Tingginya angka kehilangan air pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) menjadi penyebab utama terhambatnya pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat. Wilayah studi adalah Sistem Cibodas yang dikelola oleh PDAM Tirta Jati. Wilayah studi tercatat angka kehilangan air tertinggi di sub sistem jaringan distribusi sebesar 62,67% dari debit air yang diproduksi dalam satu bulan. Studi ini memiliki tujuan untuk melakukan evaluasi hidrolis pada jaringan perpipaan Sistem Cibodas dan mengidentifikasi faktor apa saja penyebab kehilangan air. Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi kuantitas air dari proses produksi, evaluasi pola pemakaian air, evaluasi kehilangan air, dan evaluasi hidrolis jaringan distribusi pada sub sistem SPAM eksisting. Simulasi hidrolis jaringan dilakukan dengan menggunakan software EPANET 2.0 dari Environmental Protection Agency (EPA). Hasil evaluasi menunjukkan penyebab utama tingginya angka air tak berekening di Sistem Cibodas adalah kebocoran pipa dengan persentase kehilangan air sebanyak 17,58% pada jaringan pipa distribusi. Dari evaluasi hidrolis jaringan eksisting terlihat sebanyak 95,86% nodes memiliki tekanan lebih dari 8 atm, 1,06% links memiliki headloss lebih dari 5 m/km, dan sebanyak 74,46% links memiliki kecepatan aliran di bawah kriteria desain. Kata kunci: EPANET 2.0, jaringan distribusi, kebocoran pipa, kehilangan air, ketersediaan air. The high rate of water loss is the main problem in fulfilling the community's need for drinking water. The study area is the Cibodas System which is managed by the PDAM Tirta Jati. In the study area the highest rate of water loss was found in the sub system of distribution network and the percentage of water losses was 62.67% of the water produced in one month. This study aims to evaluate a hydraulic condition of the Cibodas System pipeline and identify the factors that cause water loss. The evaluation were included : (a) quantity of water production; (b) demand patterns; (c) quantity of water losses; and (d) hydraulic simulation of the existing distribution network. The hydraulic simulation process was carried out using EPANET 2.0 from Environmental Protection Agency (EPA). The result shows, the high number of non-revenue water in Cibodas System is mainly caused by pipe leakages with a percentage of 17.58% in distribution pipes. From the hydraulic evaluation of the existing network, it shows that 95.86% nodes had pressures of more than 8 atm, 1.06% links had headloss more than 5 m/ km, and 74.46% links had flow velocities below the design criteria. Keywords: Distribution network, EPANET 2.0, pipe leakage, water losses, water production.