Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS DI SMA I TERAS BOYOLALI Lina Wahyu Susanti; Siti Farida
Jurnal Infokes Vol 5 No 2 (2015): VOLUME 5, SEPTEMBER 2015
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v5i2.66

Abstract

Rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan seksual mengakibatkan munculnya penafsiran, persepsi dan sikap yang kurang tepat dalam memandang perilaku seks bebas pada remaja.Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja terhadap perilaku seks bebas. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas, untuk mengetahui perilaku seks bebas pada remaja, untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja terhadap perilaku seks bebas.Pengetahuan remaja tentang seks bebas diukur dengan kuesioner yang terdiri atas 30 butir pertanyaan. Dengan skala Guttman (0 dan 1) maka kemungkinan skor tertinggi adalah 30 dan skor terendah adalah 0. Dari 45 responden terdapat 43 siswa (95,6%) yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi dan 2 siswa (4,4%) yang memiliki tingkat pengetahuan sedang. Tidak ada siswa yang memiliki tingkat pengetahuan rendah. dari 45 responden terdapat 34 siswa (75,6%) yang memiliki perilaku baik dan 11 siswa (24,4%) yang memiliki perilaku cukup baik. Tidak ada siswa yang memiliki perilaku kurang baik. Dari distribusi ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa-siswi kelas XI SMA I Teras Boyolali memiliki perilaku seks pranikah yang baik.Kata Kunci: Pengetahuan remaja, perilaku seks bebas.
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA BABY BLUES SYNDROM PADA IBU NIFAS Lina Wahyu Susanti; Anik Sulistiyanti
Jurnal Infokes Vol 7 No 2 (2017): Infokes VOL 7 No 2 September 2017
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v7i2.178

Abstract

Baby Blues Syndrom atau sering juga disebut Maternity Blues dimengerti sebagai suatu sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan memuncak pada hari ke tiga sampai kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalinan. Angka kejadian Baby blues atau postpartum blues di Asia cukup tinggi dan bervariasi antara 26-85%, sedangkan di Indonesia angka kejadian Baby Blues atau postpartum blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan.Faktor yang ingin diteliti oleh peniliti adalah kesiapan kehamilan ibu, dukungan suami dan jenis persalinan. Tujuan  dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan kesiapan kehamilan dengan baby blues syndrom, menganalisis hubungan dukungan suami dengan baby blues syndrom dan menganalisis hubungan jenis persalinan dengan baby blues syndrom. Analisis data menggunakan Regresi Linear ganda yaitu uji yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependenPenelitian dilakukan terhadap 72 responden dengan hasil ada hubungan antara jenis persalinan dengan kejadian baby blues syndrome karena nilai signifikansi jenis persalinan 0,010 dengan nilai P-Value 0,005. Terdapat hubungan antara kesiapan ibu dengan baby blues syndrome karena didapatkan nilai siginifikansi kesiapan ibu adalah 0,36 dengan nilai P-value 0.05. Terdapat hubungan antara dukungan suami dengan baby blues syndrome karena nilai siginifikan dukungan suami sebesar 0,001 dengan  nilai P-value 0,005. Ketiga factor tersebut memberikan kontribusi terhadap baby blues syndrome.Kata Kunci : Baby Blues Syndrom, Faktor Penyebab, Masa Nifas
PENINGKATAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TENTANG IVA TEST UNTUK DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN Fitria Ika Wulandari; Lina Wahyu Susanti
Jurnal Infokes Vol 8 No 2 (2018): Volume 8 No 2 September 2018
Publisher : Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/infokes.v8i2.201

Abstract

AbstrakKanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama di negara berkembang. Data badan kesehatan dunia terdapat 493.243 jiwa pertahun penderita kanker serviks dengan angka kematian sebanyak 273.505 jiwa. Kesadaran perempuan Indonesia untuk mendeteksi dini secara teratur masih rendah yaitu kurang dari 5 % sehingga banyak kasus ditemukan pada stadium lanjut. Tujuan penelitian untuk mengetahuan pengaruh penyuluhan terhadap sikap wanita usia subur yang sudah menikah tentang deteksi dini kanker serviks. Penelitian dilaksanakan di desa Toriyo Sukoharjo. Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental. Variabel independen adalah Penyuluhan, variabel dependen adalah Sikap Wanita Usia Subur. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia subur di desa Toriyo. Sampel penelitian adalah Wanita yang sudah menikah usia 20-49 tahun. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Analisis melalui 2 tahap. Tahap I Uji Normalitas untuk menguji kenormalan data dengan interpretasi apabila nilai p > 0,05 maka berdistribusi normal dan apabila nilai p < 0,05 maka berdistribusi tidak normal. Tahap II Uji beda dengan menggunakan T-Test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan sikap antara sebelum dan setelah penyuluhan sebesar 12,02 yaitu dari 66,75 menjadi 78,77, dan ada pengaruh signifikan penyuluhan terhadap sikap wanita usia subur di desa Toriyo dengan interpretasi p-value = 0,000 < 0,05 dan t hitung (11,750)> t tabel 1,6599.Kata Kunci: kanker serviks, sikap, penyuluhan,wanita   Abstract Cervical cancer is a second cancers that affect women in the world and first in developing countries. Based on world health agency report, there is 493.243 people a year with cervical cancer and 273.505 people deaths from cervical cancer. Indonesian women's awareness to detect early regularly is low. Less than 5% cervical cancer detect early in Indonesia so many cases are found in final stage that causing death. The aim of research was to find out the influence of counseling on attitudes, especially women of childbearing age who were married about early detection of cervical cancer. The research was held in Toriyo’s district Sukoharjo. Design of research using Quasy Experimental. Independent variable is health education, the dependent variable is the attitude of women of childbearing age. The study population was all women of childbearing age in Toriyo’s district. Samples of research were married women aged 20-49 years. The instrument is used an observation sheet. analysis through 2 stages. First stage is the normality test to test the normality of data if the value of p> 0.05 meaning distribution of data is normal and if the value of p <0.05 meaning distribution of data is not normal. Second stage is a different test using t-test. The results showed that there was an increase in attitudes between before and after health education(from 66.75 to 78.77), and there was a significant effect of health education on the attitudes of women of childbearing age in Toriyo’s district(p-value = 0.000 <0.05).Keywords: cervical cancer, attitudes, health education, women