AbstrakKanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan urutan pertama di negara berkembang. Data badan kesehatan dunia terdapat 493.243 jiwa pertahun penderita kanker serviks dengan angka kematian sebanyak 273.505 jiwa. Kesadaran perempuan Indonesia untuk mendeteksi dini secara teratur masih rendah yaitu kurang dari 5 % sehingga banyak kasus ditemukan pada stadium lanjut. Tujuan penelitian untuk mengetahuan pengaruh penyuluhan terhadap sikap wanita usia subur yang sudah menikah tentang deteksi dini kanker serviks. Penelitian dilaksanakan di desa Toriyo Sukoharjo. Desain penelitian menggunakan Quasy Experimental. Variabel independen adalah Penyuluhan, variabel dependen adalah Sikap Wanita Usia Subur. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia subur di desa Toriyo. Sampel penelitian adalah Wanita yang sudah menikah usia 20-49 tahun. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Analisis melalui 2 tahap. Tahap I Uji Normalitas untuk menguji kenormalan data dengan interpretasi apabila nilai p > 0,05 maka berdistribusi normal dan apabila nilai p < 0,05 maka berdistribusi tidak normal. Tahap II Uji beda dengan menggunakan T-Test. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan sikap antara sebelum dan setelah penyuluhan sebesar 12,02 yaitu dari 66,75 menjadi 78,77, dan ada pengaruh signifikan penyuluhan terhadap sikap wanita usia subur di desa Toriyo dengan interpretasi p-value = 0,000 < 0,05 dan t hitung (11,750)> t tabel 1,6599.Kata Kunci: kanker serviks, sikap, penyuluhan,wanita Abstract Cervical cancer is a second cancers that affect women in the world and first in developing countries. Based on world health agency report, there is 493.243 people a year with cervical cancer and 273.505 people deaths from cervical cancer. Indonesian women's awareness to detect early regularly is low. Less than 5% cervical cancer detect early in Indonesia so many cases are found in final stage that causing death. The aim of research was to find out the influence of counseling on attitudes, especially women of childbearing age who were married about early detection of cervical cancer. The research was held in Toriyo’s district Sukoharjo. Design of research using Quasy Experimental. Independent variable is health education, the dependent variable is the attitude of women of childbearing age. The study population was all women of childbearing age in Toriyo’s district. Samples of research were married women aged 20-49 years. The instrument is used an observation sheet. analysis through 2 stages. First stage is the normality test to test the normality of data if the value of p> 0.05 meaning distribution of data is normal and if the value of p <0.05 meaning distribution of data is not normal. Second stage is a different test using t-test. The results showed that there was an increase in attitudes between before and after health education(from 66.75 to 78.77), and there was a significant effect of health education on the attitudes of women of childbearing age in Toriyo’s district(p-value = 0.000 <0.05).Keywords: cervical cancer, attitudes, health education, women