Alfien Baddrin Afdhilla
Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pola Komunikasi Ibu dengan Anak Perempuan Suku Jawa dalam Pemilihan Pasangan Hidup (Studi Kasus pada Desa Gempol, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk) Alfien Baddrin Afdhilla; Syifa Syarifah Alamiyah
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Syntax Corporation Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.243 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i4.2470

Abstract

Komunikasi ibu dengan anak perempuan harus dibangun secara harmonis. Dikarenakan pada Suku Jawa ibu memiliki andil besar dalam pemilihan pasangan hidup anak. Apabila komunikasi yang dibangun tidak harmonis, konflik dapat terjadi. Pada studi kasus Desa Gempol, desa ini memiliki kebiasan tersendiri dalam memilih pasangan hidup, mulai kebiasaan menurut Suku Jawa hingga mitos desa. Penelitian dilakukan untuk mendeskrispsikan pola komunikasi ibu dan anak perempuan Suku Jawa dalam pemilihan pasangan hidup. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskripif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan wawancara mendalam yang diolah dengan menggunakan teori pola komunikasi menurut Braumrind, serta teori dialogis hubungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang digunakan pada pasangan ibu dan anak perempuan di Desa Gempol, dapat membuktikan dapat mempersuasi dan mempertahankan kebiasaan Desa Gempol dalam pemilihan pasangan hidup. Tiga dari lima pasang ibu dan anak menggunakan pola komunikasi Authoritative (demokratis), sedangkan dua lainnya Authoritatian (otoriter). Kelima ibu terbukti memaksakan kehendak dan memiliki kontrol tinggi kepada anak dalam pemilihan pasangan hidup. Ibu berupaya menyesuaikan komunikasi kepada anak dengan pendekatan, mendengarkan pendapat dan menggunakan bahasa yang nyaman. Berdasarkan pola komunikasi yang diterapkan dan upaya penyesuaian tersebut anak cenderung memiliki sifat manut atau menuruti perintah ibu, karena menganggap lebih berpengalaman dan demi mendapatkan restu.