirth. Of the 35 districts / cities in Central Java, Grobogan Regency was recorded as one of the districts with the most MMR (AKI) in 2019, amounting to 36 cases. Emergencies can occur during the puerperium which are often caused by bleeding, infection and pre-eclampsia. cases of bleeding during the puerperium are caused by major risk factors such as uterine atony (70%), lacerations of the birth canal (20%), retained placenta (10 - 20%) and coagulopathy (1%).hemorrhage Post partum due to perineal tearing can be minimized by improving the quality of service both promotive, preventive, curative and rehabilitative. One method of preventing perineal tearing can be done since pregnancy by performing perineal massage. Objectives : The purpose of this study was to determine the effectiveness of perineal massage in third trimester pregnant women as a non-pharmacological method in preventing perineal tears at Toroh I Health Center. Methods : The study used a pre-experimental design with amodel static group comparison, with a sample selected using a purposive sampling technique of 48 pregnant women. The research data used is in the form of primary data and secondary data. The research was analyzed using univariate and bivariate analysis using the test Fisher Exact Probability. Results : The results of the research were univariate analysis of 50% of respondents doing perineal massage, 58% of respondents did not experience perineal rupture, while the bivariate analysis of perineal massage variables and perineal rupture variables showed p-value <0.05 with OR: 18.142 at the 95% confidence level. Conclusions : There is a significant effect between perineal massage on the incidence of perineal rupture at Toroh Public Health Center I.
PENGARUH BUAH KURMA DENGAN PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TM III Puji Astutik; Rosmala Kurnia Dewi; Sehmawati Sehmawati
The Shine Cahaya Dunia Ners Vol 8, No 02 (2023): The Shine Cahaya Dunia Ners
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscners.v8i02.451

Abstract

Latar Belakang : Sebagian besar anemia disebabkan karena kurangnya asupan zat besi. Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat melalui pemenuhan nutrisi dalam tubuh yang diperoleh dari dalam buah buahan serta sayuran, salah satunya dengan konsumsi buah kurma Potensi kurma di bidang kesehatan sudah sejak lama dikenal dan kandungannya berbagai mineral (Seng, Fosfor, Kalsium, Besi, Magnesium dan Flourin) dan vitamin. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya pengaruh pemberian buah kurma terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil trimester III. Metode : Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Quasy Eksperiment. Pengambilan sampel purposive sampling. Analisis data menggunakan uji t dependent dan uji t independent.Hasil : Hasil uji statistik t dependent menunjukkan ada pengaruh pemberian Fe dan Kurma pada kelompok intervensi dengan p value = 0,000. Hasil uji statistik t independent menunjukkan tidak ada pengaruh pemberian Fe pada kelompok kontrol dengan p value = 0,317.Kesimpulan : Terdapat perbedaan antara pemberian (kurma dan tablet Fe) dan pemberian tablet Fe  yang signifikan sebelum dan sesudah dari hasil kadar Hb pada ibu hamil TM III.  
HUBUNGAN PARITAS DAN CARA MENERAN YANG BENAR DENGAN KELANCARAN PERSALINAN KALA II Sri Untari; Sehmawati Sehmawati
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 5, No 1 (2020): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v5i1.200

Abstract

Latar Belakang: Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan yaitu pada usia 37- 42 minggu, serta lahir dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2009). Paritas adalah pengalaman wanita berkaitan dengan kehamilan, abortus, persalinan prematur dan persalinan aterm serta anak yang hidup. (Manuaba, 2002). Paritas dikatakan tinggi bila ibu atau wanita melahirkan anak ke empat atau lebih, seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan terjadi kehamilan lagi maka keadaan kesehatanya akan mulai menurun (Catur Setyorini dan Elviandari Utami, 2016). Kelancaran persalinan adalah persalinan yang berjalan normal tanpa adanya komplikasi yang muncul dari awal persalinan sampai persalinan berakhir. Sedangkan persalinan kala II adalah dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. (DEPKES RI, 2008:77)Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitan ini adalah seluruh ibu bersalin dipuskesmas Toroh 1 pada bulan Mei-Juli 2018, Kabupaten Grobogan. Teknik sampling yang digunakan adalah Total Sampling dan mendapatkan responden sebanyak 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan check list dan lembar obsevasi, analisis data menggunakan uji Chi-squareHasil: Terdapat hubungan paritas dengan kelancaran persalinan kala II  dengan uji statistik menggunakan Chi Square diperoleh juga nilai Pvalue sebesar 0,041 sehingga P<0,05 (level of significant). Terdapat hubungan cara meneran yang benar dengan kelancaran persalinan kala II dengan uji statistik menggunakan Chi Square diperoleh nilai Pvalue sebesar 0,043, sehingga P<0,05 (level of significant).Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara paritas, cara meneran yang benar dengan kelancaran persalinan kala II dipuskesmas Toroh 1. Kata Kunci: Paritas, Cara meneran yang benar, Kelancaran persalinan kala II
HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN KEBERHASILAN MENYUSUI PADA BAYI SECARA EKSKLUSIF Sehmawati Sehmawati; Wiji Utami
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 4, No 2 (2019): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v4i2.195

Abstract

Latar belakang: ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi usia 0 sampai 6 bulan tanpa diberikan tambahan makanan apapun. Pemberian ASI  di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 29,5% dan meningkat pada tahun 2017 sebesar 35,7%. Inisiasi menyusu dini (IMD) adalah perilaku pencarian puting payudara ibu setelah bayi lahir. Bayi yang berhasil menemukan payudara ibunya diharapkan dapat melatih motorik bayi sebagai langkah awal untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak sehingga dapat dilanjut IMD lebih mudah. Upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kematian bayi adalah dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah lahir atau Inisiasi Menyusui Dini (IMD). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dengan Keberhasilan Menyusui Pada Bayi Secara Eksklusif.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Korelatif dengan pendekatan Cros-Sectional, sampel yang digunakan adalah 36 ibu yang mempunyai bayi usia 8 bulan, dengan teknik pengambilan sampel yaitu Total Sampling.Hasil: Dari 36 responden yang berhasil dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini sebanyak 72,2% (26) responden. Dari 36 reponden yang berhasil dalam menyusui secara eksklusif sebanyak 83,3% (30) responden. Dari hasil penelitian dari 36 responden didapatkan 80% (24) responden berhasil melakukan inisiasi menyusu dini dan berlanjut ASI eksklusif dan dan yang tidak berhasil dalam pelaksanaan inisiasi menyusu dini dan tidak ASI eksklusif sebanyak 66,7% (4) responden dengan p-value 0,038 < 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima artinya terdapat hubungan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dengan Keberhasilan Menyusui pada Bayi Secara EkslusifKesimpulan : Terdapat Hubungan pelaksanaan inisiasi menyusui dini dengan keberhasilan menyusui pada bayi secara eksklusif. Kata Kunci : Inisiasi Menyusui Dini, Keberhasilan Menyusui Secara Eksklusif