Bahasa yang dihasilkan pada masa kanak-kanak sangat unik. Sebelum dapat mengucapkan bahasa secara fasih, anak-anak harus melewati tahapan dalam proses pemerolehan bahasa dan proses fonologisnya. Proses pemerolehan bahasa dan proses fonologis pada anak dipengaruhi oleh beragam faktor, baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis proses fonologis yang terjadi pada anak berusia 3 sampai 3,5 tahun, mengungkap jenis proses fonologis yang paling sering muncul, dan menjelaskan faktor- faktor yang mempengaruhi proses fonologis tersebut. Penelitian ini merupakan Observational case study yang melibatkan 5 orang responden. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan dengan pengawasan dan pendampingan dari orang tua responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam proses fonologis pada anak terjadi substitution, assimilation, and syllable structure. Sementara proses yang paling sering terjadi pada ujaran dari kelima responden adalah gliding dan deletion. Faktor internal terkait morfologi alat ucap seperti panjang lidah, mempengaruhi kemampuan anak dalam melafalkan bunyi alfabet sehingga turut mempengaruhi cara anak mengucapkan dan memproduksi bahasa. Selain itu faktor usia mempengaruhi kesiapan anak dalam memproduksi bunyi bahasa. Dari kelima responden, anak dengan umur yang lebih tua lebih baik dalam mengucapkan bunyi bahasa. Sementara faktor eksternal seperti tontonan turut mempengaruhi perbedaharaan kata pada anak. Anak yang sering menonton acara televisi yang disertai dengan nyanyian memperoleh kemampuan bahasa yang lebih baik yang dapat meningkatkan kemampuan anak dalam menghasilkan bunyi bahasa yang benar.Kata kunci : proses fonologis, morfologi alat ucap, usia , pemerolehan bahasa anak, nyanyian.